9 Rekomendasi Nail Polish Remover Terbaik, Buat yang Masih Bingung Pilih Aseton atau Non Aseton

Rekomendasi nail polish remover

Buat siapa pun yang sudah pernah mencoba, mungkin tahu bagaimana mewarnai kuku atau melakukan nail art itu bisa sangat addicting dan menjadi candu. Bukan cuma karena kuku kita jadi super cantik setelahnya, tapi prosesnya juga punya efek calming dan bisa meningkatkan konsentrasi. Mirip-mirip terapi buku mewarnai untuk orang dewasa yang beberapa tahun belakangan populer kali ya~

Siapa nih yang juga keranjingan nail art? | Photo by Element5 Digital via unsplash.com

Dilema terbesar dari hobi ini adalah ketika tiba waktu di mana kita harus membersihkan atau menghapus cat kuku sampai bersih. Ini adalah tahapan yang paling tidak disukai, tapi pada saat yang bersamaan sebenarnya langkah paling penting yang wajib dilakukan secara teliti. Kalau dilakukan dengan sembarangan, jangan kaget deh kalau kukumu jadi kusam dan rusak. Pastinya kamu nggak mau ‘kan di bawah nail art yang menawan, tersembunyi kuku aslimu yang menguning dan rapuh…

Maka dari itu, penggemar atau penggiat nail art wajib banget tahu tips merawat kukunya supaya tetap sehat meski sering diwarnai. Terutama cara dan langkah-langkah yang benar untuk membersihkan cat kuku, kuku palsu atau acrylic nails, shellac nails, SNS nails, atau bentuk nail art lainnya. Di tahap inilah kerusakan kuku biasanya terjadi. Dari pemilihan nail polish remover atau pembersih cat kuku sampai cara mengaplikasikannya, semua hal itu akan berpengaruh terhadap kesehatan kukumu.

Perdebatan aseton dalam nail polish remover | Gambar oleh ivabalk via pixabay.com

Sebelum memberikan rekomendasi nail polish remover terbaik, kita tidak bisa tidak membahas perdebatan tentang aceton atau aseton.

 Aseton (CH3COCH3) zat cair tanpa warna yang mudah terbakar dan mempunyai bau serta rasa yang khas (dipakai sebagai pelarut dalam industri dan dalam percobaan laboratorium) – Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Daring)

Zat pelarut yang memiliki bau yang sangat menyengat ini merupakan bahan dasar dari kebanyakan nail polish remover, sampai muncul tren nail polish remover non-aceton atau natural yang populer beberapa tahun belakangan. Tren itu berawal dengan anggapan bahwa nail polish remover yang berbahan dasar aseton itu sangat keras dan merusak kuku, makanya dibutuhkan alternatif yang lebih gentle. Nah, sayangnya, perdebatan ini tidak sesimpel itu.

Aseton sebenarnya bukan zat beracun yang sama sekali tidak boleh digunakan ke kulit kita (walaupun jelas sangat berbahaya jika tertelan, seperti kebanyakan zat pelarut lain). Namun jika kuku dan kulit terekspos aseton dalam jumlah yang banyak atau waktu lama, dampak yang lebih serius seperti kering, pecah-pecah, iritasi, dan lain sebagainya bisa terjadi. Nah permasalahannya, memilih nail polish remover non-aseton atau 100% terbuat dari bahan-bahan natural pun sebenarnya tidak serta merta menyelesaikan isu ini.

Benarkah aseton sangat berbahaya dan merusak kuku? | Background photo created by freepik/Text by Hipwee via www.freepik.com

Nail polish remover yang memiliki klaim non-aseton pun hampir pasti memiliki kandungan zat pelarut sintesis lain yang mirip-mirip aseton seperti Ethyl Acetate. Mungkin ada alternatif yang lebih gentle atau baunya tidak sekuat aseton, tapi masih saja tetap termasuk zat flammable atau bisa terbakar layaknya aseton. Sedangkan nail polish yang memiliki klaim 100% natural mungkin memang tidak mengandung zat pelarut, tapi efektivitasnya untuk melarutkan dan menghapuskan cat kuku juga hampir pasti lebih rendah.

