Hotel yang Terlihat ‘Biasa Aja’ Ini Sudah Full Booking Sampai Juli 2019! Apa Istimewanya Sih?

Di musim liburan, wajar apabila hotel-hotel menjadi full booking dan tidak bisa dipesan lagi. Musim liburan seperti tahun baru, lebaran, atau libur musim panas membuat okupansi hotel menjadi meningkat. Hal itu wajar karena terjadi lonjakan turis yang datang. Toh, hotel full booking seperti itu cuma terjadi sebentar, bahkan hanya dalam hitungan hari.

Advertisement

Namun hal yang berbeda terjadi di sebuah hotel di Inggris. Hotel bernama Clavell Tower di Kimmeridge Bay, Dorset ini justru sudah sold out pemesanannya sampai bulan Juli 2019 alias satu setengah tahun dari sekarang. Lho, apa sih spesialnya, kok antriannya panjang banget ya? Yuk simak ulasan Hipwee Travel ya.

Clavell Tower di Inggris ini adalah hotel legendaris yang dibangun pada tahun 1830. Meskipun sudah tua, hotel ini baru dibuka pada tahun 2008

clavell tower via www.dailymail.co.uk

Bangunan bersejarah Clavell Tower di sebuah teluk di Inggris ini telah berusia hampir 200 tahun. Bangunan yang kini telah jadi hotel ini berbentuk silinder seperti menara mercusuar mini di ujung tebing menghadap ke laut lepas. Pengelola sekaligus pemilik Hotel Clavell Tower yang penuh akan nilai sejarah ini, Landmark Trust, menyebutkan bahwa hotel ini sangat laris dan selalu full booking. Saking larisnya, pemesan hotel ini sudah mengantri sampai bulan Juli 2019. Hal ini berarti, jika ingin menginap di sini setidaknya harus menunggu 18 bulan (satu setengah tahun), itupun kalau dapat antrian setelah itu ya. Hehehehe.

Lokasinya berada di teluk dan menyajikan pemandangan laut yang sempurna! Tapi bukan itu saja keistimewaan hotel ini

pemandangannya keren via www.dailymail.co.uk

Mungkin kamu berpikir bahwa alasan utama hotel ini laris manis karena pemandangannya yang indah. Hotel berbentuk silinder seperti menara setinggi 12 meter ini memang berada di Teluk Kimmeridge sehingga pemandangan lautan lepas tersaji di depan mata. Selain itu suasananya yang tenang bikin betah berlama-lama di sana (sambil tiduran di rumput pun oke juga).

Advertisement

Tapi bukan itu saja penyebabnya. Ada nilai historis dari bangunan ini yang membuat orang ingin mencoba tinggal di sana. Bangunan ini dibangun oleh John Richard Clavell sebagai observatorium pada tahun 1830. Setelah ia meninggal tempat ini dijadikan pos pengintaian bagi penjaga pantai. Namun pada akhirnya ditinggalkan dan terlantar bahkan hampir terkubur. Hingga di dekade millenium, bangunan ini direstorasi dan dikembalikan ke bentuk awalnya. Butuh 900 ribu pounds untuk merenovasi bangunan itu seperti sedia kala. Menariknya, sastrawan PD James dan Thomas Hardy pun menggunakan bangunan ini untuk mencari inspirasi dalam penulisan karyanya. Kisah-kisah sejarah itulah yang membuat pamor hotel ‘kecil’ ini naik luar biasa.

Namanya juga hotel, interiornya pun tak kalah dengan hotel mewah lainnya di Inggris

interior hotel via www.dailymail.co.uk

Hotel ini mengakomodasi 2 orang tamu, dengan kamar tidur, kamar mandi, dapur/ ruang makan dan lounge di lantai empat. Di kamar tidur (lantai tiga), ada pintu yang menyambungkan ke balkon melingkar yang membuat kamu bisa menyaksikan pemandangan lanskap Tanjung Kimmeridge dengan laut lepasnya yang sangat cantik. Jika ingin pemandangan yang lebih indah, naik saja ke lounge di lantai 4. Menginap di sini per malamnya seharga 466 poundsterling atau sekitar 8,5 juta rupiah. Nggak terlalu mahal sebenarnya untuk hotel yang antriannya sampai tahun 2019 ini!

Buat yang ingin mencari inspirasi atau kabur dari rutinitas, segera mengantri untuk booking hotel ini di tahun depan

Advertisement

unik memang via www.dailymail.co.uk

Hotel Clavell Tower yang fenomenal ini tentu mengejutkan kita semua. Kenapa hotel yang tampak ‘biasa’ saja justru mendapat minat yang besar dari pengunjung. Ternyata selain pemandangan indah, ada nilai historisnya yang membuat hotel ini kian berharga.

Buat kamu yang nggak mau ketinggalan, siap-siap ya booking di akhir tahun 2019. Mudah-mudahan bisa dapat, hehehe.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

CLOSE