Ingin Sukses Seperti Mereka? Temukan Pasangan Hidup yang Mencintaimu

Selain kerja keras dan kelihaian mengatur uang, ternyata masih ada lagi kunci sukses yang tidak bisa dianggap remeh. Percaya gak kalau Hipwee bilang kalau bahan bakar kesuksesan adalah cinta?

Advertisement

Lihat saja di sekeliling kita. Dibalik pribadi berhasil selalu ada orang yang mendukung mereka sepenuh hati. Ibarat sepakbola, kesuksesan membutuhkan kerjasama tim demi mencetak skor dan memenangkan pertandingan. Siapa saja sih orang-orang penuh cinta yang tidak lelah mendukung pasangannya hingga mencapai kesuksesan?

1. Tonny Sumartono, Suami Sri Mulyani Indrawati, Managing Director World Bank

Tony Sumarto (belakang Sri Mulyani) dan SMI

Tony Sumarto (belakang Sri Mulyani) dan SMI via mahfudsrimulyani.files.wordpress.com

Tidak banyak yang mengenal dan menyoroti sosok dibalik kesuksesan Mantan Menteri Keuangan Indonesia 2005-2010 ini. Siapa yang tidak mengenal Sri Mulyani? Keberanian dan ketegasannya dalam mengatur perekonomian dalam negeri menempatkannya sebagai salah satu dari 100 wanita yang paling berpengaruh di dunia versi Forbes . Pada tahun 2010 setelah menahkodai kebijakan Indonesia selama 4 tahun 7 bulan ia diangkat menjadi Managing Director World Bank.

Keberhasilan ini tidak bisa dilepaskan dari dukungan Tonny Sumartono, rekan hidup Sri Mulyani yang dinikahinya pada tahun 1970. Mereka bertemu selepas Sri Mulyani pulang menyelesaikan pendidikan master di University of Illinois, Amerika Serikat. Saat itu Sri Mulyani yang juga kerap disapa dengan “Mbak Ani” bekerja sebagai staf pengajar di Universitas Indonesia sementara Tonny adalah pegawai bank.

Advertisement

Pengorbanan Dari Awal Menikah

Berkorban demi kesuksesan istri

Berkorban demi kesuksesan istri via 1.bp.blogspot.com

Pengorbanan Tonny untuk Sri dimulai dari awal mereka menikah. Sri yang saat itu kembali mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan doktor di Amerika tidak mendapat ijin pergi jika tanpa didampingi suami. Tonny pun mengalah, ia yang baru saja mulai bekerja di bank mengajukan cuti tanpa tanggungan agar bisa mengikuti Mbak Ani hijrah ke negeri Paman Sam. Tonny mengambil program Master Manajemen Keuangan.

Beasiswa dari pemerintah AS hanya didapatkan oleh Sri. Karena itu Tonny harus menjual mobil dan rumah agar bisa membiayai biaya kuliahnya. Ia dan Sri pun harus rela menguras seluruh tabungan untuk digunakan sebagai biaya hidup selama mereka menyelesaikan studi di Amerika Serikat.

Ia berperan sebagai “fasilitator”

Advertisement
Tonny (belakang) berperan sebagai fasilitator

Tonny (belakang) berperan sebagai fasilitator via stat.k.kidsklik.com

Kepindahan Sri ke Amerika Serikat untuk menjabat posisi Direktur Pelaksana Bank Dunia membuat Tonny harus lihai berperan sebagai fasilitator keluarga. Ia mengatur keperluan Sri agar proses kepindahannya lancar. Sementara itu, Tonny juga harus memutar otak untuk mengatur ketiga anak mereka yang kemungkinan akan terpisah di tiga benua.

Anak sulung pasangan ini sedang menempuh pendidikan tingkat sarjana di Australia, anak kedua mereka akan mengambil pendidikan dokter di Universitas Indonesia sementara anak bungsunya kemungkinan akan turut dibawa ke Amerika Serikat. Mengenai keputusan istrinya untuk memperluas karir ke tingkat internasional ia hanya berkata,

“Itu Ibu yang tahu. Ini kan jalan Tuhan, jadi ya kita ngalir saja. Keluarga sih, tergantung istri saya saja. Dia punya insting kok. Dari pacaran, nikah, kami selalu ngalir saja. Prinsipnya, ambil yang terbaik. Bikin manfaat untuk banyak masyarakat. Itu yang selalu jadi prinsip kami.”

Pada acara serah terima jabatan Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dan semangat yang diberikan oleh suaminya.

“Keberhasilan saya tidak bisa lepas dari peran suami. Suami dan anak-anak saya adalah aset yang tidak terkira dalam menjalankan semua tugas-tugas. Saya ingin menyampaikan terima kasih, Ayah (panggilan Sri Mulyani untuk suami)”, kemudian Sri mulai menangis.

2. Adi Harsono, Suami Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Pasangan cerdas dan cemerlang

Pasangan cerdas dan cemerlang via media.viva.co.id

Tidak hanya wanita hebat yang berada dibalik pria hebat. Seorang wanita sukses juga memiliki pria yang jauh lebih hebat sebagai suporter utamanya. Inilah yang terjadi pada pasangan Adi Harsono dan Mari Elka Pangestu. Mari mulai tahun 2011 lalu menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sementara Adi Harsono adalah General Manager dan Direktur Shanghai Axal To IC Card Technologies Co Ltd.

Pasangan Cemerlang

Mendampingi istri saat perayaan imlek

Mendampingi istri saat perayaan imlek via mataramnews.com

Mari dan Adi adalah dua orang yang tidak hanya penuh cinta, melainkan juga cerdas dan berbakat. Mari lahir dari orang tua yang merupakan salah satu ekonom terkenal di Indonesia, J Panglaykim. Ia mendapatkan gelar sarjana dan master dari Australia National University. Sedang gelar PhD dalam bidang perdagangan internasional didapatkan dari University of California, Davis. Sebelum menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari sempat menduduki posisi Menteri Perdagangan.

Karir Adi juga tidak kalah bersinar. Tidak ada pameo “suami keok di kaki istri” pada pasangan satu ini. Adi menyelesaikan gelar sarjananya di Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Nuklir, Universitas Gadjah Mada. Kecerdasan dan kemampuannya membuat dia diterima di Schlumberger. Karirnya terus melonjak hingga mencapai posisi Direktur. Selama berkarir di perusahaan energi tersebut Adi sempat berpindah ke Kongo dan Perancis.

Saling Mendukung

Tetap saling mendukung

Tetap saling mendukung via www.pikiran-rakyat.com

Tahun 2011 menjadi masa yang berat pagi pasangan ini. Mari yang saat itu masih duduk sebagai Menteri Perdagangan mendapatkan kecaman atas kebijakan impor yang dianggap terlalu longgar. Mari dinilai sangat dogmatis dan naif dalam menerapkan kebijakan perdagangan di dalam negeri. Karena kebijakannya ini nilai komoditi impor pangan pada 2011 telah mencapai 60 triliun rupiah. Pada akhirnya Mari dicopot dari kursi Menteri Perdagangan kemudian dipindahkan ke jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Di tahun yang sama cobaan juga menghantam Adi Harsono. Ia dituduh sebagai salah satu broker (makelar) pesawat MA-60 yang jatuh di Papua pada 7 Mei 2011. Adi dituduh terlibat penggelembungan dana pembelian 15 pesawat jenis tersebut. Menanggapi kasus yang menghadang suaminya, Mari menunjukkan dukungannya lewat permintaan agar masyarakat tidak ikut berpolemik mengenai masalah ini.

3. Yoko Ono, Istri John Lennon

Yoko Ono

Yoko Ono via dmpgroup.com

Yoko Ono adalah orang dibalik romantis dan indahnya lirik lagu The Beatles. Ia menjadi sumber inspirasi terbesar bagi salah satu pentolan The Beatles ini. Saking cintanya pada Yoko, John bahkan membuat beberapa lagu khusus dipersembahkan untuknya. Salah satu yang paling manis dan terkenal adalah lagu “Dear Yoko”.

Saling Menemukan Cinta

Mengaku saling menemukan cinta

Mengaku saling menemukan cinta via media.cmgdigital.com

John bertemu Yoko di tahun 1966 saat ia berusia 32 tahun. Saat itu John sudah mempunyai istri yang bernama Cynthia. Terdapat dua versi bagaimana Lennon bertemu dengan Ono. Versi pertama adalah saat Lennon datang ke sebuah galeri seni di London dan tertarik pada karya seni yang sedang dipamerkan Yoko. John Lennon kemudia membayar Yoko untuk memperagakan karya seni yang ia pamerkan.

Versi kedua pertemuan pasangan ini diceritakan oleh Paul McCartney pada akhir tahun 1965. Menurut McCartney, Yoko sedang berada di London untuk penggarapan sebuah album soundtrack film. Saat itu Lennon memberikan lirik “The Word” yang ia tulis tangan untuk Yoko Ono. Mulai saat itu mereka dekat dan saling menelepon. Saat istri John pergi berlibur, Yoko datang ke rumah Lennon dan mereka mengaku “bercinta di penghujung malam”.

Terlepas dari kontroversi bersatunya kedua orang ini, John dan Ono mengaku baru menemukan cinta setelah saling mengenal satu sama lain.

“Selama ini aku berpikir bahwa cinta adalah hal yang abstrak. Waktu aku menyanyi tentang cinta, aku merasa seperti menyanyikan hal yang belum pernah aku rasakan. Aku tidak pernah berpikir akan bisa menemukan cinta sekarang”

Pernyataan itu dilanjutkan oleh Yoko Ono,

“Aku juga sudah mulai menyerah pada harapan akan cinta. Perlahan aku menjadi sinis terhadap kemungkinan bisa menemukan cinta. Saat hal itu terjadi ternyata rasanya sangat sangat sangat indah dan menyenangkan”

Memanfaatkan Cinta Untuk Perdamaian

Aksi non kekerasan di tempat tidur

Aksi non kekerasan di tempat tidur via pccdn.perfectchannel.com

5 hari setelah pernikahan Lennon dan Ono, mereka menggunakan kekuatan cinta mereka untuk memperjuangkan perdamaian di Vietnam. Yoko dan Ono memanfaatkan momen bulan madu pernikahan kontroversial itu dengan mengundang wartawan ke kamar hotel tempat mereka menginap.

Diatas tempat tidur Lennon dan Ono berbicara tentang perdamaian dunia dan memasang berbagai atribut yang mengisyaratkan pentingnya perang di Vietnam dihentikan. Kegiatan ini dilakukan selama 7 hari dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam. Dari aksi anti-kekerasan tersebut terciptalah lagu “Please Give Peace A Chance”.

4. Michelle Obama, Istri Barrack Obama, Presiden Amerika Serikat

Akrab namun tetap tegas

Akrab namun tetap tegas via www.whitehouse.gov

Dimulai Dari Hubungan Profesional

Pertemuan pertama Michelle dan Obama terjadi di kantor hukum tempat Michelle bekerja. Michelle saat itu barus aja diterima menjadi salah satu karyawan dan diminta mendampingi anak magang yang akan bekerja sepanjang musim panas. Ternyata anak magang tersebut adalah Barack Obama.

Obama mengaku telah jatuh cinta pada Michelle sejak ia melihat Michelle menghampirinya pertama kali di lantai 47. Dalam wawancara dengan Daily Mail , Obama menjelaskan cinta pada pandangan pertamanya kepada Michelle.

“Gadis ini tahu cara tertawa, terlihat cerdas dan menyenangkan. Man, dia sangat hot! Aku harus mendapatkannya”. 

Pesona Michelle Obama

Pesona Michelle Obama via www.womanman.sk

Keinginan Obama ini hanya ditanggapi Michelle dengan dingin karena ia tidak ingin mencampur adukkan urusan pribadi dan pekerjaan. Setelah usaha Obama mengirimi Michelle kartu, bunga dan berbagai perhatian lain akhirnya Michelle bersedia diajak berkencan. Pasangan ini pada akhirnya menikah dan mengesampingkan seluruh perbedaan mereka pada 3 Oktober 1992.

Istri yang Keras dan Selalu Menuntut Kesuksesan

Istri yang menuntut suaminya sukses

Istri yang menuntut suaminya sukses via i0.wp.com

Kehidupan Michelle dan Barrack Obama tidak semulus kisah dongeng. Michelle selalu tidak paham dengan pilihan Obama untuk berkarir di bidang politik, dibandingkan bekerja di firma hukum yang mampu memberikan gaji yang fantastis. Keputusan Obama untuk mencalonkan diri sebgai senator di Illinois membuat Michelle mengasosiakan keluarganya “semiskin tikus-tikus gereja” dan dirinyalah yang menjadi “tikus yang paling tidak bahagia”.

Michelle tetap bekerja sebagai associate di firma hukum terkenal, dan pada awal perkawinan mereka Michelle lah yang lebih banyak membayar tagihan rumah tangga. Sifat keras Michelle juga terlihat dalam ketegasannya atas tindakan Obama yang dirasa kurang disiplin. Michelle tidak akan tanggung-tanggung menempelkan kertas berisi pengingat agar Obama tidak merokok sembarangan di rumah, atau memberikan kertas pengingat berisi tulisan “JANGAN TARUH PAKAIAN DALAM SEMBARANGAN”, “CARI PEKERJAAN YANG BISA MENGHASILKAN UANG”.

Obama mengatakan pada neneknya bahwa ia merasa selalu dikritik oleh Michelle.

“Aku mencintainya. Tapi kenapa dia harus selalu pesimis dan marah setiap saat? Dia membunuhku dengan semua kritikannya”.

Menjadi Pasangan yang Saling Mendukung

Hubungan Michelle dan Obama mulai berubah semenjak Sasha, putri terkecil mereka terdeteksi menderita meningitis. Obama dan Michelle menyadari bahwa keluarga adalah bagian yang sangat penting bagi kehidupan mereka. Sepulang dari mendampingi masa kritis putrinya selama 72 jam di rumah sakit, Michelle berkata pada Obama.

“Bagaimana bisa kita selalu bertengkar untuk hal-hal yang tidak penting? Kita punya terlalu banyak hal bahagia untuk disyukuri”. 

Mulai saat itu, Obama berjanji untuk lebih memberikan tempat bagi keluarga di kehidupan politiknya. Michelle pun berkomitmen tidak akan membiarkan Obama berjuang di kancah politik sendirian. Beberapa tahun setelahnya Michelle memperbolehkan Obama untuk memulai kampanye pencalonan dirinya sebagai anggota senat.

“Seorang senator dapat merubah hidup orang banyak” , ujar Michelle

5 Cara Michelle Mendukung Karir Suaminya

Mencambuk dan membahagiakan suami

Mencambuk dan membahagiakan suami via 31.media.tumblr.com

  1. Dia selalu jujur terhadap Obama. Michelle tidak mengatakan apa yang terdengar benar di telinga Obama, namun dia menyampaikan apa yang dipikirnya terbaik untuk suaminya. Seperti saat ia meminta Obama mencari pekerjaan yang lebih baik daripada menjadi anggota senat.
  2. Michelle muncul di hadapan publik dengan tulus. Dia selalu tersenyum, memberikan perhatian pada masyarakat dan tidak tampak terpaksa melakukan tugasnya sebagai ibu negara.
  3. Michelle bersabar. Saat dia melihat Obama belum bisa memberikan dukungan finansial yang memadai bagi keluarganya, Michelle mengambil peran tersebut. Sembari terus mendorong Obama untuk maju.
  4. Dia mampu mewakili Obama. Michelle bisa membawa perilakunya sebagai pasangan yang mewakili orang nomor satu di Amerika Serikat. Kelihaiannya membawa diri membuat nama Obama tetap baik.

5. Jin Sook Chang, Istri dari Do Won Chang, Founder Forever 21

Jin Sook Chang (kiri) dan Do Won Chang

Jin Sook Chang (kiri) dan Do Won Chang via image.phunuonline.com.vn

Datang ke Amerika untuk mewujudkan impian

Pasangan asal Korea Selatan ini datang ke Amerika demi mewujudkan impian bahwa negara adidaya tersebut akan mampu memberikan penghidupan yang lebih baik. Sebelum berangkat, mereka bekerja serabutan untuk mengumpulkan modal biaya perjalanan.

Sesampainya di Amerika, impian tersebut ternyata tidak begitu mudah tercapai. Do Won Chang bahkan harus bekerja di 3 tempat sekaligus untuk memmenuhi kebutuhan hidup. Menurut wawancara dengan Vulcan Post , Do bekerja di pompa bensin, petugas kebersihan dan pelayan di kedai kopi.

Inspirasi Dari Wanita di Pom Bensin

Salah satu cabang Forever 21 di Tokyo

Salah satu cabang Forever 21 di Tokyo via img.tourister.ru

Selama bekerja di pom bensin, Do mengamati bahwa orang-orang yang memiliki mobil terbaik adalah mereka yang bergerak di industri garmen. Ia dan Jin Sook Chang kemudian memutuskan untuk mencoba peruntungan. Mereka bekerja sama dengan penyedia kain asal Korea dan menyewa sebuah toko murah di perbatasan antara Los Angeles dan Pasadena.

Toko pertama tersebut belum dinamai Forever 21, melainkan Fashion 21. Produk pertama yang diproduksi oleh line fashion ini adalah rok mini dan tube tops. Pilihan Do dan istrinya cukup tepat, sebab angka penjualan mereka naik dengan cukup signifikan. Dari 35.000 US Dolar ke 700.000 US Dolar.

