Belajar dari Buah Hati Denada, 5 Upaya Pencegahan Leukimia Ini Nggak Ada Salahnya Dicoba

Pencegahan leukimia secara alami yang bisa dipraktikkan

Mungkin beberapa dari kamu sudah mengetahui kabar dari selebritas Denada. Buah hatinya yang berusia 5 tahun tengah dalam masa perawatan lantaran didiagnosis dokter mengidap leukimia. Sebenarnya, penyakit leukimia atau kanker darah ini bukan jenis penyakit baru, pun bisa diderita siapa saja tanpa memandang usia. Informasi mengenai penyebab maupun gejala leukimia sudah banyak dituliskan di beberapa sumber. Namun, tetap saja masih banyak orang yang merasa asing dengan jenis penyakit yang efeknya cukup berbahaya ini.

Advertisement

Lalu bagaimana kita menyikapinya? Kali ini, Hipwee ingin berbagi kiat-kiat untuk mencegah leukimia agar nggak mampir ke tubuh. Tapi, alangkah baiknya kita bahas dulu secara singkat mengenai apa itu leukimia.

1. Leukimia atau kanker darah adalah kondisi di mana tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih sehingga mengganggu fungsi tubuh

struktur darah pada leukimia via drfarrahcancercenter.com

Pada kondisi normal, sel-sel darah putih (leukosit) akan berkembang sesuai kebutuhan untuk melawan berbagai infeksi yang masuk ke dalam tubuh sebagai bagian dari sistem kekebalan.

Nah, pada penderita leukimia, sel-sel darah putih berkembang secara abnormal dan berlebihan, menyebabkan penumpukan dalam sumsum tulang sehingga sel-sel darah yang sehat akan berkurang.

Advertisement

Akibatnya, sel-sel darah ini nggak akan mampu berfungsi sebagaimana mestinya. Sel abnormal ini juga bisa menyebar ke organ lain, seperti hati, limfa, paru-paru, ginjal, bahkan hingga ke otak dan tulang belakang.

2. Penyebabnya sendiri belum diketahui secara pasti. Tapi ada beberapa faktor pemicu yang bisa kamu hindari

kelainan kromosom via pressonfund.org

Beberapa hal seperti kelainan kromosom, paparan polusi, radiasi, obesitas, dan kebiasaan merokok bisa menjadi faktor risiko penyakit leukimia. Namun kenyataannya, beberapa orang dengan risiko di atas nggak lantas secara otomatis terkena leukimia. Di sisi lain, penderita leukemia justru sering ditemui pada orang yang nggak memiliki risiko tersebut. Ya, sehat-sakitnya seseorang nggak ada yang tahu, kan?

3. Gejala leukimia sangat beragam, tergantung jenis leukimia yang diidap. Tapi ada beberapa gejala tertentu yang perlu diwaspadai

Advertisement

gejalanya nggak diketahui secara pasti via www.tynmagazine.com

Kebanyakan gejala leukimia cenderung sulit dikenali karena mirip dengan kondisi saat sedang flu. Karenanya, kamu perlu waspada jika terdapat gejala-gejala khusus seperti:

  • Gejala anemia seperti kelelahan, pucat pada bibir dan konjungtiva (selaput lendir pada kelopak mata).
  • Mudah berdarah dan memar seperti sering mimisan, termasuk perdarahan pada gusi, urine dan tinja.
  • Sakit tenggorokan yang disertai dengan sakit kepala, demam ringan, sariawan, atau ruam kulit.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening, biasanya di tenggorokan, ketiak, atau selangkangan.
  • Kehilangan nafsu makan dan menurunnya berat badan.
  • Ketidaknyamanan di bawah tulang rusuk kiri bawah karena pembengkakan limpa.
  • Perdarahan di retina, telinga berdenging, perubahan status mental, ereksi berkepanjangan, stroke, atau kejang karena perdarahan di otak.

4. Meski terdengar klise, beberapa upaya ini bisa kamu lakukan agar terhindar dari leukimia

Hindari makanan yang mengandung zat karsinogenik

hindari makan gorengan via www.medicaldaily.com

Karsinogenik berarti punya sifat menyebabkan kanker. Biasanya berasal dari makanan yang proses pemasakannya dengan cara digoreng, ditumis atau dibakar. Untuk mencegahnya, pilihlah makanan kukus atau rebus, buah dan sayuran organik. Perbanyak juga makanan-makanan dengan antioksidan seperti bawang putih, tomat, brokoli, tempe, wortel, kol, jambu biji, yoghurt, keju, ikan laut dan kacang-kacangan.

Diet sehat tujuannya nggak hanya mengurangi berat badan, tapi juga mencegah kanker datang

diet makanan sehat via elenaopeters.com

Kamu bisa melakukan diet sehat seperti mengurangi makanan cepat saji dan mengonsumsi biji-bijian, buah-buahan, sayuran serta mengurangi asupan lemak jenuh seperti yang ada pada gorengan.

Menghindari si racun: rokok dan alkohol, baik sebagai produk aktif maupun pasif

jauh-jauh deh dari racun-racun ini via greatist.com

Rokok dan alkohol itu sama bahayanya, pun bagi pengguna pasif seperti orang yang menghisap asap rokok, maupun bayi yang ibunya mengonsumsi alkohol selama hamil. Keduanya sama-sama memudahkan sel kanker masuk ke dalam tubuhmu.

Olahraga secara teratur untuk mengeluarkan racun-racun dalam tubuh melalui keringat

olahraga di atas kasur juga bisa kok via thewell.today

Kita dianjurkan untuk berolahraga minimal 30 menit dalam sehari, dan kamu bisa melakukannya 5 kali dalam seminggu. Olahraga akan membantu mendetoks tubuh dari racun-racun dan radikal bebas dan mengeluarkannya lewat keringat. Jadi, jangan cuma olahraga karena pengen kurus saja.

Periksakan kesehatan secara rutin sebagai deteksi dini terhadap penyakit yang nggak diinginkan

periksa rutin ke dokter via thewellnesshost.com

Selain merawatnya, tubuh juga perlu pengecekan secara rutin. Hal ini akan membantu mendeteksi adanya gangguan-gangguan dalam tubuh yang nggak kamu ketahui. Terutama terhadap kanker yang akan bisa ditangani lebih baik jika didiagnosa sedari dini.

Penyakit memang datangnya dari Yang Kuasa, tapi jika kita mau berupaya menjaga gaya hidup yang sehat, maka sudah menjadi langkah awal bagi kita untuk menolak sakit. Jika kamu ataupun orang terdekatmu mengalami gejala-gejala di atas, ada baiknya untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Terutama jika kamu mengalami gejala yang sering kambuh dan nggak kunjung membaik dalam waktu yang lama. Semoga selalu sehat, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world

CLOSE