Turis Asing di Bali Protes dengan Suara Ayam Berkokok, Sampai Bikin Petisi Loh!

Selain keindahan objek wisata dan aneka ragam kulinernya, apa sih alasan lain yang bikin kamu mau berkunjung ke sebuah daerah atau negara? Tentu saja adanya rasa nyaman dan juga tertib dari lingkungan sekitar. Setuju, nggak? Soalnya, akan jadi perjalanan yang melelahkan saat ternyata waktu liburan kita sia-sia hanya karena ada yang membuat nggak nyaman atau warga sekitar yang kurang tertib.

Advertisement

Seperti yang baru saja terjadi di Jimbaran, Bali ini. Turis asing di Bali protes karena terganggu oleh suara kokok ayam yang didengarnya setiap hari terutama pada pagi hari. Turis itu sampai melapor ke pemerintah setempat dan bikin petisi karena kenyamanan mereka terganggu.

Turis asing di Bali protes soal kokokan ayam di pagi hari. Mereka sampai bikin petisi, loh!

ayam berkokok

Ilustrasi ayam berkokok | Credit: Photo by Yves Chaput on Pexels

Tak pernah terlintas sebelumnya bahwa suara ayam berkokok ternyata bisa membuat sekelompok orang melayangkan petisi karena merasa kenyamanannya terganggu. Turis asing yang terganggu itu menyampaikan keluhannya pada Satuan Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Kuta Selatan. Menurut yang diberitakan oleh Detik Bali, ada 10 wisatawan asing yang tinggal di Anumaya Bay View turut serta menandatangani petisi tersebut pada Kamis, 2 Maret 2023.

“Jadi ayamnya itu berkokok setiap hari dan dia keberatan berkokoknya itu di kala subuh (pukul 4-5 pagi), siang juga berkokok,” terang I Kadek Agus Alit Juwita selaku Kepala Seksi Trantib Kecamatan Kuta Selatan.

Advertisement

Kisah unik ini bermula saat seorang bule Rusia datang ke kantor kecamatan mewakili sejumlah penghuni homestay Anumaya Bay View di mana mereka sudah sekitar satu bulan tinggal di sana. Di atas kertas putih, bule-bule ini menuliskan petisi berisi penolakan keras adanya suara ayam berkokok setiap hari di depan homestay. Agus Alit berujar bahwa laporan ini sungguh lucu karena baru kali pertama terjadi di daerahnya. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan mediasi dengan pemilik ayam yang dimaksud.

Selain itu, pihaknya juga menyebut nggak jelas apakah surat yang ditulis para bule itu termasuk petisi atau bukan. Hanya saja, ia menegaskan ada sebuah surat di kertas putih yang berisi keluhan para turis dan ditanda tangani oleh belasan bule.

Advertisement

“Dia ke kantor Camat Kuta Selatan. Yang jelas menurut (perwakilan bule itu) semuanya yang tanda tangan itu komplain. Ada sekitar belasan yang tanda tangan bule semua,” ungkapnya, dilansir dari CNN Indonesia.

Tulisan yang ada di kertas putih itu berisi:

Pak Agus = Roostor Man

W/ 10+ Fighting Cocks

NOISE ALL DAY AND NIGHT!

Nggak ketemu titik terang, pemilik ayam ogah pindah

Turis asing di Bali protes

Ada 7 ekor ayam yang dipelihara | Credit: Photo by Brett Jordan on Pexels

Rasanya kok sulit banget ya memecahkan permasalahan ayam ini. Pada hari yang sama di mana petisi tersebut dibuat, Agus Alit langsung menuju pemilik ayam, Made Yahya. Agus Alit mengajukan permohonan untuk bisa memindahkan ayam-ayamnya yang berjumlah tujuh ekor tersebut ke lokasi lain karena ada wisatawan yang merasa terganggu.

Namun, si empunya ayam menolak mentah-mentah permohonan tersebut. Baginya, keluhan itu tidak masuk akal. Made Yahya mengaku bahwa dirinya memang bukan peternak ayam, namun pecinta ayam. Tahu nggak apa kata si Made Yahya ini? Simak baik-baik, ya~

“Kalau ayam berkokok itu kan biasa. Kalau menggonggong, itu baru tidak wajar,” ujar Made Yahya.

Iya nggak salah juga, sih, Pak. Karena belum menemui titik terang, proses mediasi ini tak hanya berhenti sampai di situ. Pihak Trantib akan kembali menemui Made Yahya pada Selasa depan, 7 Maret 2023. Lagi pula, menurut Agus Alit, permasalahan ini bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan mengingat homestay dan pemilik ayam itu adalah tetanggaan. Kalau misalnya mediasi itu buntu, Agus Alit menilai pihak homestay harus bersedia menggunakan peredam suara agar tamu-tamunya nggak terganggu lagi.

Semua masih bisa berubah, apakah perlu kompensasi? Menurut kamu, akan bagaimana nih akhir cerita dari kisah ayam berkokok ini, SoHip? Semoga para turis dan para ayam bisa berdamai, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

a young mother of two

Editor

Writing...

CLOSE