Deddy Corbuzier Undang Korban Pelecehan Julianto Eka, Geram Usai Dengar Faktanya

Kasus pelecehan memang selalu membuat siapa saja geram pada pelakunya. Apalagi jika pelakunya adalah sosok yang dulunya punya image positif dan dianggap menginspirasi. Hal inilah yang dirasakan podcaster Deddy Corbuzier yang baru-baru ini mengundang korban pelecehan seorang motivator berinisial JE di podcast-nya.

Advertisement

Setelah mendengar curhatan pilu korban dan aksi bejat pelaku, Deddy bahkan merasa menyesal dulu pernah mengundang JE di acaranya. Kisah korban ini juga ramai diperbincangkan publik usai diangkat di podcast Close The Door di kanal YouTube Deddy Corbuzier yang tayang kemarin Kamis (6/7). Begini cerita para korban, yang membuat Deddy geram.

Deddy geram mendengar cerita korban, bahwa terdakwa memotivasi korban dulu sebelum melancarkan aksi bejatnya

Sebagai informasi, kasus pelecehan oleh JE alias Julianto Eka ini sudah muncul ke publik sejak Mei 2021. Aksi pelecehan dilakukan kepada siswanya di sekolah yang didirikan JE kepada. Hal yang paling membuat Deddy merasa aneh, adalah ada kabar bahwa pelaku memberikan motivasi pada korban sebelum melancarkan aksinya.

Advertisement

“Ada kata-kata yang menurut saya aneh sekali, sebelum kamu diapa-apain, dicium, dibuka celananya, katanya kamu dimotivasi dulu? Apa maksudnya?” tanya Deddy heran.

Hal tersebut ternyata dibenarkan oleh salah satu korban. JE selalu memberikan afirmasi-afirmasi positif, menjanjikan kesuksesan, dan memberikan rasa nyaman pada anak-anak yang nggak memiliki orang tua. Sekadar informasi, sekolah tersebut merupakan sekolah khusus anak yatim dan dari keluarga kurang mampu.

Advertisement

“Waktu saya sekolah di sana, (JE) itu udah intens, sering mencari bibit-bibit muda yang bisa dididik. Saya dipanggil ke ruangannya, teman saya juga, satu per satu, dimotivasi,” cerita salah satu korban.

Korban mengungkap rayuan yang diberikan pelaku berupa motivasi biar jadi orang sukses. Apalagi korban yang nggak memiliki figur ayah membuatnya memandang Julianto Eka sebagai orang tua yang layak dituruti dan diteladani. Hingga akhirnya Julianto Eka mulai memeluk korban, tapi korban merasa seperti dipeluk ayah sendiri. Ketika aksi bejatnya mulai dilakukan, korban nggak bisa berbuat apa-apa.

“(JE bilang) percaya sama kokoh, kokoh akan bantu angkat perekonomian kamu. Pelukan itu normal, tapi kenapa harus cium pipi saya, kening, kemudian dia cium bibir saya. Kaget banget, tapi nggak bisa ngapa-ngapain saat itu,” lanjut cerita korban.

Pelaku terus melancarkan aksinya dengan memberikan motivasi hingga selang sebulan dari pelecehan pertama itu, korban diperkosa di asrama saat malam hari. Menurut pengakuan salah satu korban, pelakunya nggak hanya ia dan temannya yang juga ikut hadir di Close The Door, tapi ada banyak teman-teman lain yang sampai saat ini belum berani bicara.

Tersangka masih menjalani proses hukum, tapi ada kejanggalan yang membuat ia tidak ditahan

kasus pelejehan Julianto Eka

Kedua korban saat bercerita di podcast Close The Door | Tangkapan layar kanal YouTube Deddy Corbuzier

Kasus pelecehan terhadap siswi SMA ini memang sudah mencuat sampai jalur hukum sejak setahun lalu, tapi ternyata proses hukumnya tak ada kejelasan. Kasus yang masih bergulir di Pengadilan Negeri Malang, Jawa Timur ini menurut korban ada kejanggalan saat proses persidangan.

“Saya tidak diperbolehkan menyerahkan bukti foto atau recording, sedangkan JE diperbolehkan menyerahkan bukti-bukti baru, entah apa,” ungkap salah satu korban.

Korban juga mengungkap, meski pelaku telah ditetapkan sebagai terdakwa, tapi hingga saat ini nggak dilakukan penahanan. Hal ini membuat Deddy makin geram, dan berjanji mengawal kasus tersebut agar pelaku mendapat hukuman setimpal.

Melansir dari WowKeren, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait yang bertugas sebagai pendamping para korban juga membenarkan bahwa Julianto Eka hingga saat ini nggak ditahan meski terbukti bersalah. Hal ini membuat Arist curiga ada kejanggalan dalam proses hukumnya. Kemungkinan Julianto Eka melakukan kecurangan sehingga bisa bebas dari kurungan penjara.

Sosok Julianto Eka, motivator pendiri sekolah untuk anak tidak mampu

Julianto Eka

Potret Julianto Eka | Foto dari Commons Wikimedia oleh Merchedez Benz 18

Nama Julianto Eka sebelum kasus ini mencuat sejak setahun lalu, dikenal sebagai seorang motivator sekaligus pendiri sekolah bagi anak-anak kurang mampu dan yatim piatu di Batu, Jawa Timur. SMA Selamat Pagi Indonesia yang didirikannya bahkan menginspirasi banyak orang, karena berkonsep kewirausahaan sesuai keahlian siswa, bahkan sekolahnya gratis.

Ia juga pernah mendapat penghargaan sebagai sosok inspiratif di Kick Andy Heroes. Bahkan kisahnya pernah diangkat menjadi film layar lebar berjudul Say I Love You, dan dibintangi beberapa aktor dan aktris papan atas.

Kini, meski kejadian pelecehan seksual tersebut sudah 13 tahun berlalu, tapi para korban masih mengalami trauma. Apalagi ada yang sampai diperkosa berkali-kali. Maka nggak heran jika publik kembali dibuat geram oleh aksi bejat pelaku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung

CLOSE