Dua Srikandi Indonesia Baru Saja Menjejakkan Kaki di Puncak Everest. Indonesia Patut Berbangga!

Srikandi Indonesia Gapai 7 Puncak Dunia

Di tengah banyak berita terorisme yang dua pekan ini menghantui Indonesia, akhirnya ada kabar baik pula yang hadir. Kabar baik ini datang dari Nepal, dari puncak tertinggi di dunia, Mount Everest di Himalaya. Dua Srikandi Indonesia, Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari berhasil menggapai atap dunia tersebut pagi hari ini pada pukul 5.50 waktu Kathmandu. Tentu Indonesia bangga karenanya.

Advertisement

Pendakian ke Everest adalah pendakian pamungkas alias puncak ke 7 dari seluruh seven summit di dunia. Mereka berdua telah menggapai 6 puncak dunia (Carstenz Piramid, Aconcagua, Elbrus, Kilimanjaro, Denali, Vinson Massif) dan kurang 1 lagi untuk menyelesaikannya yakni puncak Mount Everest yang mempunyai ketinggian 8.848 mdpl. Demi mengibarkan bendara Indonesia, nyawa dipertaruhkan oleh mereka berdua!

Pengen tahu perjalanan mereka hingga sampai ke Everest? Yuk simak aja kisahnya yang inspiratif.

Setelah menginjakkan kaki di 7 puncak tertinggi di tiap benua, Mount Everest jadi pendakian penutup 7 summits. Persiapan mereka berdua sangat panjang dan melelahkan

ingin gapai 7 puncak dunia via www.instagram.com

Fransiska dan Mathilda adalah dua mahasiswi Universitas Katolik Parahiyangan, Bandung. Mereka tergabung dalam project WISSEMU (Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition) Mahitala Unpar. Mereka telah berhasil menggapai 6 puncak dunia dan berambisi ingin menjadi wanita pertama dari Indonesia yang telah menapaki 7 puncak tertinggi dunia. Tantangan terakhir sekaligus yang paling sulit sudah menghadang, Mount Everest, puncak tertinggi dunia, 8.848 mdpl.

Advertisement

Dilepas pada tanggal 27 Maret lalu, perjalanan mereka ke Everest sama sekali tidak mudah. Butuh tekad dan semangat kuat untuk meraihnya

perjalanan ke everest yang tidak mudah via www.instagram.com

Mereka mulai mendaki pada tanggal 17 April lalu. Mereka memulainya dengan proses aklimatisasi (aktivitas adaptasi tubuh pada ketinggian tertentu) dari Everest Base Camp (EBC) yang berada di Tibet (5.400 mdpl) hingga Camp 1 (7.050 mdpl). Lalu mereka turun lagi ke desa untuk pemulihan. Kemudian mereka mulai mendaki dari EBC menuju ke Advanced Base Camp. Setelah istirahat sehari di sana, tim akhirnya kembali naik menuju Camp 1 (7050 mdpl), lalu keesokan harinya menuju Camp 2 (7800 mdpl), dan pada tanggal 16 Mei 2018 sampai di Camp 3 (8271 mdpl). Malam tadi mereka bergerak ke puncak dan akhirnya sampai di Everest pada pukul 05.50 pagi. Perjuangan yang berat dan bertaruh nyawa.

Setelah perjuangan panjang, pagi ini Fransiska dan Mathilda berhasil menapakkan kaki di puncak tertinggi dunia, Everest! Mereka berdua pun sah menjadi wanita pertama yang berhasil menggapai 7 puncak dunia

srikandi indonesia gapai everest via www.instagram.com

Puji Tuhan Fransiska Dimitri dan Mathilda Dwi Lestari @ina7summits  berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Everest pada 17 Mei 2018 pukul 5:50 waktu Kathmandu atau 7:05 WIB. Terima kasih atas seluruh dukungan bangsa Indonesia yang selalu mendoakan mereka dari ibu pertiwi. Namun perjalanan belum selesai bila kita belum bertemu dengan kedua srikandi kita bersama-sama di Jakarta. Keberhasilan ini kami persembahkan untuk persatuan bangsa!! BANGKIT INDONESIA!!

Instagram : @ina7summits

Advertisement

Ya, mereka berhasil jadi wanita Indonesia dan Asia Tenggara pertama yang menggapai 7 puncak dunia. Luar biasa tangguh dan mengagumkan stamina mereka berdua. Indonesia patut berbangga karena tak banyak manusia yang bisa menggapai 7 puncak dunia, hanya sedikit saja. Mereka berhasil bikin bangsa Indonesia bangga setelah 2 pekan dihujani teror tak berkesudahan.

Terima kasih Fransiska dan Mathilda.

Semoga prestasi Fransiska dan Mathilda bisa menginspirasi anak muda untuk menaklukkan dunia. Kalau mereka berdua bisa, masa kamu nggak bisa berprestasi dan bikin Indonesia bangga sih? Ayo, mari bangun Indonesia bersama-sama.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

CLOSE