Jika memakai nail polish remover yang kandungannya lebih gentle tapi kamu perlu menggosok-gosok permukaan kukumu berkali-kali lipat lebih banyak dibandingkan ketika memakai aseton, sebenarnya sama saja atau bahkan bisa jadi jauh lebih merusak kuku. Mengutip dari laman Sinclair Dermatology, pusat dermatologi terbesar di Victoria, Australia, perdebatan ini bisa disimpulkan secara singkat sebagai berikut:

  • Aseton adalah zat pelarut yang bisa melarutkan nail polish dari kuku dengan efektif. Bukan zat beracun, tapi berbahaya jika tertelan maka dari itu harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Paparan aseton terhadap kulit atau kuku bisa menyebabkan kulit kering, pecah, dan iritasi.
  • Nail polish non-aseton juga mengandung zat pelarut sintesis mirip aseton. Sedangkan dengan nail polish natural biasanya dibutuhkan waktu yang lebih lama atau gosokan yang lebih agresif untuk membersihkan cat kuku.
  • Apa pun tipe nail polish remover yang dipakai, kamu wajib mengaplikasikan moisturizer, petroleum jelly, olive oil, vitamin E atau pelembut lainnya ke kuku dan kutikel setelahnya.

Kalau sudah paham, ini nih ada rekomendasi nail polish remover terbaik versi Hipwee~

Rekomendasi skincare dengan kandungan jamur
Rekomendasi skincare dengan kandungan jamur
#9
Flormar

Flormar Easy & Go Sponge Nail Polish Remover

Rp110.000

Sebelum buru-buru protes dengan harganya yang mungkin kurang bersahabat bagi anak kuliahan atau karyawan di akhir bulan, ada alasan kuat kenapa kamu harus mempertimbangkan nail polish remover yang satu ini. Teknik aplikasi ‘celup’ yang super praktis, cepat, dan efektif sangat bisa meminimalisir kerusakan kuku. Jadi buat yang sering gonta-ganti warna nail polish atau nail art, nail polish remover merek Flormar ini worth it banget.

Walaupun berbahan aseton, wanginya pun tidak menyengat karena mungkin diseimbangkan dengan fragance atau wewangian yang terdapat dalam kandungan bahan-bahannya. Selain itu ada juga kandungan tocopherol (Vitamin E) dan minyak biji bunga matahari yang bisa melembutkan.

 

Bahan
Acetone, Aqua (water), Glycerin, Parfum (fragrance), Octocrylene, Homosalate, Butyl Methoxydibenzoylmethane, Caprylic/Capric Triglyceride, Tocopherol, Helianthus Annuss (Sunflower Seed Oil), Cymbidium Grandiflorum Flower Exract, Hexyl Cinnamal, Limonene, Benzyl Salicylate, Linalool, Benzyl Benzoate. +/- Mungkin mengandung: CL17200 (D&C Red No.33)
BPOM
NA50161501270
#8
Inglot

Inglot Nail Enamel Remover

Rp 75.000 (25 ml)

Buat yang pengin mencoba nail polish remover non-aseton, produk berbahan dasar Ethyl Acetate yang lebih gentle ini bisa jadi pilihan. Bukan cuma tidak mengandung aseton, nail polish remover dari merek ternama Inglot ini juga tersertifikasi sebagai produk vegan lo. Kalau kalian peduli dengan cruelty-free, produk ini cocok banget buat kalian.

Selain itu, nail polish remover ini dilengkapi dengan banyak kandungan moisturizing, hydrating, dan nourishing untuk kuku. Ada minyak castor, ekstrak Candula, Vitamin A, dan Vitamin E yang bisa menyehatkan kukumu. Nah, tapi ya seperti yang sebelumnya dibahas, kamu mungkin perlu usaha lebih untuk sepenuhnya membersihkan kukumu dari nail polish atau nail art dibandingkan dengan nail polish aseton.

Bahan
Ethyl Acetate, Glycine Soja (soybean) oil, Isopropyl Alcohol, Mineral Oil/Paraffinum Liquidum, C12015 Alkyl Benzoate, Ricinus Communis (Castor) Seed Oil, Calendula Officinalis Flower Extract, Retinyl Palmitate, Tocopherol, D Limonene, Fragrance/Parfum, Butyl Acetate, Nitrocellulose, Phthalic Anhydride/Trimellitic Anhydride/Glycols Copolymer, Linaloo, Red 36 (CI 12085), Acetyl Tributyl Citrate, Strealkonium, Hectorite
BPOM
NC38161501031
#7
Piggy Paint

Piggy Paint Nail Polish Remover

Rp169.000 (120 ml)

Ingin produk berbahan natural dan seminimal mungkin?! Piggy Paint Nail  Polish Remover inilah jawabannya. Produk cuma terdiri dari 5 bahan saja! Nail polish remover ini bahkan tidak mengandung zat pelarut lo, tapi digantikan dengan alkohol yang terbuat dari jagung. Pilihan bahan yang tentunya lebih ramah lingkungan, makanya tidak heran produk ini dipasarkan sebagai eco-friendly. 

Meskipun tetap wajib ada pengawasan orang dewasa, produk ini relatif lebih aman untuk anak-anak. Selain bahan-bahannya natural, juga terdapat embittering agent atau zat pemicu rasa pahit untuk mencegah peristiwa tertelan secara tidak sengaja.

Bahan
Corn alcohol (Ethyl Alcohol), Aloe Vera, Vitamin E, embittering agent.
BPOM
NE51191505224
#6
Mavala

Mavala Extra Mild Nail Polish Remover

Rp81.000 (100 ml)

Dipasarkan sebagai nail polish remover khusus untuk mereka yang memiliki ‘fragile nails’ atau kuku yang rapuh, Mavala Extra Mild Nail Polish Remover ini memang gentle dan tidak membuat kuku kering. Tentu saja karena tidak pakai aseton, baunya pun tidak menyengat. Mavala juga merek cruelty-free, artinya mereka tidak melakukan testing terhadap hewan.

Produk ini memang tidak akan secepat aseton dalam menghapus cat kuku tapi dijamin jauh lebih gentle untuk kuku dan kulit. Menurut petunjuk pemakaiannya, lebih baik aplikasikan dengan kapas dan tekan dengan cukup kuat, lalu diusap sekali dibandingkan digosok-gosok berulang kali.

Bahan
Ethyl Acetate, Butyl Acetate, Isopropyl Alcohol, Dibutyl Adipate, Caprylic/Capric Triglyceride, Limonene.
BPOM
NC50211500016
#5
Revlon

Revlon Extreme Moisturizing Nail Polish Remover

Rp39.000 (120 ml)

Nail polish remover ini termasuk produk non-aseton dengan harga yang cukup terjangkau. Satu botol kemasan 120 ml harganya sekitar Rp39.000. Selain non aseton, produk ini juga mengandung bahan-bahan moisturizing seperti jojoba oil dan Panthenol.

Meskipun sudah ada kandungan pelembutnya, kamu tetap harus perhatikan cara aplikasinya ya Guys. Jangan lupa tetap tambahkan moisturizer tambahan setelah membersihkan kuku.

Bahan
Ethyl Acetate, Isopropyl / alcohol, water (Aqua), Perfume, Panthenol, Simmondsia Chinensis (jojoba), Seed oil, Benzophenone-1, CI 14720
BPOM
NA18191505059
#4
Innisfree

Innisfree Nail Remover

Rp33.000 (100ml)

Dengan harga cukup bersaing, produk satu ini berbahan dasar aseton dan bisa membersihkan kuku dengan cepat. Pakai saja kapas yang sudah direndam dengan nail polish remover dan letakkan di atas kuku selama 3-5 detik, cat kuku bisa langsung hilang. Kandungan minyak tangerine dari Pulau Jeju juga membuat Innisfree Nail Remover ini memiliki bau yang cukup menyegarkan, menyamarkan bau aseton.

