Bukan “I Love You”, 5 Bahasa Cinta Ini Jauh Lebih Dibutuhkan Pasangan. Coba, Deh!

Jenis bahasa cinta

Seperti yang kerap Moms dan Dads dengar, komunikasi merupakan kunci utama sebuah hubungan. Mungkin terlihat sepele tapi komunikasi bisa menjadi biang utama keretakan rumah tangga, lo. Apalagi kalau Moms dan pasangan nggak tahu caranya berkomunikasi dan gagal menafsirkan bahasa cinta masing-masing. Ya, bahasa cinta atau love language tiap orang berbeda-beda. Bahkan Moms dan Dads pun mempunyai cara tersendiri untuk mengekspresikan perasaan kasih.

Advertisement

Nggak serta-merta dipahami, bahasa cinta perlu dipelajari. Moms dan Dads harus saling mengomunikasikan dan memahami bahasa cinta masing-masing agar hubungan makin lengket. Sehingga pesan cinta dapat tersampaikan dengan mudah. Nah, supaya hubungan minim salah paham, yuk kenali 5 bahasa cinta ini!

1. Pasangan dengan tipe bahasa cinta physical touch akan merasa sangat dicintai bila mendapat sentuhan-sentuhan fisik

bahasa cinta sentuhan fisik | photo by Jonathan Borba via www.pexels.com

Tak sedikit orang yang mengekspresikan kebutuhan cintanya dengan sentuhan fisik. Dengan sentuhan datau kedekatan fisik, seseorang akan merasa dicintai dan mencintai. Bila pasangan memiliki bahasa cinta semacam ini, maka ada baiknya Moms dan Dads memberikan sentuhan-sentuhan fisik misalnya memegang tangan, membelai wajah, mengecup dahi, atau menyentuh lengan. Jadi sentuhan fisik ini bukan cuma hubungan intim, ya. Sesederhana menonton film romantis sambil berpelukan pun bisa menjadi bahasa cinta pasangan dengan physical touch.

2. Hadiah bisa bermakna lebih dari simbol cinta. Pasangan dengan tipe bahasa cinta receiving gifts mengartikan hadiah sebagai dedikasi usaha dan waktu

menerima dan memberi hadiah | photo by Kim Stiver via www.pexels.com

Dalam jalinan relasi romantis, menerima dan memberi hadiah itu hal yang lumrah. Pasalnya hadiah diartikan sebgaai simbol kasih sayang. Namun, bagi beberapa orang hadiah bisa bermakna lebih dalam. Selain bentuk cinta, hadiah dimaknai sebagai dedikasi usaha dan waktu yang berharga dari pasangan. Tak melulu hadiah mahal, hadiah kecil dan simpel tapi menyimpan makna justru lebih mudah diingat. Sesekali Moms dan Dads dapat mengejutkan pasangan dengan hadiah-hadiah tak terduga. Tapi pastikan dulu pasangan Moms dan Dads memang memiliki bahasa cinta receiving gifts, ya.

Advertisement

3. Ada kalanya aksi kurang berarti dalam hubungan, beberapa orang memberi dan menerima cinta dengan kata-kata atau disebut bahasa cinta word of affirmation

kata-kata cinta | photo by Molly Champion via www.pexels.com

Bagi orang-orang yang mengekspresikan cinta dengan kata-kata, afirmasi dari pasangan jauh lebih bermakna ketimbang aksi atau perbuatan. Afirmasi ini bisa berupa kata-kata pujian atau apresiasi yang positif. Bila pasangan Dads dan Moms adalah tipikal ini, maka jangan sungkan menghujani pasangan dengan kalimat positif dan suportif. Sehingga pasangan merasa disayangi dan diperhatikan.

4. Kebalikannya word of affirmation, bahas cinta act of service justru menekankan pada aksi berupa bantuan

membantu pasangan | photo by Uriel Mont via www.pexels.com

Bukan tanpa kata-kata, pasangan dengan bahasa cinta act of service lebih menikmati tindakan-tindakan sebagai bentuk cinta. Jadi nggak cuma bilang “i love you” aja. Biasanya pasangan senang bila Moms atau Dads melakukan hal-hal kecil seperti membantu pengasuhan anak, mencuci piring, mengangkat baju dari jemuran, atau ikut serta menyiapkan makanan. Pasangan tipe ini senang bila menerima bantuan dari pasangan. Sebaliknya, ia senang bila membantu pasangan sebab itulah bahasa cintanya.

5. Mendapatkan perhatian penuh adalah hal penting bagi pasangan dengan bahasa cinta quality time

Advertisement

quality time | photo by Uriel Mont via www.pexels.com

Beberapa pasangan kurang tersentuh dengan hadiah atau kata-kata pujian lantaran kedua hal itu bukan bahasa cintanya. Waktu berkualitas bersama pasangan justru menjadi kebutuhannnya. Seseorang dengan tipe bahas cinta quality time akan senang bila pasangan meberikan perhatian penuh. Misalnya menata pasangan dengan penuh kasih dan mendengarkan ceritanya dengan antusias. Ketimbang kuantitas, pasangan tipe ini lebih mengutamakan kualitas dalam hubungan.

Itu dia 5 bahasa cinta yang umumnya dimiliki tiap orang. Nggak ada bahasa cinta tunggal, bisa jadi tiap orang memiliki lebih dari satu bahasa cinta. Namun bisanya ada satu bahasa cinta yang dominan. Untuk itu, Moms dan Dads harus menanyakan bahasa cinta pasangan dan memberitahu bahasa cinta yang dimiliki. Supaya keduanya bisa saling mengertia bahsa cinta masing-masing.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Seorang makmum yang taat :)

CLOSE