Bacaan Niat Sahur Puasa Ramadhan dan Waktu Terbaiknya

Niat sahur

Saat menjalankan ibadah puasa, jangan sampai melupakan niat sahur. Niat sahur yang dimaksud di sini sama dengan niat puasa.

Advertisement

Bagaimana bacaan niat sahur dan kapan sebaiknya kamu membaca niat sahur bisa kamu temukan pembahasannya di artikel ini.

Bacaan Niat Sahur Beserta Artinya

Beberapa ulama selain mazhab Syafi’i menyebutkan bahwa saat makan sahur itu sudah termasuk niat sahur, kecuali jika orang tersebut berniat tidak puasa. 

Namun, menurut mazhab Syafi’i, makan sahur belum termasuk niat sahur, terkecuali jika saat makan sahur juga membaca niat puasa atau terbesit maksud hendak berpuasa dalam hatinya.

Advertisement

Nah, niat sahur yang termasuk niat puasa ini berbeda-beda, sesuai dengan jenis puasanya. Namun, di kesempatan kali ini hanya menyebutkan niat sahur puasa Ramadhan saja.

Saat puasa Ramadhan, madzhab Syafi’i menganjurkan untuk melafalkan niat puasa sebagaimana berikut.

“Nawaitu shouma ghodin ‘an adaai fardhisy syahri romadhoona hadzihis sanati lillaahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

Waktu Terbaik untuk Membaca Niat Sahur

Advertisement
niat sahur ramadhan

Photo by Rauf Alvi on Unsplash

Kamu bisa membaca niat sahur dari malam hari hingga sebelum terbit fajar. Kamu juga bisa membaca niat puasa ini saat hendak menyantap makanan sahur.

Apakah boleh niat puasa setelah terbit fajar?

Syekh Ali Jum’ah Muhammad, seorang mantan mufti agung dari Mesir menyebutkan bahwa untuk puasa Ramadhan, niat harus dilakukan di malam hari hingga sebelum terbit fajar. Ini karena puasa Ramadhan termasuk puasa wajib.

Berbeda halnya dengan puasa sunnah yang mana kamu bisa melafalkan niatnya saat setelah matahari terbit. Namun, syaratnya adalah kamu belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Sementara untuk niat sahur puasa ganti mengikuti ketentuan niat puasa Ramadhan, yakni sebelum terbit fajar.

Lantas, apakah niat puasa untuk bulan Ramadhan harus dilafalkan setiap hari?

Terkait akan hal ini, ada perbedaan antara masing-masing ulama. Mazhab Maliki menyebutkan bahwa kamu bisa mengucapkan niat hanya sekali saja untuk puasa yang terus bersambung sebagaimana puasa Ramadhan.

Sementara ulama dari mazhab Hanafiz seperti Atha’ dan Zufar menyebutkan bahwa tidak ada niat khusus untuk puasa Ramadhan, karena puasa Ramadhan bersifat fardhu ‘ain. Selama orang tersebut sudah melaksanakan ibadah puasa dan tidak ada hal-hal yang membatalkan puasanya, maka puasanya sah.

Berbeda dengan dua ulama sebelumnya, mazhab Syafi’i menyebutkan jika doa niat sahur Ramadhan harus dilafalkan setiap hari. 

Sebaiknya ucapkan niat puasa di dalam hati saja, tidak perlu kamu lafalkan secara keras. Meski begitu, jika ada yang mengucapkan niat puasa secara bersama-sama setelah salat tarawih secara jahr, maka itu juga tidak ada larangan.

Sekali lagi, jangan lupa untuk membaca niat sahur dan sesuaikan niatnya sesuai dengan jenis puasanya. Bacaan niat sahur yang dimaksud di sini sama dengan bacaan niat puasa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE