Tak Hanya Cabe Rawit, ini 6 Jenis Cabe Unik yang Muncul di Tantangan Masterchef Indonesia

Cabe rawit

Bicara soal makanan pedas, tentu nggak bakal jauh-jauh dari cabe alias lombok sebagai bumbu masaknya. Di Indonesia sendiri, ada beragam jenis cabe yang populer di pasaran, mulai dari cabe merah biasa hingga cabe rawit yang dianggap paling pedas. Cabe rawit juga ada banyak macamnya, mulai dari cabe rawit hijau hingga cabe rawit setan. Masing-masing punya cita rasa dan tingkat kepedasan yang berbeda-beda. Karena penggunaannya yang cukup krusial dalam mengolah masakan, cabe rawit sering dibudidayakan di rumah. Kalau kamu ingin mencoba menanam cabe rawit, simak artikel Hipwee tentang berkebun cabe rawit, mulai dari cara menanam cabe rawit di polybag, cara menanam cabe rawit di sawah, jarak tanam cabe rawit, hingga pemupukan cabai rawit agar bisa tumbuh subur dan banyak panennya.

Advertisement

Rupanya jenis cabe nggak cuma yang sering kamu jumpai di pasar saja, melalui tayangan Masterchef Indonesia season 7 episode Sabtu (5/12), kita dikenalkan dengan beberapa jenis cabe yang bisa dibilang unik dan jarang diolah masyarakat awam. Menariknya, cabe-cabe ini dijadikan tantangan bagi kontestan MasterChef Indonesia untuk dijadikan olahan ala mereka. Pengin tahu apa saja? Simak artikel ini, ya!

1. Cabe rawit merah atau cabe kecil dikenal paling pedas di antara jenis cabe populer lainnya

cabe rawit setan | credit: Bety via cookpad.com

Cabe rawit ini kerap menjadi bahan utama sambal khas Indonesia karena rasa pedasnya yang nampol. Daripada cabe merah yang lebih besar, rasanya cenderung lebih pedas. Kalau ditanya cabe rawit berapa SHU, dilansir dari BBC , cabe rawit berkisar antara 30.000-50.000 Scoville Heat Units (SHU) — tingkat kepedasan cabe.

Ada jenis cabe rawit ijo atau yang sering disebut cabe rawit jemprit yang yang kerap dijadikan teman makan gorengan, bentuknya kecil pendek dengan ujung runcing dan hijau gelap warnanya. Ada cabe rawit ceplik yang bagian ujungnya tumpul dan montok. Ada juga cabe rawit setan yang warnanya mulai dari hijau kekuningan hingga kemerahan yang ukurannya lebih besar dengan rasa pedas yang cukup tajam. Itulah kenapa cabe rawit merah sering disebut-sebut sebagai jenis cabai dengan tingkat kepedasan yang tinggi.

Advertisement

2. Italian sweet pepper atau friggitello, pedasnya lebih santai daripada cabe rawit

italian sweet pepper | credit: Nolonely via id.depositphotos.com

Italian sweet pepper atau friggitello bentuknya kerucut meruncing dan membulat. Dari tingkat kepedasannya, friggitello ini nggak lebih pedas dari cabe rawit, malah terasa ringan dengan sedikit rasa pahit. Cabe jenis ini bisa dimakan mentah maupun dimasak seperti panggang maupun tumis, terkadang diasinkan dan dijual dalam stoples.

Di Italia sendiri, friggitello biasanya digoreng dengan bawang putih dan minyak zaitun. Kemudian disantap bersama roti kering dengan topping kemangi, tomat, dan keju parmesan. Frigitello juga dapat berpadu dengan buah-buahan dan merupakan bahan yang cocok untuk digunakan dalam salad, atau dijadikan isian kebab.

3. Jalapeno khas Meksiko yang bentuknya unik mirip terung memberi sensasi rasa terbakar saat memakannya

Advertisement

jalapeno | credit: creativestock via id.depositphotos.com

Tentu kamu nggak asing lagi mendengar jalapeno, bukan? Jenis cabe yang dijadikan salah satu rasa dalam mi instan ini identik sebagai bahan masakan Meksiko. Jalapeno termasuk keluarga tomat, terong, dan kentang. Rasanya ringan dan fruity. Namun menjadi pedas karena kandungan capsaicin. Tingkat kepedasannya sendiri bervariasi berdasarkan faktor pertumbuhan, jumlah sinar matahari, dan tingkat pH tanah.

Jalapeno memiliki kandungan vitamin A dan C yang cukup tinggi, sehingga dapat berperan sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh. Kandungan vitaminnya tersebut juga bisa menjaga kesehatan mata serta perkembangan sel baru di dalam tubuh.

4. Bahan pembuat sambal khas Indonesia lain selain cabe rawit adalah cabe keriting

cabe keriting | credit: mak otom via cookpad.com

Cabe ini bentuknya agak kurus dan keriting dengan warna merah terang, namun ada juga yang cabe keriting hijau. Rasa cabe keriting lebih pedas daripada cabe besar karena kadar air cabe keriting lebih sedikit dan ukurannya yang lebih kecil.

Cabe merah keriting biasanya diolah dengan cara dipotong serong dan dicampurkan ke dalam aneka tumisan. Untuk masakan yang diolah menggunakan cabe keriting, biasanya akan ditambahkan takaran bumbu lainnya agar pedas dari cabe keriting nggak mendominasi.

5. Cabe besar ini cenderung nggak pedas rasanya karena kandungan airnya yang banyak

cabe besar | credit: NatashaBreen via id.depositphotos.com

Cabe besar ini ada yang berwarna merah juga hijau. Baik cabe besar merah maupun hijau sama-sama gemuk, punya kulit yang tebal dan kandungan air yang banyak. Karena banyak mengandung air, cabe besar ini mudah busuk, jadi jangan disimpan terlalu lama.

Cabe besar sering diulek atau diblender dan dijadikan sebagai campuran bumbu sambal goreng, sambal mentah, sambal balado, dan bahan masakan berbumbu pedas lainnya. Meski nggak begitu pedas, cabe besar sering digunakan sebagai pelengkap sambal untuk menghasilkan warna merah menyala.

6. Daris semua cabe yang digunakan, habanero asal Kuba merupakan cabe yang paling pedas, bahkan termasuk yang paling pedas sedunia

habanero | credit: lunamarina via id.depositphotos.com

Habanero saat mentah berwarna hijau, dan ketika matang warnanya bisa oranye, merah, putih, cokelat bahkan pink. Bentuknya pendek membulat, kulitnya pun tipis. Habanero nggak dikonsumsi mentah lantaran rasanya yang sangat pedas, tapi kerap dimasak menjadi salsa, saus salad, maupun jadi bahan saus kemasan.

Metode masak habanero paling tepat adalah dipanggang karena dapat memaksimalkan rasa dan melunakkannya. Biasanya batang dan biji habanero dibuang untuk mengurangi pedasnya. Habanero biasanya dipotong dadu atau cincang halus. Satu cabai ini cukup untuk membumbui satu jenis masakan.

Nah, dari sekian jenis cabe yang digunakan dalam tantangan Masterchef Indonesia di atas, cabe yang mana yang baru pertama kali kamu dengar dan tahu bentuknya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world

Editor

salt of the earth, light of the world

CLOSE