Liburan ke Myanmar Seolah Memasuki Lorong Waktu. Kaya Main ke Indonesia Tahun 70-an!

Travelling ke Myanmar

Harga tiket pesawat domestik lagi nggak santai banget, tapi kebutuhan liburan jalan terus. Gimana kalo liburan ke luar negeri aja. Jangan pilih destinasi yang mahal dong. Pilih aja yang masih deket-deket dengan Indonesia dan nilai mata uangnya hampir sama dengan Indonesia. Kalau dihitung-hitung budget liburannya sama dengan budget liburan dalam negeri lho. Atau kalau kamu pinter ngaturnya, jatuhnya malah lebih murah.

Advertisement

Myanmar adalah salah satu destinasi luar negeri yang lokasinya nggak terlalu jauh dari Indonesia dan nilai mata uangnya hampir sama dengan Rupiah Indonesia. Negara yang berbatasan dengan India, Cina, Laos, dan Thailand ini juga punya kultur dan budaya yang berbeda dengan Indonesia. Kamu pun nggak perlu apply visa lagi untuk travelling ke Myanmar. Tinggal dateng aja trus jalan-jalan, nggak ribet ini itu.

Travelling ke Myanmar sama dengan masuk ke mesin waktu. Rasain sensasi jalan-jalan ke tahun 70-an di era milenial.

Foto bareng The Long Neck Lady di Inle Lake via www.dinilint.com

Travelling ke Myanmar itu semacam masuk mesin waktu. Myanmar yang belum lama ini membuka diri pada dunia, masih meninggalkan jejak-jejak ketertinggalannya. Travelling ke Myanmar seperti main ke Indonesia di tahun 70-an. Ada banyak bangunan tua yang kumuh, jalan tanah, dan budaya masyarakat yang masih mengunyah sirih. Kadang kita perlu coba sih datang ke negara yang masih tertinggal pembangunannya ketimbang Indonesia.

Myanmar masih giat-giatnya membangun negeri. Kalo perginya nanti-nanti, kamu bakal kehilangan sensasi masuk ke masa lalu.

Salah satu restoran di Myanmar via www.dinilint.com

Meskipun begitu, Myanmar juga sedang giat-giatnya membangun negerinya. Di sana-sini ada banyak pembangunan gedung pencakar langit. Jalan-jalan protokolnya juga sudah beraspal mulus dan super luas. Sistem transportasi di Myanmar juga sudah bagus lengkap dengan bus-bus keluaran terbaru yang nggak kalah dengan Jepang dan Korea. Mungkin dalam jangka waktu 5 tahun, wajah Myanmar akan sangat berbeda.

Advertisement

Myanmar punya wilayah yang sangat luas dengan kebudayaan yang berbeda-beda di tiap daerah. Travelling ke Myanmar jangan hanya di satu kota.

Jalan raya di Yangon via www.dinilint.com

Myanmar, sama seperti Indonesia, punya wilayah yang luas dan terdiri dari berbagai macam suku bangsa dengan kebudayaan yang berbeda-beda. Kamu harus perhatikan itinerary-mu baik-baik supaya bisa puas travelling di Myanmar. Hipwee Travel sarankan rute Yangon – Mandalay – Bagan – Inle Lake supaya bisa merasakan atmosfer Yangon yang berbeda-beda di tiap kota.

Keliling Myanmar pake bus malam. Cobain naik bus VIP, interiornya mirip dengan interior pesawat dengan fasilitas komplit.

Interior bus di Myanmar yang warna-warni via www.dinilint.com

Kalau mau pergi antar kota di Myanmar, sebaiknya kamu pakai bus malam. Bus malam di Myanmar ini punya berbagai pilihan, dari mulai yang biasa aja sampe yang super VIP. Yang super VIP ini fasilitasnya nggak main-main lho, kursinya 2-1 dengan interior mirip dengan bussines class pesawat, ada colokan, ada wifi, dan super nyaman untuk tidur. Kalau mau yang lebih murah bisa juga pesan untuk kelas di bawahnya, tentunya dengan fasilitas yang lebih rendah.

Jelajahi Yangon, kota pusat bisnis di Myanmar. Nikmati sisi Myanmar yang jadul sekaligus modern dalam satu kota.

Yangon, kota pusat bisnis Myanmar via www.dinilint.com

Kalau kamu mengandalkan maskapai penerbangan budget berwarna merah, kamu bakal masuk ke Myanmar lewat Yangon. Yangon adalah kota pusat bisnis Myanmar. Kamu akan menemukan dua sisi Myanmar. Ada bagian Myanmar yang nampak seperti kota jadul dengan jalan tanah, rumah-rumah jadul, dan orang-orang yang mengunyah sirih dan bersarung. Ada juga bagian modern Kota Yangon seperti sistem bus kota yang baik dan bangunan-bangunan pencakar langit yang modern.

Advertisement

Main-main ke aneka macam jenis pagoda dan kuil di Mandalay. Ingat juga untuk menikmati matahari terbenam di U Bein Bridge.

U Bein Bridge Mandalay via www.dinilint.com

Di Mandalay kamu akan menemukan banyak pagoda dan kuil. Kehidupan masyarakat Myanmar di Mandalay cenderung lebih santai. Sayangnya, sistem transportasi di Mandalay tidak sebagus di Yangon. Untuk keliling Mandalay, kamu sebaiknya sewa tuktuk seharian. Tawar-menawar sangat disarankan untuk mendapat harga terbaik. Mandalay Hill dan U-Bein Bridge adalah destinasi wajib kunjung di Mandalay.

Destinasi wajib di Myanmar adalah Bagan. Kota kuno dengan ribuan candi yang bikin kamu merasa seperti masuk negeri dongeng.

Kota kuno Bagan via www.dinilint.com

Kamu belum ke Myanmar kalau belum menginjakkan kaki ke Bagan. Bagan adalah kota kuno yang terdiri dari ribuan candi. Bener-bener ribuan. Pokoknya sepanjang mata memandang kamu bakal lihat bangunan tua berwarna merah tua, ada juga yang berwarna putih dan emas, dalam berbagai ukuran. Kamu juga bisa naik balon udara kalau berkunjung ke Bagan di bulan Oktober – Mei. Tapi butuh merogoh kantong lumayan dalam dan operasioanalnya tergantung cuaca.

Temukan berbagai kebudayaan Myanmar di Inle Lake. Sewa kapal seharian untuk eksplor Inle Lake biar puas.

Nelayan di Inle Lake via www.dinilint.com

Kamu juga harus berkunjung ke Inle Lake. Waktu paling bagus untuk menikmati Inle Lake adalah saat matahari terbit. Kamu bisa menyaksikan para nelayan Inle Lake dengan teknik memancing tradisional khas Inle Lake saat subuh. Kamu bisa melihat masyarakat Inle Lake membuat kerajinan perak, membuat tenun dari bunga lotus, membuat rokok dari daun lotus, membuat payung kertas dari kelopak bunga secara langsung. Kamu juga bisa bertemu the long neck lady yang berleher sangat panjang.

Untuk menjelajah Myanmar, kamu butuh kira-kira 7-8 hari. Kamu bisa menghabiskan malam di bus malam. Pilih bus malam yang nyaman supaya stamina kamu tetap terjaga. Makanan di Myanmar cenderung bercita rasa asam. Orang Myanmar juga bangga banget pake sarung dan bedak dingin di pipi. Kalau kamu mau mencoba peruntungan, coba berdandan ala orang lokal dan masuk ke tempat wisata. Siapa tahu nggak dikenakan tiket masuk. Yuk, travelling ke Myanmar.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE