Evakuasi jenazah Ike Suseta Adelia (26) sudah berhasil dilakukan Tim Basarnas pada Selasa malam (10/5) melalui pintu Senaru. Gadis asal Palembang ini sudah berhasil dievakuasi dalam perjalanan panjang 2 hari menyusuri terjalnya Gunung Rinjani. Kemudian jenazah Ike diserahkan oleh Basarnas Mataram ke pihak kepolisian Lombok Utara.
Korban berhasil kami evakuasi pada Selasa (10/5) pukul 22.18 WITA di Pos Pintu Senaru di Kabupaten Lombok Utara
-Putu Cakra Ningrat, Humas Basarnas Mataram-
Kisah duka ini sudah terlanjur terjadi. Hipwee Travel ingin mengingatkan kamu-kamu semua agar lebih berhati-hati dalam pendakian gunung. Ingat, nyawa kamu semua terlalu berharga. Oke, Hipwee Travel ingin menyampaikan kronologis evakuasi Ike buat instropeksi kita semua, ya.
ADVERTISEMENTS
Jasad Ike ditemukan tak bernyawa di pemandian air panas (Aik Kalak) tak jauh dari Danau Segara Anakan. Sebuah kronologi kematian yang cukup janggal
Seperti diketahui bersama, Ike Suseta Adelia pada awalnya mandi di pemandian air panas Aik Kalak bersama keempat rekannya pada Sabtu malam (7/5). Nahas, ia tenggelam setelah merasa ada tarikan di kakinya. Beruntung, keempat rekannya selamat. Jasad Ike baru ditemukan keesokan paginya terapung di Aik Kalak.
Bagi penulis yang sudah beberapa kali ke Rinjani, kronologi tenggelamnya Ike cukup aneh. Mengingat sumber air panas di Aik Kalak hanya berupa aliran sungai kecil dan tidak dalam. Tidak ada arus deras bahkan, kecuali di bagian paling bawah yang lebih menyerupai air terjun. Selain di situ kecil kemungkinan manusia dewasa bisa tenggelam. Semoga otopsi nanti bisa menjawab penyebab kematian Ike. Apakah tertarik arus, kelelahan, atau sebab lain. Kita tunggu saja.
ADVERTISEMENTS
Cuaca buruk dan status pendakian ilegal rombongan Ike bikin proses evakuasi jadi bertambah lama. Dua hari kemudian baru sampai Pos Senaru.
Jenazah Ike ditemukan di Aik Kalak pada Minggu pagi setelah semalaman dikabarkan menghilang. Lokasi Aik Kalak yang berada di dekat Danau Segara Anak berada pada ketinggian 2.008 mdpl yang tentu terbilang sangat tinggi dibandingkan Pos Senaru yang hanya di kisaran 600an mdpl. Terlebih dalam mendaki dari Danau Segara Anakan menuju ke pintu masuk butuh minimal waktu sehari semalam. Menunggu pertolongan Basarnas pun juga butuh waktu lama. Terlebih dengan menggotong jenazah, pasti waktu yang dibutuhkan lebih panjang.
Sialnya lagi, hujan deras tak henti mengguyur Gunung Rinjani. Bayangkan saja, hujan deras yang dihasilkan dari cuaca buruk berpadu dengan trek terjal akan membuat siapapun kesulitan untuk proses evakuasi. Salut untuk Tim Basarnas Mataram yang berhasil mengevakuasi jenazah Ike dalam 2 hari saja. Terimakasih Pak.
Proses evakuasi sempat terkendala cuaca dan hujan lebat ditambah medan yang cukup terjal, sehingga menyulitkan tim evakuasi membawa jenazah korban menuju Pos Senaru di Kabupaten Lombok Utara
-Putu Cakra Ningrat, Humas Basarnas Mataram-
ADVERTISEMENTS
Pastikan semua kelengkapan termasuk izin resmi sebelum pendakian dilakukan. Hipwee Travel berharap kisah Ike adalah kisah terakhir yang terjadi di gunung. Semoga.
Hipwee bukan bermaksud untuk menghujat atau mendiskreditkan korban beserta keluarganya. Belasungkawa kami haturkan sebesar-besarnya untuk keluarga dan sahabat-sahabat Ike yang tentunya merasa amat kehilangan. Kepergian Ike memang tiba-tiba dan tiada seorang pun yang menyangka akan berakhir demikian. Mari tundukkan kepala sejenak.
Hanya saja, rombongan yang membawa Ike berjumlah 26 orang dan tidak mendaftarkan ke Pos Sembalun adalah sebuah kesalahan teramat fatal. Hal seperti ini jangan sampai terjadi lagi. Kamu yang mau mendaki gunung apapun sebisa mungkin daftarkan identitasmu kepada pihak terkait. Ingat, nyawamu dan keselamatanmu jauh lebih penting dibanding apapun!
Semoga kita semua mau belajar dari kisah tragis yang dialami Ike Suseta Adelia. Selamat jalan Ike, tenang sampai surga!