Hipwee Masterclass X Prudential: Bedah Cara Tambah Penghasilan dari Konten Review

Nggak sedikit orang tertarik jadi reviewer karena punya peluang cuan yang cukup menggiurkan.

Di era digital saat ini, banyak orang mengandalkan media sosial untuk mendapat informasi mengenai berbagai hal. Mulai dari informasi dasar, tata cara melakukan sesuatu, hingga pengetahuan suatu produk atau jasa seperti yang disuguhkan konten-konten review.

Bicara konten review, format video menjadi salah satu yang diminati banyak orang karena lebih menarik, informasinya pun lebih lengkap dan terpenting mudah dipahami. Karena diminati, konten review kini bahkan jadi peluang cuan baru bagi para content creator.

Nah, untuk memfasilitasi orang-orang yang tertarik terjun di dunia konten review dengan segala peluangnya, Hipwee bersama Prudential menggelar Masterclass bertajuk “Tambah Penghasilan dari Konten Review, Emang Bisa?” bersama content creator Fernanda Gunsan, Sabtu (27/8) lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Fernanda Gunsan berbagi pengalamannya dalam merintis konten-konten review dari nol berikut strategi yang telah ia terapkan. Buat kamu yang ketinggalan, yuk simak bagaimana cara tambah penghasilan dari konten review ala Fernanda Gunsan.

Memahami media sosial yang akan digunakan sebagai platform konten review adalah kunci

Masterclass Hipwee X Pridential

Media sosial | Dok. Hipwee

Pemilihan media sosial menjadi hal mendasar yang harus disiapkan sebelum mulai membuat konten review. Menurut Fernanda Gunsan, saat ini setidaknya ada lima media sosial yang bisa dimanfaatkan untuk mengunggah konten review, mulai dari Twitter, YouTube, TikTok, LinkedIn, dan Instagram.

Kelima media sosial tersebut diketahui memiliki kelebihan masing-masing baik dari segi jenis unggahan, Search Engine Optimization (SEO), dan berbagai tools menarik lainnya yang bisa memudahkanmu dalam membuat konten dan menjangkau audiensi yang tepat. Nah, jadi media sosial mana yang paling tepat untuk membuat konten review?

Menurut Fernanda, agar sebuah konten review efektif dengan jangkauan yang maksimal, menggunakan seluruh media sosial adalah pilihan terbaik. Ini karena setiap media sosial punya karakter unggahan masing-masing, sehingga bisa saling melengkapi untuk menjangkau audiensi yang lebih luas.

Meski demikian, perlu dipahami bahwa untuk bisa terjun ke seluruh media sosial, dibutuhkan usaha dan komitmen yang besar. Jika kamu merasa belum mampu mengelola seluruh media sosial untuk konten-kontenmu, Fernanda menyarankan untuk memulainya melalui Instagram dan TikTok.

“Kalau bisa semuanya (digunakan), karena lebih efektif kalau kita terjun ke semuanya. Cuma kalau nggak cukup power-nya, masuk aja di Instagram dan TikTok dulu,” kata Fernanda.

Fernanda menjelaskan bahwa Instagram dan TikTok memiliki karakter video pendek yang lebih mudah dibuat, sehingga hal ini memudahkanmu saat baru memulai menjadi content creator.

Setelah bisa berjalan di dua media sosial itu, Fernanda menyarankan untuk mulai merambah ke konten video review yang lebih panjang, seperti di YouTube. Kemudian link video itu bisa dibagikan di Twitter dengan unggahan tanpa gambar, tapi menyisipkan link video saja. Bisa juga diunggah di LinkedIn untuk menjangkau audiensi yang lebih luas lagi.

Memahami audiensi dan menentukan niche yang ingin dijangkau supaya target dan konten bisa lebih spesifik

Masterclass Hipwee X Pridential

Kategori Niche | Dok Hipwee

Setelah memahami media sosial yang akan digunakan, langkah berikutnya yang harus dipahami adalah menyoal audiensi. Sebagai content creator, kamu harus tahu untuk siapa konten yang kamu buat.

Contoh untuk hal ini adalah market place yang memiliki spesifikasi barang-barang jualannya, seperti market place A untuk produk food, market place B untuk beauty, mother & baby, dan sebagainya. Hal ini bertujuan membangun niche market atau spesifikasi pasar.

Nah, menurut Fernanda, hal serupa juga harus diterapkan dalam membangun konten review. Kamu harus menentukan hal apa yang akan dibahas dalam kontenmu. Niche market ini harus spesifik ya SoHip. Misal seperti konten-konten milik Fernanda Gunsan yang memilik niche elektronik, lebih spesifik lagi adalah audio atau barang elektronik yang biasanya ada di kamar cowok.

Setelah mengetahui spesifikasi ini, maka kamu akan memahami terget audensi yang ingin dicapai, kebutuhan mereka, hal-hal yang disukai, karakternya dan sebagainya. Dengan ini, kamu akan lebih mudah untuk membuat ide konten menarik bagi audiens, sebagaimana telah dibuktikan Fernanda yang bisa dibilang sukses dengan konten review-nya.

“Pilihlah salah satu hal untuk dijadikan niche, jadilah ekspert di bidang yang kamu pilih. Jangan malah diambil semuanya karena takut kehabisan konten, konten itu nggak aka mati selama masih terus digali,” kata Fernanda mengingatkan.

Setelah menemukan niche yang spesifik, selanjutnya perlu diperhatikan bahwa konten yang dibuat harus audience centric, atau bertujuan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh audiens, bukan untuk diri sendiri sebagai content creator, bukan pula untuk pemilik brand.

Adapun tiga hal yang bisa kamu gunakan untuk menentukan audiensi yang spesifik adalah deskripsi identitas audiens, goals atau tujuan yang ingin dicapai, dan poin-poin yang lebih spesifik seperti karakter, kesukaan, dan kebutuhan mereka.

Menentukan konten review dengan formula yang menarik sesuai kebutuhan dan kesukaan audiens

Masterclass Hipwee X Pridential

Formula konten review | Dok. Hipwee

Setalah memahami hal-hal di atas, selanjutnya adalah membuat formula konten yang tepat supaya menarik perhatian audiens. Menurut Fernanda, hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah membuat judul yang sesuai dengan niche. Judul menjadi hal pertama yang membuat audiens tertarik untuk melihat konten, sehingga penting membuat judul sesuai niche yang ingin kamu bangun.

Selanjutnya bagi Fernanda, tipe video pendek review yang bisa menarik perhatian audiens adalah mengandung unsur Education atau konten yang mengedukasi atau sharing pengalaman, kemudian ada Envy atau pengalaman yang belum pernah dirasakan orang lain secara umum, serta Relatable atau tontonan yang relate dengan keadaan audiens.

Selain menyiapkan tipe konten, formula lain yang harus dipahami adalah content pillar atau menentukan apa saja yang akan dibahas dalam konten yang dibuat. Misalnya berapa konten yang digunakan untuk branding, edukasi konsumen, informasi produk, pembelian, dan sebagainya.

Bagi Fernanda, sebuah konten juga harus memenuhi tiga poin meliputi Attention atau konten yang menarik atensi melalui copy writing dan visual, kemudian Interest atau hal penting yang bermanfaat bagi audiens seperti informasi baru, tips unik, life hack dan sebagainya. Lalu terakhir Call to Action (CTA) atau ajakan supaya audiens bisa memberikan feedback misalnya share, like, comment, hingga klik link pembelian.

Nah itulah beberapa hal penting mengenai konten review yang perlu kamu pahami dan aplikasikan jika ingin menjadikannya sumber penghasilan tambahan. Mengingat konten review saat ini cukup dibutuhkan dan bahkan menjadi tolak ukur bagi banyak orang sebelum membeli sesuatu, peluang ini sangat bisa kamu manfaatkan.

Kebutuhan orang-orang terhadap konten review kini sama pentingnya dengan kebutuhan kita terhadap aplikasi kesehatan. Di mana melalui aplikasi kesehatan kita dapat memenuhi informasi dan kebutuhan seputar kesehatan.

Nah, SoHip bisa memenuhi kebutuhan tersebut melalui Pulse, sebuah aplikasi kesehatan dari Prudential yang memiliki pelacak kebugaran, pemeriksaan kesehatan, hingga beragam proteksi untuk mendukung gaya hidup aktif dan sehat. Kalau penasaran, informasi lebih lanjut mengenai Pulse bisa kamu akses di sini, ya.

Oh iya, ke depannya masih akan ada Masterclass dengan topik dan narasumber yang nggak kalah menarik, loh. So, pantengin terus media sosial Hipwee biar kamu nggak ketinggalan infonya, ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor