Tentang Jerawat Batu, Benjolan Besar Mirip Bisul yang Sulit Hilangnya. Bekasnya Bikin Trauma

Jerawat batu

Kemunculan jerawat di wajah emang paling bikin sebal dan insecure. Apalagi kalau yang muncul adalah jerawat batu. Dibandingkan jenis jerawat lain, jerawat batu yang bentuknya mirip bisul ini termasuk yang paling sulit diatasi. Jerawat batu juga bisa tumbuh di mana saja, ada jerawat batu di hidung, jerawat batu di pipi, atau jerawat batu di dahi. Nah, yang paling sering adalah kemunculan jerawat batu di dagu.

Advertisement

Kalau kamu lagi kesal lantaran wajahmu tengah ditumbuhi jerawat batu dan udah berminggu-minggu nggak juga sembuh, coba deh baca ulasan Hipwee Tips berikut. Di dalam artikel ini bakal diulas lengkap mengenai jerawat batu yang kerap jadi momok itu. Jangan lupa pelajari biar cepat kempis jerawatmu, ya!

Apa sih sebenarnya jerawat batu itu? Kok bisa keras banget gitu?

jerawat batu | credit: obencem via id.depositphotos.com

Sebagian besar jerawat terbentuk ketika sel-sel kulit mati, minyak, dan bakteri menutup pori-pori. Sedang jerawat batu adalah peradangan kulit cukup parah yang terjadi karena penyumbatan dan infeksi bakteri pada lapisan kulit yang lebih dalam. Itulah kenapa jerawat batu lebih besar, keras, memerah, kadang bernanah, dan lebih lama hilangnya. Rasanya juga lebih sakit ketika disentuh. Belum lagi jerawat batu ini sering muncul tanpa adanya mata jerawat, makanya lebih lama matang dan lebih sulit dihilangkan. Kalau di dunia medis, jerawat batu juga dikenal sebagai jerawat kistik.

Kalau nggak segera ditangani, meskipun cuma jerawat batu kecil, peradangan di lapisan kulit terdalam dapat menyebar yang menyebabkan pecahnya pori-pori. Akibatnya, peradangan bakal menyebar ke jaringan kulit sekitarnya dan memicu kemunculan jerawat batu yang baru. Jerawat batu jadi makin banyak dan makin butuh waktu untuk sembuh.

Advertisement

Ciri-ciri jerawat batu dan gejala yang membedakannya dengan jerawat lain. Awas, jangan keliru menangani~

ciri-ciri jerawat batu | credit: obencem via id.depositphotos.com

Secara umum, ciri-ciri jerawat batu adalah benjolan merah besar menyerupai bisul. Teksturnya lunak dan seringnya sakit saat disentuh. Adapun gejala yang bakal terasa seperti benjolan besar merata tanpa mata atau puncak putih serta nanah yang akan keluar setelah jerawat matang dan pecah. Sedihnya, jerawat ini dapat bertahan selama berminggu-minggu bahkan hingga berbulan-bulan. Setelah pecah, jerawat ini juga memicu kulit untuk menghasilkan sel pigmen baru yang bikin bekas jerawatnya lebih lama hilang. Warna kulit bekas jerawat juga akan menjadi lebih gelap. Nggak heran kalau ada yang mengatakan jerawat batunya berubah menjadi jerawat batu hitam setelah pecah.

Meskipun jerawat batu biasa dijumpai pada bagian wajah,  jerawat ini juga bisa menyerang bagian lain seperti jerawat batu di leher, jerawat batu di punggung, atau di area belakang telinga.

Biar lebih waspada dalam mencegah jerawat batu, kenali beberapa faktor yang sering jadi penyebab kemunculan jerawat batu

Advertisement

penyumbatan pori-pori | credit: pxhidalgo via id.depositphotos.com

Ada beberapa faktor yang memicu kemunculan jerawat batu, antara lain:

1. Pori-pori tersumbat

Penyumbatan ini terjadi karena adanya minyak pada wajah, kotoran, bakteri, hingga penumpukan sel-sel kulit yang parah hingga ke jaringan kulit bagian dalam sehingga mengakibatkan munculnya jerawat batu.