Bahan
Acetone, water/Aqua/eau/, fragrance/Parfum, Glycerin, Triethylhexanoin, Diphenyl Dimethicone, Citrus Unshui Fruit Oil, Polyglyceryl-10 Myristate
BPOM
NA26191505053
#3
Holika Holika

Holika Holika Piece Matching Nail Remover

Rp48.000 (100 ml)

Satu lagi nih nail polish remover dari Korea Selatan yaitu dari merek Holika Holika. Dengan berbahan dasar aseton, Holika Holika Piece Matching Nail Remover ini bisa menghapus cat kuku yang paling bandel sekalipun. Termasuk gliter. Kandungan moisturizer-nya terdiri dari Vitamin E, keratin, dan air mawar.

Karena ini adalah nail polish remover berbahan aseton, kamu cukup butuh waktu sebentar saja untuk sepenuhnya membersihkan nail polish dari kukumu. Jangan digosok-gosok juga ya, pastikan saja kapasmu cukup basah sehingga tidak perlu diulangi berkali-kali.

Bahan
Acetone, Water, Fragrance(Parfum), Propylene Glycol, Benzophenone-3, Tocopheryl Acetate, Butylene Glycol, Hydrolyzed Keratin, Phenoxyethanol, Aka102 (CI 16255), Rosa Centifolia Flower Water, Ethylhexylglycerin, Methylparaben, Aka106 (CI 45100), Propylparaben
BPOM
NA26181500594
#2
BRUNBRUN PARIS

BRUNBRUN PARIS Nail Lacquer Remover

Rp18.000 (60 ml)

Nail polish remover non-aseton dari BRUNBRUN ini termasuk cukup ramah di kantong Komposisi bahannya pun tergolong cukup minimal dan ‘does the job‘ alias efektif. Baunya pun sedikit lebih bisa ditoleransi karena bukan aseton. Meskipun bisa dilihat juga jika dibandingkan dengan produk-produk sebelumnya, produk ini tidak dilengkapi kandungan moisturizing lain selain Glycerin.

Nah sah-sah saja sih kalau kamu tipe yang ingin berhemat dengan membeli nail polish yang basic, ini pilihan yang tepat. Toh kamu selalu bisa menambahkan moisturizer atau petroleum jelly sendiri setelahnya~

Bahan
PEG 7 Glyceryl Cocoate, Alcohol, Butyl Acetate, Ethyl Acetate, Glycerin, Aqua, CL 42090
BPOM
NA18191505063
#1
Viva

Viva Cosmetics Nail Polish Remover

Rp10.800 (30 ml)

Jika dilihat dari bahan-bahannya, nail polish remover ikonik di Indonesia ini memang termasuk nail polish aceton yang basic. Namun tidak ada yang salah lo dengan being basic. Apalagi kalau harganya terjangkau banget. Asalkan kamu tetap berhati-hati dalam proses aplikasi dan tidak lupa memakai moisturizer setelahnya, nail polish ini pun bisa memenuhi kebutuhanmu.

Dengan kemasan botol kaca, Viva Cosmetics Nail Polish Remover ini punya keunggulan karena cukup higienis dan anti-luber.

Bahan
Acetone, Isoamyl Acetate, Propylane Glycol
BPOM
NA18141500445

Nah, itu dia rekomendasi nail polish remover dari Hipwee. Ada berbagai pilihan untuk semua orang orang. Dari yang murah sampai mahal, aseton maupun non aseton, ada juga yang basic dan mengandung berbagai minyak buah atau bunga eksotis. Apapun pilihanmu, kamu tetap harus berhati-hati saat membersihkan nail polish atau nail art-mu: jangan menggosok keras-keras atau lama-lama dan jangan lupa tetap memakai moisturizer tambahan setelahnya!

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day