Berbicara tentang transportasi umum, orang Indonesia pasti sebagian besar sepakat untuk lebih memilih menggunakan alat transportasi sendiri seperti mobil atau motor. Hal ini terjadi karena buruknya reputasi transportasi umum di Indonesia. Entah bus atau pun kereta commuter line. Sebutlah lama ngetemnya, panas, berdesakan, dan banyak alasan lain yang pernah mereka rasakan dan membuat kurang nyaman. Semoga menilik transportasi umum di lima negara ini makin buat kamu bersyukur ya, dan nggak lagi punya keinginan buat ninggalin Indonesia hanya karena transportasinya. Hiks!
ADVERTISEMENTS
1. Padatnya kereta khusus perempuan di India seringkali disebut layaknya ‘ikan sarden,’ karena ada ratusan perempuan yang turut berjubel di sana. Lihat dengan seksama ya..
Melihat video di atas, kamu akan melihat pemandangan mengerikan, dimana para perempuan kota Mumbai, India berebut untuk menaiki kereta api. Ada ratusan penumpang perempuan yang nampak berdesakan seperti ikan sarden. Mirisnya, beberapa dari mereka bahkan jatuh ke dalam celah antara kereta api dan platform akibat terburu-buru. Dalam beberapa detik, setidaknya ada 40 perempuan yang berhasil masuk ke gerbong. Sementara yang lainnya hanya bisa berlarian terbawa kereta yang mulai bergerak. Sangat amat menantang dan rawan menghilangkan nyawa bukan?
ADVERTISEMENTS
2. Predikat negara terjorok dan terkotor di dunia mungkin pantas diberikan kepada China atau Tiongkok. Sekotor-kotornya bus dan kereta di Indonesia, tak separah apa yang ada di sana
Seberapa sering kamu mengeluhkan keadaan angkot, bus, atau kereta api yang kotor, sesak, dan bercampur beragam aroma yang tak enak? Silahkan berkaca pada apa yang terjadi di Tiongkok. Di negeri tirai bambu ini, akan dengan mudah kamu dapati lantai kereta yang penuh dengan sampah, tak jarang juga becek dan berlumpur. Wastafel yang mestinya bersih pun jadi penuh air serta puntung rokok. Kursi-kursi serta sprei di kereta malam juga begitu kotor dan bahkan nampak bercak noda. Belum lagi toilet yang seringnya tak disiram, dan ada juga orang yang seenaknya buang air di dalam kereta. Kesadaran mereka akan kebersihan masih jauh di bawah Indonesia. Percayalah, apa yang terjadi di negara kita tak seburuk apa yang terjadi di Tiongkok sana.
ADVERTISEMENTS
3. Bangladesh pun termasuk negara dengan sistem transportasi yang sama mirisnya. Silahkan traveling ke sana dan naik bus kota untuk berkeliling dan membuktikannya
Bus kota di negara ini memiliki keadaan yang sungguh memprihatinkan,s erta jauh di bawah kelayakan. Tubuh busnya sangat rusak, dan hanya ditambal dengan dempul, banyak dempul dimana-mana. Selain tak sedap dipandang mata, gaya menyetir sopirnya pun jauh dari kata aman. Kalau begini, apa pula yang bisa dipertahankan? Tak hanya bus kota, naik becak di Bangladesh pun sama mirisnya. Ini bukan lagi soal estetika becaknya atau keamanan dan keselamatan penumpangnya. Tapi penghargaan atau tarif pada si tukang becak itu yang sangat tak layak. Hanya 20 taka atau sekitar Rp 3 ribu untuk jarak yang relatif jauh. DIjamin, kamu nggak bakal tega.
ADVERTISEMENTS
4. Bus kota di Bolivia seringkali membawa penumpang melebihi kemampuan yang semestinya. Kalau yang di Indonesia sudah bikin kamu mengelus dada, di Bolivia pasti kamu pengen pulang dan inget mama
Di Bolivia, ada satu kendaraan lokal yang disebut dengan micros. Yaitu, bus kecil serupa bus kota yang punya kapasitas mengangkut penumpang sampai 24 orang. Mirisnya, seringkali si sopir membawa penumpang melebihi kapasitas yang ada. Jadilah, sama halnya dengan di India, penumpang dipaksa masuk berhimpitan seperti ikan sarden. Kacaunya transportasi umum ini, masih ditambah dengan gaya menyetir si sopir yang super ugal-ugalan. Dia kadang tak mau berhenti walau ada penumpang yang ingin naik. Akhirnya, para penumpang itu yang kemudian terpaksa melompat ke atas bus yang tetap berjalan. Nyawa taruhannya.
ADVERTISEMENTS
5. Terakhir, silahkan naik bus di Guatemala kalau ingin sensasi yang tak akan terlupakan. Kesan bahaya dan mengerikan akan kamu dapatkan
Kalau mau travelingmu jadi hal paling berkesan dan nggak terlupakan seumur hidup, pergilah ke Guatemala dan silahkan keliling kota dengan bus kota saja. Ya, kesan buruklah yang akan kamu dapatkan. Untung kalau kamu mau bersyukur dan mempercepat kepulanganmu ke Indonesia, hihiii. Selain masalah berdesak-desakan seperti halnya negara dengan transportasi kacau lainnya, di jalanan Guatemala juga rentan terjadi penyerangan pada motor dan bahkan bus kota. Parahnya, beberapa pelaku kerap membawa senjata api. Yang terparah, pada 2010, sekurang-kurangnya ada lebih dari 170 sopir dibunuh saat berkendara di Guatemala. Kriminalitasnya luar biasa.
Indonesia memang jauh dari sempurna, terlebih transportasi umumnya. Kotor, sopir yang ugal-ugalan, super padatnya penumpang mungkin jadi pengalaman yang mengerikan. Tapi, bagaimana dengan lima negara tadi? Jauh lebih buruk dari sekadar kata kacau bukan? Transportasi kita memang butuh perbaikan, tapi kamu juga perlu bersyukur walau masih jauh dari kata nyaman.