Rizal Armada Ungkap Cerita Bikin Rumah Makan Subsidi, Seporsi Cuma Rp 2.500

Aksi sosial di kalangan selebritas seringkali menjadi hal yang patut di simak dan menginspirasi orang lain untuk berbuat kebaikan. Salah satunya seperti yang dilakukan salah satu personel grup musik Armada, yakni Rizal bersama sang istri Monica Imas. Rizal Armada diketahui mendirikan sebuah rumah makan bersubsidi sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Advertisement

Kisah Rizal Armada mendirikan rumah makan bersubsidi ini baru diungkapnya di sebuah acara televisi pada Kamis (17/11) kemarin. Menariknya, konsep rumah makan bersubsidi ini nggak hanya menjual makanan murah, tapi juga mengajak para pembeli untuk ikut berbagi.

Rizal Armada sama sekali nggak mencari keuntungan dari penjualan di rumah makannya

Rizal Armada buka rumah makan bersubsidi

Rizal Armada buka rumah makan bersubsidi | Foto dari Instagram Rizal

Rizal Armada dan sang istri mendirikan rumah makan bernama ARMI atau Armada Makan Indonesia. Rumah makan ini menjual nasi box lengkap dengan lauk pauknya hanya seharga Rp 2.500 per porsi. Dengan harga itu, sudah mendapat satu paket nasi, ayam kecap, kerupuk, dan mi. Dilihat dari harga dan isinya, Rizal Armada memang memang nggak mengambil keuntungan.

“Iya emang segitu harganya karena sistemnya subsidi, setelah disubsidi harganya segitu. Memang bukan buat nyari untung. Memang enggak mau ambil untung sih, sebenarnya,” kata Rizal dikutip dari program FYP Trans 7.

Advertisement

Diketahui, harga makanan yang dijual Rizal Armada sebenarnya Rp 10.000 per porsi, tapi karena ia menerapkan subsidi Rp 7.500, sehingga harganya hanya Rp 2.500 saja. Setiap harinya ARMI menyediakan 150-200 paket nasi box.

Nggak cuma jual makanan bersubsidi, Rizal juga mengajak pembeli berbagi

Advertisement

Ide membuat rumah makan bersubsidi ARMI ini berawal dari keinginan Rizal dan Istri untuk membuat rumah makan gratis bagi siapa saja yang membutuhkan. Namun, hal itu terkendala mencari lokasi yang tepat, untuk mendirikan rumah makan gratis itu.

“Jadi sudah cari tempat samapi akhirnya ketamu, tapi kanan kirinya rumah makan juga. Kalau kanan kiri rumah makan dan di tengah gue bikin rumah makan gratis, digebukin orang pasti,” kata Rizal.

Hingga suatu ketika, ia bertemu dengan seorang ustaz dan kerabatnya yang akan membuka usaha rumah makan, kemudian Rizal menceritakan bahwa ia memiliki dana Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta tiap hari untuk membuat makanan gratis. Maka setelah berdiskusi, tercetuslah ARMI sebagai rumah makan bersubsidi.

Seiring berjalannya waktu, ternyata banyak orang-orang terdekatnya yang terinspirasi dengan konsep rumah makan bersubsidi dan banyak menitipkan dana. Hingga kini, ARMI sudah berjalan setahun lebih, meski baru bisa menyediakan 150-200 porsi per hari, tapi Rizal Armada sangat bersyukur.

“Alhamdulillah, ARMI sudah setahun lebi berjalan. Sehari baru 150-200 porsi. Kalau mau nyobain ARMI ini ada di kawasan Ciledug di Surau Duta Munzalan,” kata Rizal.

Menariknya, di ARMI Rizal Armada nggak hanya menjual makanan murah bersubsidi, tapi ia juga mengajak pembeli untuk ikut berbagi dari makanan yang telah dibeli. Setiap orang bisa membeli paket nasi murah minimal 2 porsi alias seharga Rp 5.000. Hal ini bertujuan supaya siapa saja yang beli nggak hanya merasa kenyang sendiri, karena bisa ikut membagikan sebagian porsinya.

“Konsepnya kalau lo mau kenyang, jangan kenyang sendiri. Harga emang Rp 2.500 tapi enggak boleh beli satu, harus dua. Jadi kalau lo cukup seporsi, seporsinya lagi terserah mau disedekahkan langsung atau mau bagikan ke siapa terserah lo,” kata Rizal.

Wah, keren ya kosep rumah makan bersubsidi milik Rizal Armada ini. Selain bisa membantu masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan makanan bergizi dengan harga murah, Rizal secara nggak langsung juga mengajak para pembeli untuk ikut bersedekah dari sebagian makanan yang mereka miliki.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE