Review Hotel Merapi Merbabu: Menengok Gunung Merapi dari Penjuru Paling Urban di Yogyakarta

review hotel merapi-merbabu yogyakarta

8/10

Sepanjang kamu tak ambil pusing dengan perkara desain atau konsep visual interior ruangan, hotel ini adalah pilihan aman sesuai harganya. Ditunjang lagi dengan lokasi strategis untuk menikmati gairah kehidupan urban di Yogyakarta.

.

Advertisement

Pertanyaan “mau main ke mana aja?” tatkala berwisata bisa sama problematiknya dengan pertanyaan “mau menginap di mana ya?” untuk dijawab. Apalagi untuk sejumlah kota besar seperti Bali, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, pilihan hotel dan tempat menginap lainnya semakin melimpah. Dan ngaku aja deh, budget menginap pastilah tidak sedikit, sehingga terlalu berisiko untuk dibuat sebagai ajang coba-coba. Karenanya, akan sangat gregetan kalau sampai salah pilih.

Hipwee mencoba merespons kebutuhan itu dengan menghadirkan rubrik anyar berupa review atau ulasan hotel. Kami percaya perkara “menginap” sedemikian pentingnya sebagai bagian dalam sebuah perjalanan itu sendiri. Masalahnya, memilih hotel di zaman sekarang tidak sesederhana urusan kesesuaian bintang dan harga. Masing-masing hotel menawarkan keunggulan-keunggulannya tersendiri. Banyak variabel dan aspek-aspek yang mesti diperhitungkan. Rasanya perlu untuk mencari referensi dan testimoni sebanyak-banyaknya dari mantan pengunjungnya dulu sebelum menentukan pilihan. Makanya, Hipwee akan mulai melawat dari satu hotel ke hotel lainnya untuk menulis kisah-kisah pengalaman menginap yang nantinya dibagikan ke kamu semua.

Di edisi pertama ini, Hipwee memilih Merapi Merbabu, sebuah hotel bintang empat dari Yogyakarta yang menyuguhkan perpaduan antara nuansa modern dan tradisional Jawa. Coba dikantungi dulu artikel ini kalau kamu berniat main-main ke Yogyakarta!

Advertisement

Pertama-tama, bisa dibilang Merapi Merbabu ini salah satu hotel dengan lokasi terbaik jika kamu memang mengincar pusat keramaian anak muda perkotaan Jogja

letak strategis hotel merapi merbabu via www.pegipegi.com

Saya kadang suka bergurau dan mengatakan bahwa wilayah Seturan adalah Las Vegas-nya Jogja. Tentu tak serta merta ada kasino, rumah bordil mewah, atau botol-botol alkohol bebas berserakan di sana, tapi memang dalam beberapa tahun terakhir ini Seturan berkembang signifikan sebagai magnet kawula muda. Salah besar jika kamu masih berpikir bahwa anak muda Jogja melulu nongkrongnya di Malioboro. Jika Malioboro dan kawasan Jogja bagian selatan lebih kental dengan atmosfer seni-budayanya, maka Seturan lebih akrab dengan nuansa urban. Dekat dengan beberapa kampus, sehingga menjadi medan tongkrongan bagi mahasiswa-mahasiswi. Ada beragam tempat hiburan seperti kafe dan tempat karaoke, warung makan beragam rupa, minimarket (ini indikator penting seberapa gaul sebuah kawasan!) dan sebagainya. Seturan juga merupakan pusat keramaian yang berada di bagian timur Jogja, yang artinya paling dekat dengan bandara.

Nah, Hotel Merapi Merbabu adalah salah satu dari tiga hotel besar di Jalan Seturan. Lebih spesifik lagi, Merapi Merbabu adalah yang paling strategis. Letaknya persis di titik keramaian. Semalas-malasnya kamu berjalan kaki, begitu kamu melangkah keluar dari area hotel sudah langsung disambut gemerlap Jogja kok. Bahkan, seberang persis hotel ini adalah Terrace Café & Karaoke, sebuah klub malam yang menyiapkan pesta dan hiburan malam sampai pagi, wadaw. Pun kalau tidak berminat dengan kesemarakan yang semacam itu, kamu tinggal menyisiri jalan di kanan kiri saja, sambil jajan-jajan makanan kecil atau warung kaki lima dengan ragam pilihan.

