Demi #Nikah2021, 8 Pengeluaran Nggak Penting ini Sebaiknya Kamu Hindari!

Pengeluaran yang harus dihindari

A: “Widiiih, HP baru lagi nih?”

B: “Iya dong, hari gini HP jadul? Malu dong, nggak bisa eksis di sosmed..”

Zaman sekarang semua serba modern. Teknologi yang makin maju dengan segala fasilitas yang ditawarkan membuat kita lengah dan hanyut di dalamnya. Berapa pun nominal yang dibutuhkan bakal dipenuhi untuk bisa meningkatkan kadar gengsi dan demi aktualisasi diri. Dampaknya, makin sedikit orang yang bisa menghargai keberadaan orang lain karena semuanya serba digital. Sayang sekali, bukan?

Sebenarnya kita nggak harus selalu merogoh kocek demi mendapatkan pengakuan dari orang lain. Masih banyak kebutuhan penting lain yang menunggu di depan, misalnya menikah di tahun ini. Daripada menyia-nyiakan waktu, tenaga, juga materi, lebih baik kamu mengerem keinginanmu untuk berfoya-foya. Agar kamu bisa lebih berhati-hati, berikut ini adalah pengeluaran-pengeluaran yang harusnya kamu hindari.

1. Demi memenuhi kebutuhan foto medsos, kamu rela buang-buang uang buat makan di restoran kekinian nan mahal?

makan mewah | credit: Antenna via unsplash.com

Kamu paling nggak bisa makan atau sekadar ngopi-ngopi cantik di tempat nongkrong biasa, apalagi di warung makan sederhana. Daripada harus menabung, kamu lebih memilih untuk merogoh kocek yang cukup dalam demi kepuasan semata. Jika bukan karena alasan perut, bisa check-in dan sebar foto-foto makanan mewah di sosmed sudah membuatmu merasa hebat.

Kalau cuma sesekali mendatangi kafe atau restoran mahal sebagai perayaan gajian atau untuk variasi, nggak masalah. Tapi kalau hal ini kamu lakukan terus-menerus biar nggak kalah dengan teman-temanmu yang punya duit banyak? Duh, sayang uangmu, lo!

2. Kamu paling anti beli barang fashion yang ecek-ecek apalagi barang bekas, bagaimanapun keadaannya fashion branded yang bakal kamu kejar

fashion branded | credit: Orna Wachman via pixabay.com

Biar dilihat keren dan berkelas, kamu rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli baju-baju bermerek. Sementara beberapa orang nggak ragu-ragu membeli baju-baju bekas atau baju murah asal nyaman, kamu merasa malu dan anti baju murah.

Masih demi gengsi, minimal 200 ribu bakal rela kamu keluarkan meski cuma dapat singlet doang. Please, turunkan sedikit harga gengsimu!

3. Namanya belanja, ya di pasar modern atau supermarket. Lebih sehat, lebih lengkap, meskipun lebih mahal dari pasar tradisional

belanja di supermarket | credit: Phuong Tran via unsplash.com

Bicara soal kenyamanan, belanja di pasar tradisional memang nggak ada enaknya dibanding di pasar modern atau supermarket. Sudah penuh sesak, gerah, bau, belum lagi harus pintar berinteraksi dengan para penjualnya. Kamu nggak bakal betah berlama-lama deh di sana. Karena saking betahnya, nggak kerasa dompet tiris karena terlalu banyak ambil barang.

Padahal, belanja di pasar tradisional membuat pengeluaranmu berkali-kali lipat lebih irit. Harga barang-barang di pasar tradisional jauh lebih murah. Kamu juga bisa belajar membangun interaksi dengan orang-orang yang mungkin levelnya nggak sepadan denganmu. Tapi justru disitulah letak keunikan dan kelebihan yang nggak bisa kamu dapatkan di supermarket atau pasar modern lainnya.

