7 Film Ini Menceritakan Betapa Berbahayanya Solo Traveling. Tonton Deh Biar Lebih Hati-hati!

Nggak sedikit artikel di berbagai media yang mengajak seseorang untuk melakukan perjalanan sendiri atau lebih tenar dikenal solo traveling. Tulisan-tulisan tersebut bisa dengan mudah membuat seseorang untuk mengikutinya, tanpa banyak pikir panjang. Kan nggak bagus ya kalau jatuhnya modal nekad aja.

Nah kali ini Hipwee Travel bakal memberikan kamu list film yang bisa membuat kamu berpikir ulang untuk solo traveling. Yuk langsung aja simak satu-persatu ulasan singkat filmnya. Abis itu ditonton semua ya. Hehe.

1. Haram banget main sendirian ke pantai yang nggak banyak orang tahu letaknya. Film ‘The Shallows’ bakal menjelaskannya

Diintai hiu

Diintai hiu via s1.dmcdn.net

Punya hobi berselancar memang bukan sebuah kekeliruan. Namun berselancar sendirian tanpa ada teman yang menemanilah yang keliru. Film The Shallows menggambarkan solo traveling berubah menjadi sebuah bencana. Nancy, seorang mahasiswa kedokteran asal Texas yang hobi berselancar, dikisahkan tiba di sebuah pantai eksotis yang tak diketahui banyak orang di Meksiko. Orang-orang sana memilih merahasiakan ketimbang nantinya malah banyak pengunjung dan ekosistem jadi rusak.

Pemandangan indah, sepi pengunjung, dan ombak yang besar membuat pantai jadi idaman para peselancar. Akan tetapi, liburan tersebut berubah jadi sebuah mimpi buruk, sekaligus pengalaman tak terlupakan bagi Nancy. Dirinya harus terjebak di sebuah batung karang besar di tengah laut, plus hiu putih besar kelaparan yang mengancamnya. Sebelumnya, Nancy sempat digigit di bagian paha dan harus berjuang untuk menghentikan pendarahan. Mending tonton langsung sana filmnya. Biar kamu bisa pikir-pikir lagi buat solo traveling  ke pantai yang sepi pengunjung. By the way, buat kamu yang takut darah, film ini nggak kami rekomendasikan.  Ngilu.

Ini nih official trailernya yang bisa kamu intip.

2. Andai saja Aron Ralston mengajak kawannya untuk menikmati waktu bersama, mungkin dia nggak bakal seberjuang itu saat terjepit batu. Judul filmnya ‘127 Hours’

Film 127 Hours merupakan film yang based on true event. Sebuah film biopik dari Aron Ralston, seorang petualang, yang terjepit di celah-celah ngarai tebing di pedalaman Utah selama 127 jam. Kala film diputar dan berkaca bagian awal film, kamu pasti takkan menyangka jika di pertengahan film akan terjadi tragedi tragis. Semuanya tampak asik dan menyenangkan, hingga pada akhirnya sebuah bencana menimpa Ralston.

Sebuah bongkahan batu bergerak secara tak terduga hingga akhirnya menjepit tangan kanan Ralston. Bisa kamu bayangkan, Ralston benar-benar terjebak. Dengan semangatnya yang tak pernah padam, Ralston terus bertahan meskipun berada pada titik terendah dalam hidupnya. Selain semangat hidup yang jangan pernah padam, hal lain yang bisa diajarkan dari cerita tersebut adalah kita perlu menimang lagi rencana ber-solo traveling. Kalau bareng teman-teman, mungkin Ralston bisa lebih cepat dievakuasi. Penasaran gimana serunya, nih liat di sini .

3. Obsesi seorang mahasiswa untuk menjadi manusia seutuhnya di alam liar berujung kisah tragis. Tonton deh film ‘Into The Wild’

Jadi manusia seutuhnya

Jadi manusia seutuhnya via media.new.mensxp.com

Seorang pemuda pintar dan baru lulus kuliah, Christopher McCandless, memilih jalan yang berbeda dari kebanyakan orang. Dia memutuskan untuk berusaha menjadi manusia seutuhnya sambil berpergian. Hutan, pantai, padang bebatuan, dan lokasi-lokasi lainnya berhasil ditemuinya. Baginya, bertemu orang-orang yang berbeda merupakan sebuah kepuasan tersendiri.

Kisah McCandless jelas lebih dari sekedar solo traveling. McCandless semacam seorang musafir dan dengan alam liar sebagai rumahnya. Guna memenuhi kebutuhan makannya, dia hidup dengan berburu landak, rusa, bebek, memakan umbi-umbian dan buah raspberry. Hidup di alam liar tersebut bikin obsesinya tercapai. Namun, kebahagiaan ini hanya berlangsung singkat. Setelah empat bulan, McCandless lalu berakhir tragis. Dia ditemukan tewas oleh para pemburu rusa. Jasadnya telah membusuk. Penasaran serunya gimana? Nih klik di sini .

4. Mencari ketenangan ke tempat yang lebih sepi di daerah terpencil memang tak salah. Jalan sendiriannya itu lho yang agak kurang. Saksikan sendiri film ‘I Spit On Your Grave’

Diperkosa preman kampung

Diperkosa preman kampung via wickedhorror.thunderroadinc.netdna-cdn.com

Film ‘I Spit On Your Grave’ menceritakan Jennifer, seorang penulis, yang sengaja pergi ke sebuah daerah terpencil untuk menyelesaikan novel terbarunya. Jennifer berpikir pemilihan tempat terpencil yang jauh dari hingar bingar perkotaan bisa membuatnya lebih fokus dalam menggarap karya terbarunya.  Di sana, Jennifer menyewa sebuah pondok.

Namun, suasana damai dan tenang dengan cepat sirna seketika setelah sekelompok preman lokal memperkosa dan menyiksa dirinya. Meskipun konflik cerita yang terjadi kemudian sebuah ajang balas dendam Jennifer pada preman tersebut. Tetapi, tetap saja jika film tersebut mengajarkan untuk supaya lebih hati-hati kala solo treveling.

 

5. Mengendarai mobil buat plesiran sendiri mending dipikir lagi. Coba tonton keseruan sendiri film ’10 Cloverfield Lane’

Cloverfield

Cloverfield via hometheaterhifi.com

Film berjudul ‘10 Cloverfiel Lane’ memang bukan film traveling murni. Namun awal cerita film tersebut menjelaskan pada kita bahwa jalan-jalan sendirian bukanlah ide yang bagus. Dalam sebuah perjalanan menggunakan mobilnya, Michelle mengalami kecalakan. Dia sadar-sadar setelah bangun dan mengetahui bahwa dirinya terkurung dalam sebuah bunker di sebuah rumah milik Howard.

Howard menjelaskan bahwa dirinya telah menyelamatkan Michelle. Ia juga melarangnya pergi ke luar karena ada serangan kimia besar yang bisa mencemari siapa pun. Namun Michelle, yang tak percaya, berpikir dirinya hanyalah korban penculikan. Michelle terus berjuang untuk keluar  dari bunker tersebut. Trailernya bisa kamu lihat di sini.

 6. Cewek ini mengembara sendiri melintasi salah satu gurun di Australia. Perjalanan yang tak mudah dan penuh rintangan tersebut bisa kamu saksikan pada film ‘Tracks’

dsadas

Jangan kira gampang via cdn2.thr.com

Film ini menghisahkan tentang perjalanan seorang wanita muda bernama Robyn Davidson yang memutuskan untuk mengembara melintasi gurun pasir yang tandus di Australia. Ia tak sendiri. Robyn ditemani anjingnya yang setia bernama Diggity.

Perjalanan tersebut dilakukan dengan persiapan penuh. Empat unta menemaninya untuk membantu membawa berbagai macam perbekalan. Meskipun begitu, perjalanan yang dihadapi Robyn tak mudah. Penuh dengan rintangan. Film ini bakal membuat kamu berpikir ulang kalau hendak solo traveling. Lumayan buat referensi. Lihat di sini ya .

7. ‘Life of Pi’ memang bukan murni film perjalanan. Namun kamu bisa belajar dari kisah Pi

Film Life of Pie memang berbeda dengan film lainnya. Perjalanan yang diterima Pi bukanlah atas kehendaknya. Pi adalah seorang yang memiliki kehidupan enak di India, tapi cerita kemudian jadi berubah ketika keluarganya memilih untuk pindah. Perjalanannyalah yang jadi sorotan.

Sial menimpa merek karena kapal yang ditumpangi tenggelam. Pi selamat dan bertahan dalam sekoci bersama seekor harimau. Berbagai pengalaman yang takkan ia lupakan menghiasi cerita tersebut. Kamu sudah menonton film ini kan?

Bagaimana pun Hipwee Travel nggak melarang kamu buat solo traveling lewat artikel ini. Kami sih cuma mengajak kamu but berpikir ulang dan mematangkan diri kalau hendak solo traveling, sehingga kamu bisa sebaik mungkin terhindar dari kemungkinan terburuk. Persiapan yang matang ya biar selamat sampai tujuan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

A brocoli person.