4 Mitos Mengisi Baterai Ponsel yang Banyak Dipercaya, Tapi Banyak Ngawurnya

Mengoptimalkan baterai ponsel sebenarnya nggak rumit-rumit amat kok

Mengoptimalkan baterai ponsel sekarang ini rasanya lebih penting daripada mengisi perutmu yang kosong. Sering kali, kamu lupa makan dan nggak peduli sampai maag. Sedangkan kalau baterai ponselmu habis, kamu mudah kalap dan kebingungan. Apalagi kalau saatnya baterai ponselmu sudah nggak seprima dulu. Baru setengah hari buat main Facebook dan Instagram saja sudah lowbat. Hmmm, repot! Harus bawa power bank kemana-mana.

Advertisement

Selama ini kita sebenarnya nggak sadar, banyak acuan yang salah dalam mengisi daya ponsel kita. Kita percaya kalau dengan cara-cara tertentu, baterai ponsel kita bakal lebih awet dan nggak cepat rusak. Padahal nggak selalu lho… Biar nggak hilang arah, simak tips dari Hipwee berikut.

1. “Nggak boleh charge sampai 100% full dan dibiarin terus-menerus” adalah aturan mitos. Baterai ponsel pintar sekarang sudah canggih kok

Di tinggal tidur nggak masalah, sayang… via sea.pcmag.com

Baterai lithium-ion yang sudah banyak diadaptasi oleh ponsel pintar saat ini memang dibekali teknologi yang cukup canggih. Setelah terisi penuh akan otomatis ada pembatasan energi yang masuk ke ponsel. Jadi intinya kita pun nggak boros listrik dan ponselmu nggak over energi. Mungkin kalau dulu kala boleh saja sih kamu was was dan harus segera mencabut charger setelah baterai terisi penuh. Tapi sekarang, sudah nggak perlu khawatir deh.

2. “Jangan dilepas kalau belum 100%” bukan acuan yang tepat juga. Dilepas saat keadaan 80% pun nggak masalah sebenarnya

Kalau lagi terburu, langsung cabut itu nggak masalah. via mashable.com

Nah pada dasarnya juga nggak perlu diisi penuh hingga 100% itu nggak masalah lho. Mau terisi berapa pun daya baterainya, nggak masalah selama jangan sampai dibawa 20% karena dikhawatirkan ponselmu akan kehabisan baterai sampai nggak bisa nyala lagi. Itu sih yang bahaya. Kalau kamu sedng terburu-buru waktu mengisi daya ponsel dan baterai yang tertera di layar masih 80%, dicabut saja nggak masalah kok. Ponsel pintar sekarang cukup canggih untuk nggak membaca keterburuanmu ini sebagai ‘masalah’ buat sistem baterai.

Advertisement

3. “Kalau masih agak penuh dan belum habis-habis amat jangan dicharge dulu” juga mitos banget. Mau 90% lalu kamu charge pun nggak masalah

Asal nggak dibiarkan habis, kasian. via www.mirror.co.uk

Kecanggihan lithium-ion memang nggak main-main. Misalnya kamu beli posel baru, kalau dulu kamu selalu disarankan buat seharian mengisi dayanya dulu sampai penuh, sekarang langsung pakai pun nggak masalah. Termasuk saat kamu berencana untuk charge ponselmu, asal nggak habis-habis amat kamu bisa kok langsung charge. Meski dayanya masih 90% kalau kamu ingin membuat masa hidup ponselmu lebih lama tinggal charge aja kok.

4. “Jangan nge-charge sambil main game atau sosmed” sebenarnya adalah konsep yang salah. Justru lebih bahaya kalau ditunggu sampai low

Inikah namanya sambil menyelam minum air? via www.popsci.com

Seringkali ada yang mengingatkanmu untuk nggak mengisi daya ponsel sambil main game atau chatting. Namun sebenarnya nggak apa-apa lho. Justru kalau kamu bermain dengan ponsel hingga baterainya menipis adalah hal yang lebih membahayakan lagi. Sering menekan baterai ponsel hingga habis dan mati sama sekali bukan ide bagus. Makanya selagi ada waktu, nggak ada salahnya mengisi daya baterai. Meskipun memang nggak seberapa efektif dibandingkan mengisi daya ketikan ponsel kamu nonaktifkan.

Teknologi memang selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Perkembangannya pun semakin memudahkan kegiatan manusia sehari-hari. Kalau ada hal lebih mudah yang kamu rasakan kenapa harus dibuat sulit? Termasuk dalam mengoptimalkan charge ponselmu. 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE