Hasil Pemeriksaan GeNose C19 Bisa Jadi Syarat Perjalanan, Penumpang Kereta Dapat Melakukan Tes di 8 Stasiun Ini

GeNose C19 di stasiun

Pandemi Covid-19 di Indonesia belum sepenuhnya terkendali. Meski begitu, melakukan perjalanan jarak jauh nggak bisa dielakkan. Ada beberapa kondisi yang memaksa orang untuk tetap melakukan perjalanan. Misalnya urusan kerjaan atau keluarga.

Nah, agar risiko penularan Covid-19 bisa dihindari ketika harus melakukan perjalanan, pemerintah pun mengeluarkan peraturan yang mewajibkan masyarakat menyertakan surat keterangan negatif Covid-19 dalam setiap perjalanan, termasuk bagi pelanggan Kereta Api (KA) Jarak Jauh dan KA Wisata.

GeNose C19 kini bisa jadi pilihan selain Rapid Test Antigen dan RT-PCR

(dok. PT KAI) via www.kai.id

Sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 7 Tahun 2021 dan SE Kemenhub Nomor 20 Tahun 2021, untuk pelanggan KA Jarak Jauh dan KA Wisata sebelumnya diwajibkan untuk menunjukkan surat keterangan negatif Rapid Test Antigen atau RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan, atau 1×24 jam untuk keberangkatan pada libur panjang dan libur keagamaan.

Nah, tapi mulai 5 Februari 2021 lalu, pemerintah mengumumkan kalau hasil pemeriksaan menggunakan GeNose C19 sudah bisa digunakan sebagai syarat untuk melakukan perjalanan. Seperti diketahui, GeNose C19 adalah alat screening virus corona melalui embusan napas buatan peneliti UGM.

Merespons hal tersebut, PT KAI pun turut menyediakan alat uji GeNose C19 di beberapa stasiun untuk memberikan pilihan kepada masyarakat. Dilansir dari Kumparan , Dirut PT Kereta Api Pariwisata Totok Suryono, mengatakan alat uji GeNose C19 mulai disediakan lantaran harganya murah dan akurasinya tinggi.

Delapan stasiun yang sediakan layanan pemeriksaan menggunakan GeNose C19

View this post on Instagram

A post shared by KAI121 (@kai121_)

Nah, sejauh ini sudah ada delapan stasiun yang melayani pemeriksaan Covid-19 menggunakan GeNose C19. Sebelumnya, baru dua stasiun yang menyediakannya dengan 21.530 penumpang telah dilayani. PT KAI baru menambah enam stasiun berikutnya per 15 Februari 2021.

“Penambahan stasiun yang melayani pemeriksaan GeNose C19 ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan yang kami berikan bagi pelanggan dalam rangka pemenuhan persyaratan perjalanan kereta api,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, dalam keterangan tertulis.

Dikutip dari unggahan Instagram PT KAI, delapan stasiun yang menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19 tersebut adalah Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Bandung, Stasiun Cirebon, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, dan Stasiun Surabaya Pasar Turi.

Tarif dan langkah pemeriksaan GeNose C19

(dok. PT KAI) via www.kai.id

Harga pemeriksaan menggunakan GeNose selama masa pre-launching di delapan stasiun tersebut, sebagaimana disinggung Totok memang sangat murah. Kamu hanya perlu membayar senilai Rp20.000. Untuk tarif normal selepas masa pre-launching belum diumumkan.

Untuk dapat melakukan pemeriksaan, calon penumpang harus memiliki tiket atau kode booking KA Jarak Jauh yang sudah lunas. Selain itu, calon penumpang juga dianjurkan untuk tidak makan, minum, atau merokok 30 menit sebelum proses pengampilan sampel dengan cara mengembuskan napas ke dalam kantong. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi pemeriksaan GeNose C19.

Sementara untuk langkah-langkah pemeriksaan menggunakan GeNose, calon penumpang akan diminta mengambil napas yang dalam melalui hidung untuk kemudian diembuskan melalui mulut sebanyak tiga kali: dua kali dengan masker tertutup, dan satu kali terakhir meniup kantong udara sampai kondisi kantong penuh.

Selain tes GeNose C19, calon penumpang tetap bisa memilih Rapid Test Antigen dengan harga Rp105.000. Sejauh ini PT KAI sudah menyediakan layanan tersebut di 43 stasiun di Jawa dan Sumatera.

Nah, kalau kamu mau melalukan tes GeNose C19 atau Rapid Test Antigen di stasiun, PT KAI menyarankan untuk melakukannya H-1 keberangkatan. Selain biar nggak buru-buru, hal ini juga agar tidak terjadi kerumunan yang mana seharusnya dihindari.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.