Ternyata Jagung Bisa Dimanfaatkan Sebagai Pengganti Beras untuk Peningkatan Ketahanan Pangan di Indonesia Lho..

Jagung adalah sumber pangan lokal yang belum bisa dimanfaatkan secara optimal, itulah mengapa saya akan mengupas tentang pemanfaatan jagung sebagai pengganti beras dalam upaya peningkatan ketahanan pangan. Ketahanan pangan memang bukan hal yang asing lagi untuk dibahas, namun lihatlah bahwa ketahanan pangan di Indonesia masih perlu kita kaji misalnya saja tentang pemanfaatan pangan lokal salah satunya jagung.

Advertisement

Sebelumnya kita ingat-ingat kembali sebenarnya apa definisi dari ketahanan pangan, ketahanan pangan adalah terpenuhinya pangan yang baik jumlah maupun mutunya serta kandungan gizinya dengan harapan masyarakat dapat menjadi masyarakat yang sehat dan bergizi di mana itu adalah wujud dari outcome ketahanan pangan. Sedangkan pangan sendiri merupakan kebutuhan pokok manusia untuk bertahan hidup, oleh karena itu harus tersedia di setiap tempat di daerah-daerah permukiman dalam jumlah yang cukup, mutu yang layak, dan aman dikonsumsi. Menurut FAO (Food and Agriculture Organization) ada empat aspek utama ketahanan pangan, yang apabila empat aspek tersebut dapat terpenuhi maka dapat dikatakan ketahanan pangan dalam suatu negara tergolong baik. Empat aspek itu adalah food security yaitu food availability (ketersediaan pangan), economic and physical access to food (akses terhadap pangan), food utilization (pemanfaatan pangan), dan stability of the other three dimensions over time (kestabilan dari tiga pilar utama)

Salah satu program ketahanan pangan yang sudah mulai dilakukan oleh pemerintah adalah diversifikasi pangan. Istilah diversifikasi pangan sudah tidak asing lagi dalam konsep ketahanan pangan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Jadi diversifikasi pangan atau penganekaragaman pangan adalah proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis saja tetapi terhadap bermacam-macam bahan pangan.

Sebenarnya program diversifikasi pangan dapat dilakukan dengan memanfaatkan produk-produk hayati atau pangan lokal yang ada misalnya jagung yang merupakan pangan lokal di Indonesia. Seharusnya indonesia memiliki peluang untuk dapat merealisasikan program diversifikasi pangan ini agar dapat diterapkan oleh masyarakat karena Indonesia memiliki produk pangan lokal pengganti beras yang berlimpah. Program diversifikasi pangan ini memang mudah untuk diikrarkan namun sangatlah sulit untuk dilaksanankan, padahal apabila pelaksanaan penganekaragaman konsumsi pangan menuju konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman akan memberikan manfaat yang besar.

Advertisement

Terlihat di masyarakat bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia bergantung dengan beras sebagai makanan pokok mereka, namun jika kita lihat lagi sebenarnya Indonesia memiliki pangan lokal yang kandungan gizinya tidak kalah dengan kandungan gizi beras. Tidak dapat dipungkiri memang beras memiliki rasa yang seimbang, di mana beras yang nantinya akan diolah menjadi nasi memiliki rasa yang cocok untuk dikombinasikan dengan lauk yang ada di Indonesia. Selain itu, pandangan masyarakat bahwa mengonsumsi jagung hanya untuk masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.

Ketersediaan beras memang berlimpah di Indonesia, namun ini didapat dari import yang banyak pula. Petani indonesia belum mampu memenuhi permintaan masyarakat akan kebutuhan beras. Namun lihatlah jagung, walau masih ada beberapa jagung yang diimport namun jumlahnya tidak sebanyak beras, selain itu jagung juga merupakan pangan lokal di mana belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Indonesia.

Advertisement

Beras maupun jagung merupakan bahan makanan sumber energi, walau lebih banyak beras dari pada jagung. Total energi yang diberikan oleh 100 gram beras adalah 130 kkal, sedangkan jagung sebanyak 108 kkal. Seperti yang dijelaskan tadi bahwa beras lebih besar kontribusinya sebagai bahan makanan pembentuk energi, karena kandungan karbohidrat pada beras (29 g/100 g) lebih tinggi dari pada kandungan karbohidrat jagung (25 g/100 g). Namun kandungan protein pada jagung lebih tinggi daripada beras yaitu 3,3 g/100 g sedangkan beras hanya 2,4 g/100 g.

Selain itu kandungan serat, vitamin, dan mineral pada jagung lebih unggul daripada beras. Kandungan serat pada jagung sebesar 2,8 g/100 g, sedangkan beras hanya 0,3 g/100 g. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa serat merupakan zat gizi yang penting untuk tubuh kita karena dapat mencegah kita dari beberapa penyakit, misalnya konstipasi dan tingginya kadar kolesterol. Ini cocok sekali jika jagung dikombinasikan dengan pola makan orang Indonesia yang biasanya berlemak, tinggi garam dan karbohidrat, tetapi rendah serat, vitamin dan mineral. Kandungan vitamin A pada jagung juga lebih tinggi dari pada beras yaitu 13µg/100 g, di mana vitamin A berfungsi sebagai imunitas tubuh sehingga tubuh dapat kebal terhadap penyakit maupun infeksi.

Jagung selain dapat diolah menjadi makanan pokok karena berkonstribusi sebagai sumber makanan penghasil energi yang besar, ternayata juga dapat diolah menjadi beberapa macam kudapan, seperti; puding jagung, es krim jagung, dodol jagung, cookies jagung, dan masih banyak lagi inovasi-inovasi olahan makanan berbahan dasar jagung lainnya. Kreativitas dan perubahan perilaku dari masyarakat Indonesia perlu ditingkatkan lagi dalam rangka pemanfaatan pangan lokal misalnya jagung sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia sehingga masyarakat Indonesia dapat menjadi masyarakat yang aktif, sehat, dan bergizi.

Pandangan atau pikiran negatif tentang jagung hanya dikonsumsi oleh masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah juga harus diubah dengan pandangan atau pikiran positif bahwa jagung merupakan makanan masyarakat Indonesia untuk semua kalangan karena zat gizinya yang mampu bersaing dengan kandungan zat gizi beras bahkan memiliki nilai unggul, karena mengandung serat, vitamin, dan mineral yang lebih kompleks. Perubahan kondisi ketahanan pangan di Indonesia menuju ketahanan pangan yang lebih baik semua bergantung pada kita masyarakat Indonesia untuk mau ikut aktif dalam perubahan dalam upaya peningkatan ketahanan pangan di Indonesia salah satunya dengan memanfaatkan keberadaan jagung yang berlimpah di Indonesia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE