Omara Esteghlal dan Prilly Latuconsina makin jadi sorotan netizen, bukan karena paras pacar Prilly yang tampan dan disebut mirip almarhum Asraf Sinclair suami BCL, Omara Esteghlal ternyata juga seorang pemain film serta berprestasi di bidang akademik.
Sementara sosok Prilly Latuconsina, tidak perlu diragukan ya prestasinya, si multitalenta ini bahkan sering dikomentarin netizen “Pernah rebahan ga sih, Pril?” saking sibuknya.
Tahun lalu, Prilly sempat viral setelah cuplikan dirinya membaca data dari sebuah artikel di media yang menyebut adanya ketimpangan antara jumlah perempuan independen dan pria mapan.
“Banyak perempuan independen, tapi sedikit pria yang mapan.” begitu kutipan yang ia baca. Sayangnya, sebagian netizen mengira itu pernyataan pribadi Prilly, dan muncullah komentar miring: dari yang menyebut dirinya sombong hingga yang menyindir bahwa perempuan sukses seperti Prilly sulit mendapat jodoh.
Namun, Prilly langsung memberi klarifikasi. Ia menegaskan bahwa yang ia sampaikan bukan opini pribadi, melainkan kutipan dari sumber media yang ia baca. Ia mendukung kesetaraan dalam hubungan, dan tak bermaksud menyombongkan diri. Publik pun perlahan mulai melihat kembali siapa sebenarnya Prilly: bukan hanya artis, tapi juga perempuan yang tahu value dirinya.
Dan itulah yang membuat hubungan Prilly dan Omara terasa relevan di mata publik. Di tengah komentar sinis soal “standar terlalu tinggi”, Prilly justru menunjukkan bahwa ia bisa menemukan pasangan yang seimbang. Lalu, siapa Omara Esteghlal sebenarnya, dan apa yang membuat hubungan mereka dinilai setara?
ADVERTISEMENTS
Berikut 7 Bukti Omara Esteghlal dan Prilly Latuconsina Disebut Selevel
ADVERTISEMENTS
1. Sama-sama Tumbuh Dari Dunia Seni Peran & Akademik
Nama Omara Esteghlal mulai mencuri perhatian publik saat memerankan Piyan dalam film laris Dilan 1990 dan Dilan 1991. Sejak itu, kariernya menanjak lewat sejumlah film yang konsisten menampilkan kualitas aktingnya. Ia berperan sebagai Pasha dalam Surat dari Kematian (2020), tampil di Milea: Suara dari Dilan (2020), hingga memerankan Suharnoko Harbani dalam film sejarah Kadet 1947 (2021). Tahun 2023 menjadi salah satu tahun produktif baginya dengan tampil di berbagai film seperti Balada Si Roy, Tulah 6/13, Galaksi, Budi Pekerti, dan Srimulat: Hidup Memang Komedi. Ia bahkan didapuk sebagai Bobby di film Ali Topan (2024) dan akan membintangi Pengepungan di Bukit Duri (2025) sebagai Jefri Hariman.
Di balik layar, Omara juga membanggakan. Ia merupakan lulusan St. Olaf College, Minnesota Amerika Serikat, dengan double major Filsafat dan Psikologi. Ia menyelesaikan studi tersebut pada tahun 2021, setelah sebelumnya menerima beasiswa United World College (UWC-USA) di jenjang SMA—beasiswa yang hanya diberikan kepada siswa-siswa unggulan dari seluruh dunia.
Sementara itu, Prilly Latuconsina tak hanya aktif sebagai artis dan produser, tapi juga mengejar pendidikan tinggi. Ia meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi di LSPRdan kini aktif sebagai dosen praktisi di beberapa kampus seperti LSPR dan UGM. Mereka bukan hanya pasangan yang tampil kompak di publik, tapi juga mencerminkan nilai-nilai penting: kerja keras, pendidikan, dan pertumbuhan. Gimana?Omara Esteghlal dan Prilly Latuconsina memang cocok kan jadi power couple?
ADVERTISEMENTS
2. Omara Dikenal Sebagai Sosok Reflektif dan Punya Wawasan Luas
Omara Esteghlal dan Prilly Latuconsina kerap menyuarakan pandangan-pandangan kritis tentang isu sosial, literasi emosional, dan dunia seni. Ia tidak hanya menjadi aktor yang menjalankan peran, tapi juga terlibat dalam diskusi seputar dampak budaya pop terhadap masyarakat. Gaya berpikirnya ini sering terlihat dari cara ia merespons wawancara dan postingannya yang berbobot. Hal ini selaras dengan kepribadian Prilly yang juga sering menyuarakan pentingnya kesehatan mental, self-worth, dan pendidikan bagi anak muda.
ADVERTISEMENTS
3. Punya Aktivitas dan Ketertarikan yang Saling Mendukung
Meski sibuk dengan dunia masing-masing, Omara Esteghlal dan Prilly Latuconsina terlihat saling mengapresiasi dan tertarik dengan kegiatan masing-masing. Buktinya, Omara diketahui mulai mendalami kegiatan menyelam yang memang menjadi salah satu hobi Prilly. Sebaliknya, Prilly tak segan membahas dan mempromosikan film-film yang dibintangi Omara. Keduanya terlihat seperti sahabat yang saling bertumbuh, bukan sekadar pasangan selebritas yang memamerkan hubungan.
ADVERTISEMENTS
4. Komunikasi Sehat yang Transparan dan Setara
Dalam interaksi publik, baik melalui talkshow maupun wawancara, keduanya menunjukkan pola komunikasi yang setara. Mereka saling memberi ruang untuk berbicara, tidak saling memotong, dan mampu berdiskusi dalam bahasa yang penuh respek. Ini bukan hanya menarik, tapi juga menginspirasi banyak pasangan muda soal pentingnya komunikasi sehat. Tidak ada yang merasa paling dan pastinya saling menghargai porsi masing-masing.
ADVERTISEMENTS
5. Diterima Baik oleh Keluarga Masing-Masing
Momen-momen kebersamaan Omara Esteghlal dan Prilly Latuconsina yang terekam kamera menunjukkan bahwa hubungan ini sudah mendapat restu dan kenyamanan dari keluarga masing-masing. Terbukti di momen lebaran Prilly tampak menyambangi keluarga Omara dan disambut baik, begitu juga sebaliknya Omara terlihat beberapa kali di akun medsosnya ada di kediaman Prilly. Dukungan keluarga menjadi salah satu fondasi penting dalam sebuah hubungan, apalagi di dunia selebriti yang penuh tekanan.
6. Keduanya Mencerminkan Pasangan yang Inspiratif dan Sefrekuensi
Dari awal go public, mereka sering dijadikan contoh oleh warganet sebagai pasangan yang tidak hanya enak dilihat tapi juga bisa jadi role model karena kekompakan dan kesetaraannya. Hubungan mereka terlihat minim drama, tidak haus sensasi, dan lebih menonjolkan nilai-nilai yang sehat: mendukung satu sama lain, tumbuh bersama, tapi tetap menjaga privasi.
7. Membalikkan Stigma: Perempuan Sukses Sulit Mendapatkan Pasangan Selevel
Kehadiran Omara dalam hidup Prilly seolah menjadi bukti bahwa wanita tak perlu menurunkan standarnya, tak perlu takut berpendidikan tinggi. Hubungan keduanya juga sekaligus membantah stereotip yang menyebut perempuan sukses dan mandiri sulit mendapatkan pasangan setara. Prilly yang tetap teguh pada prinsipnya, akhirnya bertemu dengan sosok yang sepadan secara nilai dan visi hidup. Ini memberi pesan kuat bahwa standar bukan untuk dikompromikan, tapi untuk dipertemukan.
Dari bukti diatas, hubungan Prilly dan Omara seolah menjadi pengingat ya bahwa cinta yang sehat tak harus datang dari kompromi berlebihan. Kalian nggak perlu menurunkan standar, cukup terus menjadi versi terbaik sampai menemukan yang sefrekuensi. Kalau kalian terinspirasi, bagikan kisah mereka ke temanmu yang sedang mencari cinta seimbang, ya!
