Selain Rumah Makan Ayam Goreng, Coffee Shop Juga Bisa Jadi Tak Halal Karena 4 Bahan Ini!

Ternyata bahan-bahan yang digunakan oleh rumah makan, coffee shop, dan eatery tuh wajib kamu ketahui, lho!

Semenjak viralnya kasus Ayam Goreng Widuran Solo ke publik, banyak pembeli yang makin kritis dan harus lebih berhati-hati saat makan maupun belanja oleh-oleh kuliner di suatu tempat. Pasalnya, sudah 52 tahun beroperasi dan buka cabang, rupanya baru sekarang pihak manajemen Ayam Goreng Widuran Solo mengeluarkan pernyataan bahwa produk mereka tidak halal, terutama kremesnya yang digoreng menggunakan campuran lemak atau minyak babi (lard).

Walaupun pihaknya mengatakan bahwa ayam goreng mereka halal dan kremesnya nonhalal, akan tetapi produk tersebut tidak lantas menjadi 100% halal karena titik kritis halalnya sangat besar. Bagaimana jika minyak yang dipakai untuk menggoreng ayam terkontaminasi dengan minyak yang digunakan untuk menggoreng kremesan ayam? Belum lagi peralatan yang digunakan, dapur yang sama dalam satu tempat, dan aspek lainnya.

Hal seperti ini tentu menjadi perhatian khusus untuk konsumen, terutama dari kalangan muslim yang gemar berwisata kuliner dan menjajal banyak makanan baru, karena kejadian yang sama juga bisa saja terjadi pada coffee shop tempat kamu nongkrong setiap minggunya.

Yaps, sebuah coffee shop yang belum mengantongi sertifikasi halal bisa benar-benar menjadi tidak halal jika mereka menggunakan bahan-bahan ini sebagai komposisi makanan maupun minuman!

ADVERTISEMENTS

1. Rum

Selain Rumah Makan Ayam Goreng, Coffee Shop Juga Bisa Jadi Tak Halal Karena 4 Bahan Ini!

Rum adalah bahan tambah pangan yang terbuat dari sulingan sari tebu atau molase melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan kadar alkohol yang cukup tinggi. Bahkan satu botol kecil rum yang dijual di minimarket mengandung alkohol hingga 15%, sehingga dikategorikan sebagai bahan tambah pangan nonhalal.

Kenapa sebagian toko kue dan roti atau coffee shop pakai rum? Karena baunya menyerupai vanilla yang strong, sehingga menghasilkan aroma yang manis dan menggoda.

Jadi, kalau kamu melihat ada menu “rum coffee” atau beberapa dessert yang memiliki aroma vanilla menyengat, jangan segan untuk menanyakan secara langsung pada barista atau pihak coffee shop “Apakah ini rum yang digunakan adalah rum beralkohol?” Jika mereka menjawab bahan yang digunakan adalah perisa vanilla sintetis yang halal, berarti aman untuk disantap.

ADVERTISEMENTS

2. Vanilla Extract

Selain Rumah Makan Ayam Goreng, Coffee Shop Juga Bisa Jadi Tak Halal Karena 4 Bahan Ini!

Tidak berbeda jauh dengan rum yang punya aroma vanilla kuat, vanilla extract juga kerap digunakan oleh industri baking & pastry di Indonesia. Banyak baker menggunakan vanilla extract untuk memperkuat rasa dan aroma pada makanan yang mereka racik. Misalnya saja biskuit, isian pastry (sus vla, vanilla cream untuk croissant, egg tart, dll), kue bolu, kue ulang tahun, kue kering lebaran, dan sebagainya.

Apa itu vanilla extract? Adalah larutan etanol (etil alkohol) dan air yang digunakan untuk merendam polong vanilli agar menghasilkan rasa dan aroma vanilla yang sangat kuat dan kompleks.

Kamu harus benar-benar berhati-hati saat memesan aneka dessert seperti cake, cookies, ice cream, atau berbagai makanan pencuci mulut lainnya saat nongkrong di coffee shop. Sekali lagi, jangan segan bertanya mengenai bahan baku yang mereka gunakan ya, SoHip!

ADVERTISEMENTS

3. Angciu

Selain Rumah Makan Ayam Goreng, Coffee Shop Juga Bisa Jadi Tak Halal Karena 4 Bahan Ini!

Sumber Foto: tokopedia.com/makmurkuang

Pernah dengar nama angciu? Penyedap masakan ini terbuat dari fermentasi ketan hitam atau beras, sehingga menghasilkan kadar alkohol yang bekisar antara 14-18% tergantung kuantitas yang digunakan. Angciu atau pada masakan Tiongkok dikenal dengan arak merah menjadi salah satu bahan penyedap masakan yang kerap diandalkan untuk membuat menu seperti nasi goreng, capcay, kwetiauw goreng, olahan tumis daging, dan sebagainya.

Hingga sekarang sebagian besar angciu masih masuk dalam daftar penyedap nonhalal di Indonesia. Ini berarti, kalau kamu berkunjung ke rumah makan yang belum terdaftar kehalalannya meski memasang slogan “no pork, no lard” maka tetap harus waspada. Terutama ketika datang ke coffee shop yang juga menyajikan menu-menu masakan oriental.

Selain angciu, kamu juga perlu berhati-hati jika rumah makan tersebut menawarkan menu daging char siu (daging merah yang dimarinasi dengan char siu sauce). Walaupun sekarang sudah tersedia produk tiruannya yang versi halal dari beberapa brand, akan tetapi tidak ada salahnya kamu memastikan bahwa kedai/rumah makan/coffee shop benar-benar menggunakan char siu sauce yang sudah bersertifikat halal.

ADVERTISEMENTS

4. Cuka Balsamic (untuk Campuran Salad)

Selain Rumah Makan Ayam Goreng, Coffee Shop Juga Bisa Jadi Tak Halal Karena 4 Bahan Ini!

Satu lagi bahan campuran pangan yang perlu kamu waspadai saat memesan menu di sebuah rumah makan atau coffee shop adalah cuka balsamic. Berbeda dengan cuka makanan pada umumnya seperti cuka apel, cuka lemon, dan lainnya yang diguanakan sebagai salad dressing, cuka balsamic cenderung manis dengan sedikit sentuhan asam yang fresh tetapi ringan.

Rasa manis tersebut diperoleh dari proses pembuatan cuka balsamic yang menggunakan jus anggur yang difermentasi dan dicampur dengan wine vinegar, sehingga warnanya gelap dan sedikit kental. Sebagian rumah makan atau coffee shop berkonsep western food memilih cuka balsamic karena dianggap memberikan cita rasa yang menyegarkan dan menyehatkan.

Kunci penting saat makan atau jajan di luar adalah tidak sungkan untuk menanyakan sesuatu yang membuatmu ragu, ya SoHip! Sebagai konsumen, kamu berhak merasa aman dan terlindungi haknya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis