7 Desa Terindah di Indonesia yang Harus Kamu Datangi Pasca Pandemi. Sejuk, Asri dan Menenangkan Hati!

Desa Terindah di Indonesia

Era kemajuan teknologi bikin orang makin berpolarisasi di area kutub perkotaan. Segala hal berbau modern dan hi-tech selalu dianggap jauh lebih unggul dari budaya dan tradisi masyarakat. Semua hal yang berkaitan dengan teknologi selalu bisa mengalahkan sisi tradisional sebuah komunitas. Padahal sejatinya dua hal itu bisa dikombinasikan menjadi satu kesatuan yang harmoni dan padu.

Advertisement

Di dunia traveling, teknologi dan tradisi tidak sepenuhnya bertentangan. Kini, beberapa destinasi wisata yang berbasis kearifan lokal masyarakat pun lebih mudah dikenal karena hadirnya sosial media, terutama Instagram. Koneksi antara kemajuan arus informasi dan destinasi wisata yang masih terjaga bakal jadi sebuah paduan yang kuat. Maka tak heran, banyak traveler datang ke berbagai pelosok desa bermodal gadget semata. Liburan ke desa pun jadi favorit wisatawan. Pasca pandemi, tren liburan ke pedesaan pasti akan meningkat dibanding wisata ke kota. Nuansa alam dan kearifan budaya akan menang nantinya.

Kali ini Hipwee Travel bakal merangkum 7 desa terindah di Indonesia yang nggak lekang dihantam zaman. Kamu yang gemar berpetualang, jangan sampai ketinggalan.

Desa Panglipuran disebut-sebut sebagai desa terbersih di dunia. Suasana pedesaan ala Bali yang menyejukkan mata

desa panglipuran via baliislandsurf.wordpress.com

Buat kamu yang suka ke Bali, mungkin tidak terlalu familiar dengan nama Desa Panglipuran. Nama ini kalah populer dibanding Kuta, Sanur, GWK ataupun Ubud. Meski begitu, tahukah kamu kalau desa ini jadi salah satu dari 3 desa terbersih di dunia? Pesona Desa Panglipuran memang luar biasa. Nama Penglipuran sendiri berasal dari akronim kata pengeling dan pura yang berarti mengingat tempat suci (para leluhur). Awalnya, masyarakat desa ini berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani, yang bermigrasi permanen karena suatu hal ke desa Kubu Bayung, yang kini menjadi desa Penglipuran.

Advertisement

Ada beberapa taman yang turut mempercantik desa ini. Untuk tata ruang desa, setiap rumah memiliki sebuah pintu gerbang yang disebut Angkul-angkul. Semua rumah di Desa Panglipuran seragam namun tidak sama persis. Indah banget sih desa yang satu ini.

Desa Wae Rebo, desa di atas awan bagaikan negeri dongeng yang memanjakan mata

wae rebo via www.instagram.com

Jika kamu mengenal kata Flores, mungkin yang paling teringat adalah Komodo di Labuan Bajo ya. Padahal Flores nggak cuma itu aja. Kenalkan desa di atas awan Wae Rebo yang indahnya kebangetan. Arsitektur bangunan rumahnya berbentuk kerucut seperti tumpeng. Latar belakangnya sungguh hijau dan suasananya sejuk. Hal ini dikarenakan lokasinya yang berada di atas bukit. Untuk menuju ke Wae Rebo, kamu harus trekking selama kurang lebih 4 jam. Sesampai di sana kamu akan disambut dengan sebuah ritual adat setempat. Wah seru banget ya!

Desa Adat Ratenggaro adalah desa adat yang kini gampang sekali kamu temukan di linimasa Instagram. Populer banget nih!

pemandangan desa yang memukau via www.pegipegi.com

Desa adat Ratenggaro berada di Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba. Lokasinya berada di tepi pantai yang indah. Atap-atap rumah adat di sini sangat tinggi, bahkan bisa dibilang yang tertinggi di Sumba. Di sekitarnya juga terdapat kubur batu leluhur Ratenggaro yang sudah berusia ratusan, bahkan ada yang menyebut ribuan tahun. Di desa ini kamu bisa berkeliling dengan naik kuda lho.

Advertisement

Buat yang benar-benar melarikan diri dari hiruk pikuk kota, cobalah mampir ke Desa Cikeusik, Baduy Dalam. Damai dan tentram

Baduy Dalam dikenal tidak memperbolehkan teknologi atau hal-hal yang berkaitan dengan dunia modern ke desa adatnya. Tiga desa baduy dalam adalah Cibeo, Cikertawana dan Cikeusik. Nah, karena Cibeo rame turis, sebaiknya kamu berkunjung ke Cikeusik aja. Di sana lebih sepi, damai dan tentram. Mandi dan toiletnya berada di sungai. Nggak boleh nyalain HP atau peralatan modern. Nggak ada listrik dan masak makanannya masih tradisional sekali. Buat lari dari hiruk pikuk kota cocok banget sih.

Desa Kete Kesu Toraja, desa yang terkenal dengan perayaan kematian di Tana Toraja

kete kesu via www.pegipegi.com

Mungkin kamu nggak pernah menyangka ada pesta kematian senilai milyaran rupiah di Toraja. Yap, di desa Kete Kesu selalu diadakan perayaan kematian dengan mengorbankan banyak kerbau. Di luar tradisi tersebut, desa ini memang indah dan terdapat banyak rumah Tongkonan khas Toraja. Berminat untuk berkunjung ke desa yang satu ini?

Desa Pariangan Tanah Datar dianggap sebagai salah satu desa terindah di Indonesia. Wah indah banget sih memang!

Nagari Pariangan via jateng.tribunnews.com

Nagari Pariangan adalah leluhur dari suku Minangkabau. Jadi suasana ala Minang begitu kental terasa. Siapa sangka, desa ini dinobatkan sebagai salah satu desa terindah di dunia. Perkampungan di lereng Gunung Marapi nan sejuk ini mampu bersanding dengan keindahan Desa Wengen dari Swiss, Desa Eze dari Prancis, Niagara on The Lake di Kanada, serta Desa Cesky Krumlov dari Republik Ceko. Bangga banget kan ya?

Desa Pujon Kidul Malang, bukti bahwa modernitas membawa kesejahteraan pada masyarakat

desa pujon kidul via www.bakpiamutiarajogja.com

Desa Pujon Kidul bertransformasi jadi desa yang awalnya berbasis pada pertanian, kini berubah menjadi desa wisata. Desa Wisata Pujon Kidul adalah salah satu destinasi unggulan di Kecamatan Pujon, Malang. Di desa ini kini banyak spot foto yang instagramable, wahana permainan seperti ATV, trail, paintball, hingga taman-taman bunga. Selain itu di sini juga menawarkan wisata edukasi terutama yang terkait dengan pertanian. Bukti kalau Instagram bisa memajukan sebuah desa. Total pemasukan desa Pujon Kidul sebesar 14 M dalam setahun lho. Luar biasa bukan?

Jadi kamu berminat datang ke desa mana nih?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

Editor

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

CLOSE