10+ Alasan Kita Harus Pakai Toga Saat Wisuda. Filosofinya Keren, yang Udah Lulus Mestinya Tahu

Asal usul toga

Sebagian besar orang yang pernah atau sedang berstatus sebagai mahasiswa, tentu tahu apa itu toga. Pakaian serba hitam lengkap dengan topi persegi dan talinya ini merupakan busana yang paling dinantikan bagi siapa saja yang menempuh pendidikan di bangku perkuliahan. Bagaimana tidak? Busana resmi yang jauh dari kesan modis ini biasa dikenakan dalam upacara wisudaan.

Meski saat memakainya timbul rasa bangga yang begitu besar, agaknya nggak semua orang tahu bagaimana sejarah maupun filosofi di balik penggunaan toga. Bahkan, toga buru-buru dikembalikan usai seremoni wisuda dirayakan, seolah toga sudah nggak penting lagi keberadaannya. Nah terus sejak kapan ya toga jadi melekat dengan wisuda dan kenapa juga tali di topinya harus disampirkan dari kiri ke kanan?! Yuk kita kulik fakta-faktanya bareng Hipwee News & Feature!

1. Toga berasal dari bahasa Latin ‘tego‘ yang berarti ‘penutup’. Kala itu, toga berbentuk kain sepanjang sekitar 6 meter yang dililitkan ke tubuh dan biasa dikenakan oleh pribumi Italia

Pertama kali dipakai oleh bangsa etruskan sejak 1200 SM| Gambar oleh OpenClipart-Vectors via pixabay.com

2. Toga mulai berkembang di Romawi berupa sehelai mantel wol tebal yang dipakai setelah mengenakan cawat atau celemek. Hingga pada masa ini, toga tetap dianggap satu-satunya busana yang pantas dikenakan di luar ruangan

Toga dilepas jika berada di dalam ruangan atau tengah melakukan pekerjaan berat di ladang | Photo by Giovanni Calia via www.pexels.com

3. Seiring berjalannya waktu, pemakaian toga mulai bergeser dari busana sehari-hari menjadi pakaian resmi seremonial, termasuk acara kelulusan. Bentuknya pun dimodifikasi menjadi sejenis jubah

Petinggi dan jenderal Romawi mengenakannya di acara kenegaraan. Fungsinya jadi seremonial | Photo by Engin Akyurt via www.pexels.com

4. Di Eropa, kostum kelulusan biasanya disebut gown. Sementara topinya yang berbentuk bujur sangkar disebut mortarboard, ada juga yang menyebutnya graduate cap atau black cap

Jubah dan topi khas yang jadi tradisi wisuda di mana-mana | Photo by Davis Sanchez via unsplash.com

5. Penambahan komponen tali pada mortarboard diduga berasal dari tradisi orang Amerika. Semua jenis kelulusan dari tingkat sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi, selalu memakai gown dan mortarboard

Tambahan tali mengikut tradisi Amerika | Photo by Albany Capture via unsplash.com

6. Selain melambangkan keagungan, toga yang berwarna hitam menyimbolkan misteri kegelapan yang berhasil dikalahkan oleh wisudawan/ti sewaktu di perkuliahan

Para sarjana diharapkan mampu menyibak kegelapan dengan ilmu yang didapatkannya selama kuliah | Photo by Charles DeLoye via unsplash.com

7. Topi toga yang berbentuk persegi dengan sudut-sudutnya dimaksudkan agar wisudawan/ti dituntut untuk berpikir secara rasional dan menilai segala sesuatu dari berbagai sudut pandang

Jangan malah jadi sempit pikirannya… | Photo by MD Duran via unsplash.com

8. Tali pada topi toga diibaratkan sebagai otak. Pemindahan tali saat upacara wisuda dari kiri ke kanan berhubungan dengan pekerjaan yang akan dipilih setelah wisuda

Maknanya dalam | Photo by Muhammad Rizwan via unsplash.com

Banyak yang beranggapan bahwa awalnya tali topi toga diletakkan di sebelah kiri karena pada saat kuliah, mahasiswa menggunakan otak kiri yang berhubungan dengan bahasa dan juga hafalan. Saat wisuda, tali dipindah ke kanan dengan harapan sarjana lebih menggunakan otak kanan yang berhubungan dengan daya imajinasi, kreativitas dan juga inovasi.

9. Selain itu, tali toga juga diibaratkan sebagai simbol pita pembatas buku. Saat dipindahkan, artinya seorang sarjana harus terus belajar dan menambah wawasan agar ilmunya nggak stagnan

Selalu buka lembaran baru | Photo by Jasmine Coro via unsplash.com

10. Sedangkan prosesi pelemparan topi toga merupakan sebuah ekspresi kebahagiaan, layaknya mencorat-coret baju saat lulus SMA

Ekspresi kebahagiaan | Photo by Vasily Koloda via unsplash.com

11. Selain sarjana, hakim dan sebagian pemuka agama juga mengenakan toga sebagai atributnya

Hakim juga pakai toga sebagai atribut | Gambar oleh mohamed Hassan via pixabay.com

Nah, setelah mengetahui asal usul hingga makna filosofis di balik pemakaian toga, harapannya bukan rasa bangga saja yang patut kamu sematkan, namun tugas seorang sarjana yang berjuang dengan ilmu pengetahuan juga harus kamu tanamkan. Satu hal yang mestinya menjadi perhatian adalah bagaimana caranya agar bisa menjadi orang yang berguna setelah lulus dan menyandang status sebagai sarjana, bukan semata soal perayaan wisuda dan pakai toganya saja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day