Setiap hari, tiap orang menghasilkan sampah baik organik maupun anorganik. Secara terus menerus, jumlah sampah pun kian meningkat tanpa disadari. Lalu, ke mana perginya sampah tersebut? Bagi kamu yang berada di Jabodetabek, sampahmu akan masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, Bekasi. Total 9000 ton sampah masuk ke sana setiap hari. Andai satu gajah beratnya 2 ton, maka sampah masuk ke Bantargebang besarnya seperti 4.500 gajah setiap harinya. Banyak banget ‘kan? Gimana kalau sebulan, setahun atau malah bertahun-tahun?
Namun, adanya sampah juga jadi berkah tersendiri buat para pemulung dan pengepul sampah. Mereka bekerja mengais sampah setiap harinya. Tempat tinggalnya pun juga di Bantargebang. Ada 3.000 keluarga yang berada di gunung sampah terbesar di Asia Tenggara ini. Bukan tempat yang ideal untuk tempat pertumbuhan anak ‘kan? Miris, ada ratusan anak yang hidup di tempat yang sangat tidak layak ini…
Gadis kecil ini mencoba tetap riang meskipun harus tinggal di tumpukan sampah Bantargebang…
Anak kecil memang aktivitasnya bermain, meski di tumpukan sampah sekalipun!
Miris? Ya kita sama. Mana tega melihat anak-anak seperti mereka dibesarkan di tempat sampah macam begini?
Bagaimanapun mereka adalah anak-anak yang tetap harus bermain meski di temoat seperti ini sekalipun…
Apa yang akan diharapkan dari generasi yang tumbuh di tempat seperti ini? Seharusnya mereka berhak mendapat hidup yang layak…
Kehidupan ini memang keras, Bung. Bahkan harus rela mengais sampah nan menjijikkan demi mendapat sesuap nasi…
Total ada 9000 ton sampah masuk Bantargebang setiap harinya, yang setara dengan 4500 gajah. Jika sebulan saja sudah seperti tumpukan 135.000 gajah. Sayangnya bukan gajah sungguhan melainkan sampah…
Gadis kecil ini tampaknya sudah cukup gembira meskipun ‘cuma’ bermain dengan boneka barbie yang ditemukan di tumpukan sampah…
Realitas kehidupan sederhana namun masih berhiaskan senyuman. Sebuah refleksi untuk kita semua…
Terakhir, masih nggak bersyukur dengan rezekimu sekarang setelab melihat foto ini?
Kehidupan anak-anak di TPA Bantargebang tentu harus jadi perhatian kita bersama. Jangan sampai masa depan mereka ikut hilang dalsm tumpukan sampah. Ingat sampah itu dari Jakarta, dari kamu-kamu semua…