Pendaki Asal Selandia Baru Hilang di Gunung Merbabu. Sudah Dicari 4 Hari Belum Ketemu!

Pendaki Hilang di Gunung Merbabu

Sejak awal tahun banyak gunung-gunung ditutup untuk sementara waktu. Hal ini dilakukan karena musim hujan cuaca di gunung cukup ekstrem dan penutupan ini dilakukan dengan tujuan konservasi. Setelah musim hujan reda, biasanya akhir Maret atau awal April, gunung-gunung mulai bisa didaki kembali. Jadi nggak heran kalau selama 3-4 bulan ini jarang ada orang mendaki gunung.

Advertisement

Namun, memasuki bulan April, kabar buruk kembali datang dari gunung. Pendaki asal Selandia Baru dinyatakan hilang dari Gunung Merbabu pada tanggal 1 April lalu. Hingga kini, pencarian masih dilakukan namun survivor belum kunjung ditemukan. Bagaimana kronologis si pendaki ini bisa hilang di Merbabu? Simak ulasan Hipwee Travel ya.

Pada tanggal 1 April lalu, seorang pendaki asing asal Selandia Baru hilang di Gunung Merbabu. Ia mendaki Merbabu sendirian

gunung merbabu via www.radarjogja.co.id

Andrey Voytech (39 tahun) adalah pendaki asal Selandia Baru yang mendaki Gunung Merbabu pada Jumat pagi tanggal 30 Maret 2018 lalu. Ia mendaki sendirian dan masuk ke Merbabu via jalur Chuntel. Motor yang disewanya dari Jogja ia parkir begitu saja di kebun warga yang berbatasan dengan hutan.

Andrey sempat mengirim foto selfie kepada kawannya, Sistha, warga Magelang. Sistha awalnya sempat melarang ia mendaki Merbabu sendirian namun Andrey tetap nekat berangkat. Awalnya memang normal saja, Andrey sempat mengirim foto selfie kepada Sistha, namun setelah kontak terakhir pukul 15.47 WIB, ponselnya sudah tidak bisa dihubungi. Akhirnya, pada Sabtu sore Sistha melapor ke basecamp bahwa temannya hilang.

Advertisement

“Saya sempat kontak pertama itu jam 06.05 WIB dia kirim foto, terus terakhir bilang mau turun jam 13.58 WIB. Sampai situ terakhir kontak jam 15.47 WIB dia ada di hutan. Jam 17.36 WIB saya hubungi lagi sampai sekarang masih centang satu (pesan belum terkirim),” kata Sistha, rekan Andrey, Senin (2/4/2018) kepada Kompas.

Tim SAR sudah dikerahkan untuk mencari jejak Andrey. Sudah terhitung 4 hari pencarian namun hasilnya nihil. Andrey belum ditemukan sampai sekarang

tim SAR melakukan pencarian via jateng.tribunnews.com

Setelah mendapat laporan pendaki hilang, Tim SAR dan relawan yang totalnya sebanyak 139 orang segera menyisir trek pendakian terutama Cunthel dan Tekelan. Untuk memudahkan pencarian, trek pendakian semua pintu ditutup untuk sementara. Tim penyelamat sempat menemukan jurang, namun setelah dicari survivor tidak ditemukan di sana.

Para relawan juga melakukan penyisiran melalui jalur Cunthel dan Tekelan. Pasalnya, informasi dari pendaki yang berasal dari Batang, mereka sempat bertemu dengan pendaki bule tersebut di pos 1. Selain itu, ada juga pendaki lain yang melihat Andrey sedang mengamati monyet-monyet di sekitar pos 1 pada Jumat sore. Namun setalh dicari beberapa hari hasilnya masih nihil. Jejak Andrey belum juga ditemukan oleh para relawan dan Tim SAR.

Advertisement

Setelah ditelusuri ternyata Andrey tidak terdaftar sebagai pendaki legal di Merbabu karena tidak mendaftar secara resmi di basecamp

sempat kirim foto selfie via regional.kompas.com

Ada satu persoalan serius dalam kasus pendaki yang hilang di Merbabu ini. Ternyata ia datang pagi-pagi sekali dan tidak mendaftar di basecamp pendakian. Dikarenakan tidak terdaftar, maka namanya pun tidak ditemukan dalam manifes pendakian hari itu. Pihak basecamp pun tahu setelah mendapat informasi dari Sistha, teman survivor asal Magelang yang tidak bisa lagi menghubungi Andrey. Motor sewaannya pun cuma ia tinggalkan di atas kampung yang sudah berbatasan dengan hutan. Lagipula, ia belum pernah mendaki gunung di Indonesia. Selain ilegal, ia juga begitu gegabah karena mendaki sendirian dan cuma bermodalkan 2 botol air minum saja.

Banyak kemungkinan yang bisa terjadi pada Andrey, mulai dari kehabisan bekal hingga tersesat ke dalam hutan di mana menjauhi trek pendakian. Baterai HP-nya juga tampaknya habis. Jadi sulit baginya untuk menghubungi kawannya. Masuknya ia secara ilegal pun tentu jadi masalah besar karena pihak basecamp jadi tidak tahu menahu ada pendaki bule Selandia Baru yang masuk ke Merbabu. Jika ia mendaftar, setidaknya ketika 1 hari tidak ada kabar pasti pihak basecamp akan segera mencarinya.

Kita doakan semoga Andrey bisa diketemukan dengan selamat sesegera mungkin. Mudah-mudahan tak ada kejadian pendaki hilang di gunung lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

CLOSE