Setelah dikeluarkan oleh agensi dan kontroversinya yang melibatkan nama Asuka Kirara makin memanas, kini Ju Haknyeon ex THE BOYZ akhirnya memilih untuk menjelaskan secara detail lewat Instagram pribadinya. Ju Haknyeon merilis pernyataan tersebut usai skandal dirinya yang perlahan coba dibuka oleh Dispatch (Media asal Korea Selatan yang kerap mengungkap hubungan asmara di antara para idol dan aktor).
Jika sebelumnya Ju Haknyeon dengan tegas membantah terlibat dengan tindakan ilegal dengan Asuka Kirara, akan tetapi Dispatch mengungkap dugaan lain mengenai dirinya. Dispatch merasa mengetahui alasan Ju Haknyeon dikeluarkan oleh agensi dari THE BOYZ melalui informasi yang mereka dapatkan secara langsung di lapangan.
Dispatch menggali informasi terkait aktivitas Ju Haknyeon saat di Jepang lewat Insider
Dilansir dari Allkpop, menurut pihak perwakilan dari THE BOYZ yang berhasil diperoleh oleh Dispatch, orang tersebut mengatakan jika Ju Haknyeon mengakui “Saya tidak membayar apa pun. Para hyungs (sebutan untuk kakak laki-laki yang lebih tua) lah yang membayarnya. Saya tidak mau semua hal ini merusak para member”.
Pernyataan tersebut dibuat setelah Shukan Bunshun melaporkan jika Ju Haknyeon dan Asuka Kirara terlihat saling berpelukan di Jalan Roppongi sebelum berangkat naik taksi menuju kediaman Asuka Kirara. Kedekatan keduanya inilah yang membuat pihak media Jepang tersebut makin yakin jika dirinya memang ikut minum-minum bersamanya.
Dari sanalah, ONE HUNDRED sebagai agensi bertindak cepat dengan mencari kebenarannya lewat Ju Haknyeon secara langsung. Berdasarkan jawaban yang diperoleh dari Ju Haknyeon, ONE HUNDRED memiliki alasan cukup kuat untuk memecat Ju Haknyeon dan memutuskan kontrak eksklusifnya karena dianggap telah merusak reputasi THE BOYZ di mata para penggemar wanita.
Selain itu, pihak perwakilan dari agensi juga mengatakan “Ju Hak Nyeon tidak kembali ke hotelnya malam itu. Saya bertanya ke mana dia pergi, dan dia berkata bahwa dia pergi ke rumah Asuka Kirara. Dia membanggakan bisa dia tidur dengannya. Setelah itu, ketika perusahaan memutuskan agar dirinya meninggalkan grup, dia (Ju Haknyeon) mengklaim bahwa itu tidak adil. Dia justru menarik kata-katanya. Dia mengatakan kalau dia sebenarnya tidak tidur dengan Asuka Kirara, dia berbohong soal itu agar terlihat keren saja”
Credit: Dispatch
Selain mencari informasi lewat orang-orang di industri hiburan Korea Selatan, Dispatch juga menghubungi langsung Asuka Kirara untuk meminta kejelasan terkait pemberitaan dirinya dengan Ju Haknyeon. Dalam sebuah pesan DM Instagram, Dispatch bertanya “Mengapa kamu pergi ke pertemuan malam itu?” dan “Jika ada kesalahpahaman, bisakah kami mewawancaraimu? Kamu bisa menemuimu di Jepang”. Sayangnya, pesan tersebut tampak tidak dibalas oleh Asuka Kirara.
Ju Haknyeon buka suara dan memberikan penjelasan terkait kontroversinya yang menimpa dirinya
credit on instagram.com/_juhaknyeon_
Dikutip melalui Koreaboo, Ju Haknyeon akhirnya buka suara lewat unggahan di Instagramnya pada Minggu (22/6). Dirinya menulis:
“Hallo, ini Ju Haknyeon.
Sebelum agensi menerima pernyataan dari Shukan Bunshun, sayalah orang pertama yang mendengar bahwa beberapa foto telah diambil. Saya segera menjelaskan situasinya dengan sebenar-benarnya kepada perusahaan dan meminta bantuan mereka. Saya mengakui kesalahan saya dan mencoba untuk membuat beberapa pilihan yang akan meminimalisir kerusakan pada para member. Saya menghabiskan banyak malam tanpa tidur dengan rasa bersalah kepada para penggemar yang telah mendukung saya dan para member lain yang berbagi segalanya dengan saya. Itu sangat menyakitkan. Akibatnya, saya harus menghentikan seluruh kegiatan dan mendiskusikan berbagai langkah tindak lanjut dengan agensi.
Akan tetapi, agensi justru tiba-tiba mengirimkan permintaan pemutusan hubungan kerja dan sebuah pernyataan berisi persetujuan yang meminta saya untuk membayar lebih dari ₩2.00 billion KRW (sekitar Rp23.852.000.000 menurut kurs rupiah pada 22 Juni 2025). Mereka juga meminta denda yang sangat besar yang bahkan tidak bisa diklaim menurut aturan kontrak kami. Mereka menyatakan jika tidak ada lagi ruang untuk bernegosiasi.
Sulit rasanya untuk menerima permintaan yang tak masuk akal tersebut, saya menolak untuk menandatangani pemutusan kontrak pada 17 Juni 2025. Pada hari berikutnya, pihak agensi tiba-tiba merilis pernyataan tentang keluarnya saya dari grup. Ini dilakukan sebelum artikel Shukan Bunshun dipublikasikan. Segera setelahnya, beberapa laporan mulai muncul yang memberitakan saya bertemu seorang bintang film dewasa dan yang paling mengejutkan dari TenAsia yang menuduh saya terlibat prostitusi. Berdasarkan laporan tersebut, saya langsung dicap sebagai pelaku kejahatan seksual oleh media lain, para bloggers, dan YouTubers.
Di hari berikutnya, seseorang bahkan mengajukan laporan polisi terhadap saya atas tuduhan prostitusi hanya berdasarkan artikel yang salah. Kecepatan dan rangkaian peristiwa ini terasa sudah direncanakan, seakan-akan ada yang mengarang soal alasan pemutusan kontrak saya. Saya jadi takut kalau saya diam saja, saya akan dicap sebagai pelaku kejahatan seksual sepanjang hidup saya. Semua ini terjadi hanya dalam waktu dua hari.
Jadi sya tidak bisa diam saja terus-menerus. Saya merilis pernyataan ini dan mengajukan tuntutan pidana terhadap jurnalis yang bertanggung jawab atas laporan palsu tersebut. Saya juga berencana untuk melakukan tindakan perdata terhadap jurnalis dan media tersebut. Selain itu, saya akan menuntut orang yang melaporkan saya ke polisi atas tuduhan palsu.
Ada pula aspek yang tidak adil pada alasan agensi memaksa saya keluar. Klausul yang mereka kutip “tindakan yang merusak reputasi” terlalu samar dan terbuka untuk interpretasi yang sewenang-wenang. Kontrak asli menyebutkan tindakan seperti DUI, penggunaan narkoba, perjudian, prostitusi, penyerangan, kekerasan seksual, dan penipuan. Saya tidak pernah melakukan semua itu. Lebih jauh, agensi gagal mengikuti prosedur pemutusan hubungan kerja yang tepat yang diuraikan dalam Pasal 15, Paragraf 1 kontrak, dan secara sepihak memecat saya.
Pada tanggal 30 Mei, saya tidak mengklaim bahwa perilaku saya baik tanpa cela. Saya dengan tulus meminta maaf kepada para penggemar yang telah mempercayai saya sebagai seorang idola dan mendukung saya, karena telah menunjukkan kecerobohan tersebut. Saya merenungkan tindakan saya secara mendalam dan akan membawa pelajaran ini bersama saya selama sisa hidup saya.
Namun tanpa mengetahui alasannya, tiba-tiba saya berubah menjadi pelaku kejahatan seks dalam semalam. Rasanya seperti pembunuhan karakter. Saya merasa seperti semua orang menuding saya ke mana pun saya pergi. Saya menangis tanpa henti memikirkan para penggemar, ibu saya, dan keluarga yang telah mendukung saya. Jika saya menyerah tanpa mengungkapkan kebenaran, saya akan selamanya dikenang sebagai pelaku kejahatan seks. Dan jika saya membiarkan rasa takut menghentikan saya untuk berbicara, tuduhan yang tidak adil tidak akan berakhir begitu saja pada saya — keluarga, penggemar, dan teman-teman saya harus hidup dengan stigma dikaitkan dengan “pelaku kejahatan seks”
Saya akan meminta pertanggungjawaban jurnalis dan media yang telah memberitakan saya secara keliru sampai akhir, dan saya bermaksud mencari tahu siapa yang berada di balik semua ini. Sungguh berat melawan perusahaan yang kuat sendirian, tetapi saya akan bertahan sampai akhir, demi mereka yang masih mendukung dan peduli pada saya. Terima kasih telah membaca pesan panjang ini.”
Semoga masalah antara kedua belah pihak cepat selesai, ya SoHip!