Yakin Kata Hatimu Sudah Paling Benar? Yuk, Coba Buktikan!

“ Hati itu tidak pernah bisa berbohong, karena ia akan selalu mengatakan kejujuran dari bagian hati yang paling dalam. Ikutilah suara hati, maka jalan kehidupan yang kita tempuh akan sesuai dengan rel yang sudah ada. Ikutilah kata hati, maka kau akan selamat”

Membaca kalimat diatas memang terasa sedikit menyejukkan di dalam hati. Bagian ulu hati yang terdalam ikut merinding mendengar dan meraba kata-katanya. Lantas apakah kata-kata itu sepenuhnya benar?

Tunggu terlebih dahulu, jangan telalu cepat menelan quote-quote yang anda baca. Membaca memang memberikan ilmu pengetahuan. Namun dalam kasus yang lain, akan ada hal yang membuat ia malah membuat kita menjadi sesat dan bodoh. Ingatlah, bahwa segala sesuatu di dunia ini harus tetap dalam kondisi yang seimbang, tetap berada pada jalurnya yang tepat.

Mungkin banyak diantara kita semua yang menganggap bahwa kata hati itu selalu benar. Suara hati akan senantiasa membawa kita ke arah yang benar. Tapi tunggu dulu, suara hati memang akan selalu benar, namun jika itu adalah hati yang putih dan bersih, tanpa anda embel-embelan lakban dosa. Lantas apakah ada hati manusia yang putih bersih? Dari sini dapat kita tarik kesimpulan bahwa suara hati itu tidak bisa selamanya benar dan bisa kita ikuti, akan ada kalanya suara hati itu tidak benar, dan justru logika berpikirlah yang harus kita pakai agar tetap berada pada rel kehidupan yang sudah ditentukan yang maha kuasa.

Mengapa saya mengatakan tidak selamanya suara hati itu benar?

Pertama. Pada saat anda pacaran. Pada awalnya anda mencintai pasangan anda. Anda memilihnya karena pada awal pertemuan suara hati anda mengatakan bahwa ia adalah orang yang tepat untuk mendampingi hidup anda. Baik, semua berjalan apa adanya. Suara hati anda telah menang. Kemudian waktu kembali beputar. Anda merasa bosan dengan pasangan anda, dan lantas hati anda mulai goyah, dan sudah mulai merasa bosan dengan pasangan yang sekarang, dan malah mulai menaksir orang lain. Pada saat seperti ini, suara hati anda pasti akan mengatakan tinggalkanlah saja yang lama, karena pearsaan itu sudah tidak lagi kepadanya. Lantas karena mengikuti kata hati, anda putus dan berapacaran dengan yang baru. Suara hati akan terus menuntut banyak hal. Hakikat alami manusia adalah tidak pernah puas dengan apa yang ia peroleh saat ini. Ia akan senantiasa haus akan kenikmatan. Begitu juga dengan hati kita. Lantas kelak ketika anda sudah menikah, sudah mengikat janji hidup semati, kemudian tiba-tiba hati anda mulai terpikat oleh orang lain, apakah anda akan mengikuti kata hati anda? Jangan…. Hati itu bukan untuk dimanjakan. Terkadang ada bisikan setan yang merambat melalui ulu hati manusia yang terkadang membuat manusia keluar dari rel yang seharusnya. Logikanya, jika anda senantiasa mengikuti kata hati, maka akan sudah berapakah pasangan anda saat ini? Hati manusia itu pasti akan senantiasa memilih yang sebanyak-banyaknya. Hati kepasangan berputar seperti menikmati permen karet. Pada awalnya memang terasa manis, namun kemudian pada hisapan beriktunya rasa manisnya semakin memudar bahkan kemudian menghilang. Disaat itu anda diberikan tantangan yang sangat berat. Membuang permen karet tersebut atau tetap menghisapnya dan menikmati permen karet tersebut dengan cara membuat balon unik yang dapat tetap membuat kita bahagia.

Kedua. Pada saat anda sedang dalam keadaan kesulitan keuangan. Ketika kita menglami kesulitan keuangan, biasanya otak ini akan bekerja lebih extra dan kuat demi mendapatkan solusi atas masalah yang sedang dihadapi. Otak ini akan berputar lebih kencang dari keadaan normal, ia akan semakin cepat berputar demi mendapatkan suatu kesimpulan mengenai cara yang harus dilakukan untuk mendapatkan uang. Dalam kondisi terjepit, biasanya ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang, mulai dari cara yang positif hingga negatif. Cara positif misalnya dengan cara berkreasi membuat sesuatu yang memiliki nilai jual. Namun ada pula yang melakukan cara negatif untuk memperoleh kertas yang dianggap raja dunia ini. Misalnya dengan cara menipu teman, berbohong, bahkan hingga mencuri. Hal ini berkaitan dengan petunjuk kata hati. Kita tahu dalam benak kita, bahwa berbohong dan mencuri itu salah dan dilarang, namun karena dalam keadaan terjepit dan kesulitan, kita mulai mendegarkan bisikan hati yang sudah terkontaminasi oleh air liur setan, sehingga suara hati itu berhasil menjebak kita untuk melakukan perbuatan dosa. Dari penjelasan ini, dapat kita tarik kesimpulan bahwa suara hati tak selamanya membimbing kita kearah jalan yang benar.

Dari apa yang telah saya paparkan diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa suaru hati itu tak selamanya benar. Ingatlah, bahwa hati adalah sarangnya setan. Sehingga ketika ia telah terkontaminasi setan, maka hati itu akan menjerumuskan manusia ke tempat yang salah. Hati itu tidak selamanya bersih, di dalam hati yang merah, terdapat bintik hitam sebagai noda yang menandakan bahwa hati manusia itu tak selamanya suci dan bersih. Tidak ada manusia yang hatinya suci dan putih, sehingga tak selamanya pula hatinya akan terus mengatakan kebenaran.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Financial Analyst and Novelist