Bahas Konten Pencapaian di Usia 20-an yang Lagi Viral, Ernest Prakasa Tak Mau Samaratakan Tolak Ukur

Ernest Prakasa pencapaian umur 20

Baru-baru ini media sosial tengah hangat membicarakan soal pencapaian di usia 25 tahun. Banyak stereotip bertebaran jika di umur yang rentan akan quarter life crisis tersebut, idealnya seseorang sudah bisa mencapai beberapa kriteria, yakni punya tabungan Rp100 juta, cicilan rumah sisa 20 persen lagi, punya kendaraan pribadi hingga gaji minimal Rp8 juta.

Awalnya pernyataan tersebut diambil dari video milik @Vina di TikTok yang bermaksud baik menerangkan jika pandangan di atas tak seharusnya dijadikan bahan acuan, tetapi ucapan soal miliki tabungan Rp100 juta justru yang viral di Twitter tanpa menyertakan pembahasan selanjutnya. Sebab sudah terlanjur viral, beberapa warganet pun kontra dengan potongan kalimat tersebut, hingga membuat figur publik ikut mengomentari pembahasan capaian seseorang di usia 20 tahun.

Ernest Prakasa turut menyoroti ramainya konten pencapaian di usia 20. Menurutnya hal yang wajib dimiliki ialah mindset soal kebahagiaan yang tak bisa disamaratakan

Sutradara, aktor, sekaligus komika sukses ini memang dikenal kerap kali membagikan pengalaman inspiratifnya di media sosial. Beredarnya opini soal tolak ukur materi di usia 20 tahun ditanggapi dengan bijak oleh suami Meira Anastasia ini. Menurutnya ada hal wajib yang mesti dimiliki, yakni mindset kebahagiaan seseorang yang berbeda.

“Beberapa hari terakhir ramai konten opini-opini soal pencapaian di usia 20 tahun. Menurut saya, hal yang wajib dimiliki bukanlah harta benda, melainkan mindset yang kokoh bahwa ukuran kebahagiaan itu tidak bisa disamaratakan,” pungkas Ernest pada postingan Instagram dengan foto tertulis “Yang wajib dimiliki ketika usia 20 tahun”.

Ia kemudian menjelaskan jika takaran kebahagiaan setiap orang berbeda-beda. Ada yang bahagia karena materi, adapula yang senang karena memiliki pekerjan idaman. Karena itu, ia tak mau menyamaratakan tolak ukur pencapaian di usia 20 tahun, sebab sudah ada jalannya masing-masing.

“Bahagia bisa berarti harta berlimpah, bahagia bisa berarti menikah muda, bahagia bisa berarti memiliki pekerjaan idaman. Bahagia itu beragam. Tapi yang pasti, bahagia adalah ketika hatimu penuh. Dan ukuran itu, hanya kamu yang tahu,” tambahnya.

Ernest pun mengingatkan bahwa hidup terlalu singkat untuk membiarkan orang lain menentukan apa yang membuat seseorang bahagia.

Pandangan Ernest tadi mengantongi banyak persetujuan dari warganet dan rekan seprofesi. Sebelumnya penyanyi Fiersa Besari juga memberikan tanggapan yang tak jauh berbeda

Unggahan Ernest itu pun mendapat komentar positif dari pengikutnya di Instagram. Diketahui opini sutradra film “Imperfect; Karier, Cinta dan Timbangan” itu telah disukai lebih dari 100 ribu pengguna. Acungan jempol dilayangkan mayoritas warganet yang sependapat. Tak sedikit yang mengaku telah mengalami fase seperti yang digambarkan oleh ayah dua anak ini.

“Setuju ko karena pencapaian setiap orang berbeda,” kata akun @friska***

“Baru 2 Mei kemarin ulangtahun yang ke-20 dan wishku persis sama apa yang dibilang ko ernest:”) aku cuma pengin bahagia lahir batin dengan caraku sendiri,” komentar @inipunya***

“Mental yang kuat, karena beranjak dewasa buat sebagian orang itu ga mudah,” tambah yang lain.

Sebelumnya penulis sekaligus penyanyi Fiersa Besari juga menaggapi hal yang sama. Menurut pelantun “Celengan Rindu” tersebut rezeki setiap orang ada porsinya masing-masing.

“Pencapaian tiap orang berbeda. Ada yang punya banyak uang di usia 25, ada juga yang baru punya penghasilan di usia tua. Ya, namanya juga rezeki, datangnya ngagetin. Enggak tahu kapan, enggak tahu di mana, dan yang pasti, enggak tergantung usia. Ikhtiar aja, Lur,” tutur Fiersa.

Nah kalau menurutmu bagaimana, setuju dengan tanggapan Ernest dan Fiersa di atas?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung