Ada dua hal yang kerap bertolak belakang dan cukup bikin galau para pengantin Muslimah cewek, yakni: mau nikah pakai hijab atau gaya tradisional ya? Di satu sisi kepingin banget pakai busana tradisional seperti Paes Ageng, Aes Gede, Suntiang, dan sebagainya. Namun di sisi yang lain, adanya hijab di kepala bisa menghalangi penampilan dan keindahan tata rambut di busana adat. Nggak jarang yang justru rela membuka hijab sehari demi didandanin dengan busana tradisional.
Kan sayang banget, hijab yang biasa kamu pakai sehari-hari harus rela dilepas demi sebuah sasakan rambut yang bertahan cuma sehari saja. Padahal ada lho, teknik riasan busana tradisional pengantin Nusantara dengan tetap mempertahankan hijab yang kamu pakai. Tak perlu khawatir auratmu akan kelihatan, karena sekarang inovasi riasan semakin modern. Simak dulu listnya, dan kasih tau ke MUA kamu.
ADVERTISEMENTS
1. Riasan Paes Ageng gaya Yogyakarta bisa dipakai untukmu yang berhijab lho. Bagian kuping dan leher bisa ditutup dengan kain
Gaya Yogyakarta yang satu ini memang legendaris. Dulunya hanya boleh dipakai oleh kalangan keraton saja. Namun sekarang semua lapisan masyarakat boleh memakainya. Makin ke sini, riasan Paes Ageng semakin beragam dan modern. Meskipun modern, tapi tetap mempertahankan sifat tradisionalnya. Termasuk untuk kamu yang berhijab. Model riasan seperti ini bisa diantisipasi dengan pemakaian kain untuk menutupi bagian rambut dan leher. Tak perlu khawatir kulitmu akan kelihatan. Justru cantik yang akan terasa.
ADVERTISEMENTS
2. Yang Solo Putri juga bisa diakali dengan menambahkan kain penutup di bagian sunggar. Hitam sih, tapi yang penting rambutnya nggak kelihatan
Caranya adalah rambut pengantin ditata seperti halnya riasan Solo Putri, kemudian bagian rambut ditutup dengan kaih hitam untuk menutupi rambut. Lalu ditambahkan akesori yang merupakan khas riasan Solo Putri. Bagian leher jangan lupa ditutupi dengan hiasan kain yang memastikan tidak ada bagian kulit leher yang kelihatan. Ohya, bebungaan di bagian telinga itu selain sebagai hiasan juga berfungsi untuk menutupi.
ADVERTISEMENTS
3. Jogja Putri nggak mau kalah, kain hitam dipakai untuk menutupi bagian sasakan rambut. Lalu kain berwarna kulit digunakan untuk menutupi leher
Hampir mirip dengan busana Solo Putri, Jogja Putri juga memakai kain untuk menutup rambut dan leher. Hanya saja jika kamu perhatikan, bentuk paes Jogja Putri lebih tajam dan menukik dibanding Solo Putri. Dan hiasannya pun lebih simpel, karena memang pada dasarnya digunakan untuk upacara akad nikah yang berbusana simpel. Tapi tak ada salahnya kok, di resepsi memakai paes Jogja Putri. Lagi-lagi tak perlu menanggalkan hijabmu lho.
ADVERTISEMENTS
4. Untuk busananya sendiri juga perlu disesuaikan, jangan sampai memperlihatkan kulit leher. Toh, nggak mengurangi kecantikan sama sekali kan?
Sebagai busana adat modifikasi berhijab, jangan lupakan pakem-pakemm hijab yang benar yakni menutupi seluruh aurat. Termasuk kulit leher yang perlu ditutupi. Untuk itu alternatifnya adalah dengan mengenakan kain yang mirip dengan warna kulit atau hiasan yang sekiranya menarik untuk dilihat tanpa mengurangi pakem busana tradisional. Misalnya di contoh busana Solo di atas, pesonanya tidak perlu diragukan lagi.
ADVERTISEMENTS
5. Keanggunan Sunda Siger tetap tampak memesona meskipun dikenakan oleh pengantin berhijab
Pengantin Sunda juga bisa dimodifikasi dengan hijab. Yang tadinya berbentuk gelungan rambut yang harus disasak, dimodifikasi dengan hijab simpel dan dihiasi dengan mahkota Siger khas Sunda. Shaliha, anggun, mempesona tanpa tapi. Untuk kebayanya bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Karena Sunda Siger itu fleksibel dipadu dengan kebaya apapun.
ADVERTISEMENTS
6. Wanita Padang yang berhijab tak perlu khawatir pesonanya berkurang karena tetap mengenakan hijab. Justru terlihat cantik kan, ini buktinya
Mahkota yang terkenal karena beratnya yang bikin pusing ini bisa lho, dimodifikasi dengan hijab. Dan pemakaian kain hijabnya cukup simpel, asalkan nantinya bisa ‘ditanam’ dengan mahkota suntiang sampai kuat dan susah jatuh. Busana Minang pun pada dasarnya sudah tertutup jadi nggak perlu banyak kain untuk menutupi aurat kamu. Keanggunan yang tidak diragukan lagi deh pokoknya.
7. Siger Lampung pun tak berkurang kecantikannya meskipun mengenakan hijab
Untuk kamu yang dari Lampung, mengenakan Siger Lampung merupakan kebanggaan tersendiri. Sebelum memutuskan untuk menggunakan hijab modern modifikasi, tak ada salahnya kok mempertimbangkan untuk memakai busana adat Lampung asli. Tenang saja, kamu nggak perlu membuka hijab kok. Lihat saja contoh di atas, tetap cantik menawan dengan mahkota yang disungging tinggi.
8. Adat Palembang Aesan Gede terletak pada keindahan mahkotanya. Tak perlu risau busanamu akan terhalang karena memakai hijab
Adat Palembang yang mahkotanya tak kalah berat dengan Suntiang, juga memberikan pesona sendiri jika ditampilkan dengan hijab. Pemasangan mahkota Aesan Gede ini cukup rumit, untuk itu hijab yang dikenakan pun harus kuat dan dipasang oleh MUA berpengalaman. Siap bersanding di pelaminan deh kalau begitu.
9. Adat Aceh yang mayoritas berbusana Muslim pun tak kalah menarik. Hiasan-hiasan di kepala ini bisa ‘ditanam’ di hijab kok. Jadi nggak perlu khawatir
Yang dari Aceh mana suaranya? Nah, di sini kamu bisa lihat bahwa adat Aceh sangat bisa ditampilkan dengan hijab. Tak perlu takut auratmu akan kelihatan karena makin ke sini, modifikasi riasan pengantin semakin kreatif. Namanya saja menikah ‘kan inginnya bisa seumur hidup, untuk itu sebaiknya jangan lepas hijabmu hanya demi resepsi sehari.
10. Adat Bugis dengan segala keanggunan wanita Sulawesi pun tampak mempesona dengan hijab mereka
Mahkota pengantin Bugis memang dikenal dengan keindahan permatanya yang warna-warni. Yang berhijab pun tetap bisa memakainya kok. Tinggal ditambahkan aksesori yang pas untuk hiasan kepala. Setelah itu, ya tinggal duduk dan berdiri manis di pelaminan bersama suami tersayang.
11. Pesona adat Madura pun bisa ditampilkan dengan hijab yang santun
Pengantin Madura yang satu ini memang kreatif menampilkan paesan dengan hijab. Meskipun ada beberapa modifikasi, tapi tidak mengurangi keaggunan dan pesona pengantin Madura. Ditambah busananya yang ciamik dan sedap dipandang mata.
Nah, begitulah bermacam-macam riasan tradisional berhijab. Sebetulnya tak perlu harus lepas hijab juga ‘kan? Kalau yang modifikasi seperti ini tetap terlihat cantik, kenapa harus menggadaikan keimanan untuk acara sehari. Selamat menikah, berbahagialah.