Untuk hotelnya sendiri memang punya kemewahan di skala bintang empat, sayangnya konsep interiornya kurang harmonis

Advertisement

Begitu masuk hotel, kelihatan kalau nuansa interior yang coba ditawarkan adalah kombinasi antara gaya modern dan tradisional. Terlalu berseberangan serta sudah sulit dibayangkan sejak dalam konsep sih, dan benar saja, hotel ini beneran agak kepayahan mewujudkannya. Sejumlah perabotan atau furnitur kurang punya kesesuaian secara visual satu sama lain, seperti sofa bergaya minimalis yang kontemporer harus bersanding dengan patung etnik, gambar-gambar wayang, ornamen kayu, dan lukisan gunung merapi besar. Lalu dalam perjalanan menuju kamar tiba-tiba ada lift bercorak batik. Kita seperti berada di dua dunia yang tidak terpadupadankan, dan mentah ditabrakkan saja.

Mengingat banyak hotel yang mulai serius menggarap segala sisi visual interior-eksteriornya, ini jadi pekerjaan rumah terbesar Merapi Merbabu sih, walau kalau perkara bersih dan rapinya sudah terjamin. Hanya saja, mungkin ini bisa jadi soal untuk kamu yang peka dan kritis sekali dengan sisi artistik tampilan ruangan untuk foto-foto misalnya. Apalagi  hotel ini lokasinya justru di kawasan anak muda.

Namun, tak ada masalah ketika sudah masuk kamar, beres dan sesuai dengan kelasnya

Setidaknya, impresi kurang sreg tadi sirna kok begitu masuk kamar. Isinya rapi, bersih, dan nyaman, begitu juga secara visual. Malahan karena seolah dibikin standar mewah dan tidak neko-neko–kecuali lukisan relief candi di dinding bagian kepala tempat tidur–jadi malah lebih enak dilihat dengan dominasi warna coklat emas. Sama seperti AC atau televisi kabel yang lancar digunakan, fasilitas kamar mandinya juga tidak memiliki keluhan berarti, semua aman.

Saya kemarin menempati kamar dengan tingkatan yang standar, yakni Deluxe Room dengan King Bed (ranjang berukuran besar). Sebenarnya salah satu keistimewaan hotel ini adalah adanya kamar-kamar yang bisa menyajikan pemandangan langsung ke Gunung Merapi. Sayangnya saya tidak kebagian kamar yang itu, mudah-mudahan besok kamu bisa mujur mendapatkannya dan sudi berbagi kesan 🙂

Menu sarapannya beragam, tapi kamu wajib coba sayur lodehnya. Gurih!

Selain kamar,  perihal kualitas makanan di Hotel Merapi Merbabu juga memuaskan. Restorannya luas, lalu menunya juga variatif. Mulai dari opsi standar hotel berbintang seperti kue dan roti-rotian, nasi goreng, jus, ditambah dengan menu spesial seperti bubur ayam, soto, dan sayur lodeh. Sebagaimana di aspek lainnya, hotel ini memang juga menyajikan konsep barat dan tradisional di sektor kulinernya. Sotonya agak hambar sih, tapi  untuk sayur lodehnya perlu diberi jempol, terutama jika kamu berselera dengan cita rasa asin.

Area parkirnya cukup luas, kamu nggak perlu takut mengalami kerepotan parkir atau masuk keluar mobil yang bikin ripuh

Lahan parkir untuk hotel ini terbagi antara basement dan outdoor. Cukup lapang untuk menampung mobil dan sepeda motor para pengunjung hotel. Meskipun juga, pengunjung hotel ini bukan cuma tamu, melainkan juga pengunjung gerai ayam KFC Seturan dan tempat karaoke Hello Family KTV yang memang satu gedung dengan Hotel Merapi Merbabu ini. Tuh, bahkan jika kamu sedemikian pelitnya mengeluarkan energi untuk berburu makan di luar hotel, kamu bisa tinggal turun dan cari kenyang di KFC yang berada di bagian muka hotel ini. Sekadar info lain, sepengamatan saya sih KFC di Hotel Merapi Merbabu ini adalah gerai KFC dengan kecenderungan pengunjung paling kece dan cakep-cakep di Jogja. Buktikan aja deh, biar bisa sambil tebar pesona.

Oiya, selain fasilitas spa dan gym, tentu saja hotel ini punya kolam renang. Letaknya di samping lahan parkir outdoor yang luas tadi. Malang bagi saya, kolam renang yang dinamakan Tlogo Nirmolo itu tengah direnovasi ketika saya sambangi. Tapi saya tetap menyempatkan waktu untuk menengoknya, dan kelihatannya akan menarik andai sudah jadi dalam waktu dekat.

Pendek kata, sepanjang kamu tidak terlalu ambil pusing dengan perkara desain atau konsep visual interior ruangan, hotel Merapi Merbabu adalah pilihan aman sesuai harganya yang berada di kisaran 550 ribu rupiah. Ditunjang lagi dengan lokasi yang strategis untuk menikmati gairah kehidupan urban di Yogyakarta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

ecrasez l'infame

CLOSE