2. Perubahan hormon

Selama pubertas, kadar hormon androgen meningkat drastis sehingga menyebabkan peningkatan produksi sebum dan pertumbuhan sel-sel kulit menjadi lebih cepat. Hal ini bisa memicu kemunculan jerawat batu. Perubahan hormon ini nggak melulu karena puber, bisa juga berkaitan dengan beberapa faktor, seperti siklus menstruasi, kehamilan, kontrol kelahiran, penggunaan obat terapi hormon, dan stres. Nggak cocok dengan kosmetik tertentu juga bisa memancing timbulnya jerawat batu.

3. Tingkat kelembapan dan keringat yang tinggi

Memiliki kondisi tubuh yang gampang berkeringat bisa membuat kulit mudah berjerawat karena pori-pori akan lebih mudah terbuka sehingga kotoran dan bakteri juga mudah masuk ke dalam kulit.

4. Faktor genetik

Kemungkinan gen yang diturunkan dari orang tua yang memiliki masalah jerawat juga bisa menurun ke anggota keluarga lainnya.

5. Penggunaan obat

Penggunaan obat dan bahan kimia, seperti kortikosteroid, litium, fenitoin, dan isoniazid, dapat memperburuk atau menyebabkan munculnya jerawat batu.

Jangan khawatir berlebihan dulu, berikut beberapa cara mengatasi jerawat batu yang membandel di wajahmu

oles dengan krim retinoid | credit: odua via id.depositphotos.com

Jerawat batu nggak bisa disembuhkan secara tuntas hanya dengan memakai obat jerawat yang dijual bebas di pasaran. Kamu harus konsultasikan ke dokter kulit atau ahli dermatologis. Berikut beberapa cara menghilangkan jerawat batu yang mengeras sekaligus mencegah bekasnya melalui obat-obatan.

1. Antibiotik

Selain bisa membantu mengontrol bakteri, antibiotik juga bisa meringankan peradangan pada jerawat batu. Tapi ada pula jerawat yang kebal terhadap antibiotik. Antibiotik biasanya diberikan dalam bentuk tablet, dengan jenis dan dosis berdasarkan usia, tipe jerawat, dan kondisi jerawat. Pemberian antibiotik dapat dikombinasikan juga dengan obat-obatan lain, misalnya obat oles yang mengandung benzoyl peroxide.

2. Asam salisilat dan asam azelaic

Asam salisilat dan asam azelaic memiliki sifat antibakteri yang akan mencegah terjadinya penyumbatan pada folikel rambut yang bisa memicu jerawat. Biasanya bahan-bahan ini terkandung dalam skincare untuk jerawat batu.

3. Dapsone

Obat ini biasanya diberikan untuk kasus jerawat yang meradang, biasanya pada perempuan dewasa.

4. Isotretinoin

Kebanyakan orang berhasil menyingkirkan jerawat batu di kulit mereka secara permanen dan tuntas dengan isotretinoin yang berfungsi menekan produksi kelenjar minyak di kulit dan mengurangi peradangan. Konsultasikan pada dokter kulit terlebih dahulu untuk penggunaannya karena obat ini juga berisiko menimbulkan beberapa efek samping yang serius.

5. Pil kontrasepsi

Beberapa jenis pil kontrasepsi juga dapat digunakan sebagai terapi jerawat pada perempuan. Namun, penggunaan ini hendaknya tetap dibarengi dengan obat jerawat lainnya melalui konsultasi dokter.

6. Spironolactone

Spironolactone bekerja dengan cara menghambat produksi hormon androgen pada kelenjar minyak di kulit. Obat ini biasanya diberikan pada remaja perempuan jika antibiotik oral nggak mendatangkan hasil.

7. Retinoid

Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan jenis krim, gel, atau salep yang mengandung retinoid (vitamin A) untuk mengobati jerawat. Obat jerawat batu paling ampuh ini dapat mengatasi pori-pori yang tersumbat sekaligus mendukung obat antibiotik untuk dapat bekerja secara maksimal.

Cara menghilangkan jerawat batu agar nggak muncul lagi nggak melulu dengan mengonsumsi obat-obatan atau menggunakan obat oles seperti di atas, tapi juga perlu diimbangi dengan perubahan gaya hidup yang sehat dan higienis. Misalnya cuci wajah tiap 2 kali sehari, hindari menggunakan scrub wajah, jangan pernah memencet jerawat, sering ganti seprai, tidur cukup, luangkan waktu untuk berolahraga dan menghindari stres. Niscaya jerawat nggak bakalan balik-balik lagi di wajahmu. Percaya deh!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world

Editor

salt of the earth, light of the world

CLOSE