Hingga saat ini Do Won dan Jin Sook Chang masih memilih sendiri bahan yang akan digunakan oleh Forever 21. Perusahaan ini juga akhirnya memfokuskan diri pada pakaian remaja yang ingin selalu mengikuti trend dengan harga terjangkau.

Mendukung Dalam Diam, Mendukung Lewat Doa

Termasuk perusahaan yang relijius

Termasuk perusahaan yang relijius via goldsea.com

Jin Sook Chang, yang juga menjadi Co-Founder Forever 21 tidak terlalu banyak terekspos oleh media. Namun dari kisah sukses suaminya kita bisa melihat bagaimana ia rela berkorban untuk hidup seadanya selama beberapa saat.

Saat ini Jin Sook Chang berusaha menstabilkan perkembangan pesat perusahaannya dengan sisi relijiusitas keluarganya. Jin dan Don memang dikenal sebagai penganut Kristen yang taat. Banyak dari karyawan dan desainer Forever 21 yang direkrut hanya karena ia memiliki kedekatan yang baik dengan Tuhan. Pasangan ini rela mengalokasikan waktu untuk memberikan pelatihan kepada mereka. Entah ada hubungannya atau tidak, tapi hingga saat ini pasangan Jin dan Don termasuk pengusaha retail yang sukses dengan penghasilan tidak kurang dari 4 juta miliar US Dolar tiap tahun.

6. Priscilla Chan, Istri Mark Zuckerberg, Pendiri Facebook

Mark dan Priscilla

Mark dan Priscilla via blogs-images.forbes.com

Perempuan berumur 27 tahun ini baru saja menikahi milyuner pendiri jejaring sosial Facebook pada medio 2012 lalu. Walau baru 2 tahun menikah, namun sebenarnya mereka sudah saling mengenal dari 8 tahun silam. Bagaimana Priscilia berperan membawa Mark menuju kesuksesan?

Tetap Memperjuangkan Mimpinya

Gigih mengejar impiannya

Gigih mengejar impiannya via s1.ibtimes.com

Walau Mark memutuskan untuk keluar dari Harvard dan fokus mengembangkan jejaring sosial yang dibangunnya  dari kamar asram, Chan tetap berjuang untuk mewujudkan impiannya. Ia berhasil menyelesaikan studinya di bidang biologi kemudian melanjutkan ke pendidikan kedokteran anak.

Chan adalah tipe gadis yang mandiri dan membebaskan Mark. Ia tidak serta merta mengikuti apa yang Mark lakukan, sebab ia benar-benar tahu apa yang dia mau dalam hidup. Secara akademis dan non akademis Chan juga seseorang yang memiliki banyak pencapaian. Ia menjadi pembaca pidato kelulusan di seremoni kelulusan SMA, diterima di Harvard serta memiliki jiwa sosial yang tinggi. Kecintaan Chan pada anak-anak membuat dia meluangkan waktu untuk mengajar pengetahuan alam bagi murid kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar.

Membuat Mark Jadi Orang yang Lebih Baik

Tetap hidup sederhana

Tetap hidup sederhana via i.huffpost.com

Keberadaan Priscilla memberikan perspektif baru dalam hidup Mark. Profesi barunya sebagai tenaga medis bahkan memberikan perubahan dalam fitur Facebook yang dikembangkan oleh Mark. Mulai bulan Mei lalu Facebook mulai memfasilitasi penggunanya untuk dapat bertukar info mengenai donor organ tubuh.

Inovasi ini tidak dapat dilepaskan dari inspirasi yang diberikan oleh Priscilla. Ide untuk memanfaatkan Facebook sebagai media komunikasi bagi orang yang membutuhkan dan hendak menyumbangkan organ tubuh datang dari kecintaan Chan pada anak-anak. Ia ingin anak yang terkena penyakit separah apapun tetap memiliki harapan untuk hidup.

Walau sudah menjadi milyuner, Mark dan Chan tetap hidup sederhana. Mereka terus menjalani kebiasaan yang sudah mereka lakukan sebelum kaya raya. Beberapa foto paparazzi menunjukkan bahwa pasangan ini hanya jalan-jalan di taman, memainkan bowling Italia, atau main board game favorit mereka, The Settlers of Catan untuk mengisi waktu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat puisi dan penggemar bakwan kawi yang rasanya cuma kanji.

CLOSE