ADVERTISEMENTS
Mengenang Jejak Prestasi Arya Daru Pangayunan, Diplomat Muda Kemlu
Baru-baru ini, publik dikejutkan oleh kabar duka atas meninggalnya Arya Daru Pangayunan, (39), seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
Arya ditemukan meninggal dunia di guest house kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025.
Di balik kepergian tragisnya, sosok Arya Daru Pangayunan bukan hanya meninggalkan duka bagi keluarga dan koleganya di Kementerian Luar Negeri, tapi juga menyisakan jejak yang tak ternilai bagi dunia diplomasi Indonesia.
Di usia yang masih muda, Arya telah mengukir berbagai pencapaian yang tak banyak orang tahu—mulai dari kontribusinya dalam misi perlindungan WNI, hingga perannya sebagai penulis buku yang memotret idealisme dan semangat seorang diplomat muda.
Tak hanya cerdas dan berdedikasi, Arya dikenal sebagai pribadi yang tenang, solutif, dan mampu bekerja dalam tekanan tanpa kehilangan empati. Banyak yang mengenangnya sebagai sosok yang “muda tapi matang”, membawa semangat baru dalam dunia diplomasi yang selama ini lekat dengan senioritas.
Namun di balik segala kesederhanaannya, Arya adalah sosok yang bekerja dalam senyap, menjawab panggilan tugas negara tanpa banyak sorotan media. Maka dari itu, tak heran jika sebagian besar publik baru mengetahui kiprahnya setelah kabar kepergiannya mencuat ke permukaan.
Bahkan rencananya Arya ditugaskan sebagai diplomat di KBRI Helsinki, Finlandia, yang dijadwalkan pada akhir Juli 2025. Penempatan ini seharusnya menjadi babak baru dalam kariernya, memperluas kontribusinya di kawasan Eropa.
Sayangnya, takdir berkata lain. Kepergian mendadaknya membuat rencana tersebut tinggal kenangan, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan komunitas diplomatik Indonesia.
Berikut adalah empat prestasi Arya Daru Pangayunan yang mungkin belum banyak diketahui publik—sebuah potret keteladanan yang patut dikenang dan dijadikan inspirasi, terutama bagi generasi muda Indonesia.
ADVERTISEMENTS
1. Penulis Buku Inspiratif “Diplomat Pertama: Sebuah Pencapaian Cita-Cita”
Salah satu prestasi Arya Daru Pangayunan Diplomat muda Kemlu adalah menulis buku berjudul Diplomat Pertama: Sebuah Pencapaian Cita-Cita, yang diterbitkan oleh Aswaja Presindo (ISBN: 978-623-7593-14-0).
Buku setebal 206 halaman ini merupakan refleksi pribadinya selama meniti karier sebagai diplomat, lengkap dengan suka-duka dan nilai-nilai yang membentuk karakternya. Buku ini menjadi bacaan penting bagi siapa pun yang bercita-cita menjadi diplomat. Melalui gaya penulisan yang ringan dan menyenangkan, Arya mengajak pembaca menyelami dunia diplomasi dari sudut pandang pribadi yang jarang diungkap ke publik. Buku ini menawarkan kisah nyata yang menggambarkan tantangan dan dinamika dalam menjalankan tugas sebagai diplomat, menjadikannya bacaan yang menarik bagi siapa pun yang penasaran tentang kehidupan di balik meja diplomasi.
Diplomat Pertama: Sebuah Pencapaian Cita-Cita adalah buku yang menjadi jendela soal pandangan baru profesi diplomat. Buku ini memperlihatkan sisi humanis dari profesi yang sering kali terlihat formal dan kaku. Layak dibaca karena berdasarkan pengalaman nyata Arya sendiri.
ADVERTISEMENTS
2. Editor Publikasi Resmi Kemlu: Maravillosa Indonesia
Nama Arya tercatat sebagai salah satu editor dalam publikasi resmi Kemlu bertajuk Maravillosa Indonesia, edisi tahun 2021 dan 2022. Publikasi ini diterbitkan dalam bahasa Inggris dan Spanyol untuk memperkenalkan budaya dan pariwisata Indonesia ke dunia internasional. Keterlibatannya menunjukkan kepercayaan institusi terhadap kapasitas editorial dan diplomatik Arya, yang memperkuat diplomasi kultural RI.
ADVERTISEMENTS
3. Pengalaman Diplomatik di Tiga Benua
Arya Daru Pangayunan memiliki pengalaman diplomatik yang luas di tiga benua, sebuah pencapaian yang luar biasa bagi diplomat seusianya. Perjalanan kariernya dimulai sebagai staf di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon, Myanmar, pada tahun 2011–2013. Di sana, ia mulai memahami dinamika diplomasi di kawasan Asia Tenggara.
Selanjutnya, Arya menjabat sebagai Third Secretary di KBRI Dili, Timor Leste, pada periode 2018–2020, di mana ia menangani bidang politik. Penugasan ini memperkaya wawasannya tentang hubungan bilateral dan isu-isu politik kawasan.
Puncaknya, Arya dipercaya sebagai Second Secretary di KBRI Buenos Aires, Argentina, pada tahun 2020–2022, dengan tanggung jawab di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Pengalaman ini memberinya perspektif global yang luas, memperkuat kapasitasnya sebagai diplomat yang mampu beradaptasi di berbagai konteks internasional.
ADVERTISEMENTS
4. Alumni Berprestasi Hubungan Internasional UGM
Arya adalah lulusan Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (UGM), angkatan 2005. Semasa kuliah, ia dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dan berprestasi, sering terlibat dalam penulisan opini serta mengikuti berbagai forum diplomasi internasional.
Kiprahnya yang gemilang di dunia diplomasi membuatnya dikenang sebagai salah satu alumni terbaik oleh almamaternya. UGM menyampaikan duka mendalam atas kepergiannya, mengingat kontribusinya yang signifikan dalam mengharumkan nama universitas di kancah internasional.
ADVERTISEMENTS
Jejak Prestasi yang Layak Dikenang
Arya Daru Pangayunan mungkin tidak dikenal publik secara luas, tapi dedikasi dan pencapaiannya di dunia diplomasi layak dikenang dan dijadikan inspirasi. Dari menulis buku hingga terlibat langsung dalam misi kemanusiaan, Arya memberi teladan bahwa anak muda Indonesia bisa memberi dampak nyata. Semoga prestasinya memantik semangat baru bagi generasi penerus diplomat Indonesia.
Atas nama rasa hormat dan penghargaan, kami turut menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian Arya Daru Pangayunan. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, dan seluruh keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Yuk, bagikan kisah inspiratif ini ke orang terdekatmu. Siapa tahu, kamu ikut membantu menyalakan mimpi besar seseorang lewat cerita tentang seorang diplomat muda yang tak pernah berhenti melayani bangsanya.