Kritik Sambutan Meriah ke Saipul Jamil, Angga Sasongko Batalkan Kerja Sama dengan TV Terkait

Polemik Saipul Jamil di televisi

Nama Saipul Jamil belakangan menjadi perbicangan publik. Ia baru saja dinyatakan bebas murni pada 2 September 2021 silam. Kasus pelecehan seksual hingga suap panitera membuat dirinya harus mendekam di balik jeruji selama 5 tahun 7 bulan. Kepulangannya kala itu menjadi sorotan masyarakat, pasalnya Saipul disambut dengan begitu meriah. Bahkan ia sudah mendapat tawaran syuting di beberapa televisi usai bebas dari Lapas Cipinang.

Glorifikasi kepulangan Saipul hingga tampil kembali di stasiun televisi mendapat kritikan pedas dari banyak pihak. Termasuk dari kalangan artis hingga tokoh masyarakat. Mereka menilai bahwa pembebasan Saipul yang seolah dirayakan ini berpotensi membuat masyarakat memaklumi aksi asusila terhadap anak di bawah umur. Petisi boikot Saipul Jamil dari televisi pun menyeruak sejalan dengan aktifnya kembali sang pedangdut di layar kaca.

Pemilik rumah produksi Visinema Pictures, Angga Dwimas Sasongko mengambil sikap tegas. Ia menghentikan distribusi film Nussa dan Keluarga Cemara dengan stasiun tv terkait

Sutradara sekaligus CEO Visinema Group, Angga Sasongko memilih untuk menghentikan kesepakatan distribusi film “Nussa” dan “Keluarga Cemara” di sebuah stasiun televisi swasta. Keputusan ini untuk melawan dirayakannya pelaku kekerasan seksual pada anak. Menurut Angga diundangnya Saipul ke televisi sudah tak mempunyai nilai yang sama dengan karya yang ia buat.

“Menyikapi hadirnya Saipul Jamil di televisi dengan cara yang tidak menghormati korban. Maka kami memberhentikan semua pembicaraan kesepakatan distribusi film Nussa dan Keluarga Cemara dengan stasiun TV terkait karena tidak berbagi nilai yang sama dengan karya kami yang ramah anak,” papar Angga Sasongko melalui keterangan resmi, Minggu (5/9).

Keputusan itu diambil supaya pelaku industri hiburan Tanah Air tak lagi mentoleransi para pelaku kekerasan seksual pada anak tampil di televisi. Selanjutnya dia juga mengatakan bahwa Visinema akan menghentikan kerja sama dengan tv yang akan melakukan tayangan serupa.

“Melawan dirayakannya pelaku kekerasan seksual pada anak di media-media, serta menjadi kesadaran bersama pentingnya media yang menghargai anak-anak kita. Pemberhentian kesepakatan ini tidak hanya kepada stasiun TV yang menayangkan, tetapi juga stasiun TV lain yang nantinya melakukan tayangan serupa,” ujarnya.

Pemberitahuan ini mendapat ribuan respons dari warganet, mereka mengapresiasi tindakan yang dilakukan Angga Sasongko. Hingga kini, keputusan tersebut telah dicuitkan kembali oleh 15 ribu akun hingga disukai lebih dari 38 ribu pengguna di Twitter.

Bukan hanya Angga, kritik serupa juga disampaikan presenter Najwa Shihab dan Ernest Prakasa. Mereka menyoroti dunia hiburan Tanah Air yang terlalu glorifikasi pelaku kejahatan

Pandangan serupa juga dilontarkan figur publik Najwa Shibah hingga Ernest Prakasa. Najwa melihat penyambutan yang berlebihan setelah kepulangan Saipul Jamil berisiko menimbulkan “Pemakluman”. Artinya, akan semakin banyak orang yang menganggap pelecehan kepada anak di bawah umur sebagai aksi yang biasa. Mantan jurnalis ini menganggap pelaku kejahatan jadi semakin berani dan tak punya rasa malu. Terlebih, fenomena ini seperti tak berpihak pada korban, hingga berujung mereka yang alama kejadian serupa akan takut untuk berbicara.

“Yang nggak kalah bahaya, orang-orang bisa gak malu lagi kalau melakukan kekerasan seksual. Selain itu, perilaku ini bisa membuat orang-orang jadi merasa ‘biasa’  melihat para pelaku kekerasan seksual. Belum lagi hal ini juga bisa membuat korban semakin takut buat bicara dan terbuka. Hadeh,” papar Najwa Shihab dalam keterangan di Instagram.

Komika Ernest Prakasa justru merasa miris dengan stasiun televisi yang mengundang sang pedangdut dan memberikan perlakuan istimewa. Padahal televisi ditujukan salah satu media penyebaran edukasi yang seharusnya menjadi pionir untuk dicontoh masyarakat. Kejadian sosok kontroversial yang langsung diundang membuat suami Meira Anastasia ini jengah.

“Bau busuk apa yang menyengat ini? Oh ternyata bau bangkai dari matinya nurani stasiun TV yang memperlakukan mantan napi pelecehan seksual bagaikan pahlawan,” sindir Ernest.

Polemik kedatangan Saipul Jamil di acara televisi sudah menuai pro dan kontra seminggu belakangan. Penggemarnya ingin sang idola diberi kesempatan, di sisi lain industri hiburan melakukan konsep yang berulang hanya demi rating semata. Fenomena ini menggambarkan pemikiran masyarakat Indonesia yang peduli dengan tayangan di televisi, tujuannya supaya media berbenah untuk semakin maju dan memberikan edukasi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day