4. Demi memburu teknologi yang makin hari makin maju, kamu rela gonta-ganti gadget. Ketinggalan zaman nggak ada di kamus hidupmu

gonta-ganti HP | credit: Denny Ryanto via unsplash.com

Sebagai manusia modern, nggak salah memang jika kita dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Tapi bukan berarti harus dilakukan dengan bergonta-ganti gadget setiap ada kesempatan. Mungkin harga gadget yang kamu incar nggak begitu mahal dan bisa kamu dapatkan tanpa mengganggu pengeluaranmu lainnya.

Tapi jika terlalu memanjakan diri dengan selalu update teknologi baru, selamat, kamu berhasil diperbudak oleh teknologi!

Untuk bisa melek teknologi nggak harus punya gadget baru terus-menerus kok, keberadaan internet bisa kamu manfaatkan untuk mengembangkan pengetahuanmu. Sewajarnya saja lah…

5. Biar makin eksis, undangan untuk datang ke acara-acara hiburan selalu dipenuhi. Kapan lagi pamer acara keren di sosmed? Hmmm…

party | credit: Samantha Gades via unsplash.com

Pergaulan zaman sekarang nggak lepas dari yang namanya hiburan atau acara senang-senang. Walau kenyataannya cuma bakar-bakar ikan dan ayam, biar eksis aja dibilang party. Momen-momen seperti akan digunakan untuk ajang pamer kepopuleran di sosmed.

Nggak peduli acara yang dihadiri bermutu atau nggak, kamu nggak akan menyia-nyiakannya. Lumayan, ada bahan upload di sosmed.

Sebetulnya nggak masalah juga sih, asal memang ada manfaatnya dan nggak terus-terusan setiap minggu. Apalagi harus merogoh kocek yang dalam untuk bisa pesan minum atau biaya perawatanmu untuk bisa jadi orang paling cetar di sana.

6. Traveling mahal ke luar negeri rela dijalani demi pamer kemewahan dan ajang menaikkan harga diri

traveling | credit: Jan Vasek via pixabay.com

Jalan-jalan ke luar negeri minimal setahun sekali jadi sebuah bagian dari gaya hidup demi jaga gengsi. Kamu nggak mau kalah dengan teman-temanmu yang bisa dua atau tiga kali dalam setahun ke luar negeri cuma buat liburan. Padahal tahu sendiri ‘kan, biayanya nggak sedikit. Kamu cuma ingin dibilang keren dan bikin iri orang lain.

Kalau memang ingin liburan ke luar negeri, persiapkan dulu dananya jauh-jauh hari dengan matang, apalagi kalau duit kamu pas-pasan. Daripada jebol tabunganmu, ‘kan?

7. Nggak mau dibilang pelit, kamu jadi sering mentraktir teman-temanmu. Walaupun sebetulnya kembang kempis juga sih kantongmu

nraktir teman | credit: bridgesward via pixabay.com

Kebiasaan mentraktir teman-teman pas nongkrong bareng juga jadi salah satu ajang jaga gengsi. Memang sih, teman-teman kamu pastinya bakal senang kalau ada kamu, maklum gratisan. Tapi kalau motivasimu mentraktir hanya demi gengsi, ucapkan selamat tinggal deh sama masa depan yang mandiri dan mapan keuangan.

8. Kamu terlalu impulsif untuk belanja kebutuhan yang tanpa perencanaan sebelumnya, mumpung diskon, katanya…

belanja nggak penting | credit: Afif Kusuma via unsplash.com

Saat mengunjungi tempat perbelanjaan, atau iseng buka-buka Instagram, tiba-tiba ada barang diskonan yang menarik perhatian. Sontak, matamu terbelalak dan langsung membelinya tanpa pikir panjang. Kebiasaan seperti inilah yang bikin uangmu menipis dengan cepatnya, pengeluaran untuk barang-barang yang sebenarnya nggak ada di daftar prioritas. Ups, memangnya kamu punya daftar pembelanjaan prioritas, ya? Hehe…

Jadi, kamu masih mau hidup demi gengsi? Berarti sama artinya kamu hidup dalam kebohongan. Nggak perlu takut dibilang nggak mampu atau diremehkan dari segi materi. Jadi diri sendiri, bisa menahan emosi demi kehidupan masa depan yang lebih baik akan lebih dihargai, lo!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world

Editor

salt of the earth, light of the world