Calon Ibukota Baru Sejak Era Orde Lama, Inilah Kenapa Palangkaraya Selalu Jadi Pilihan Pertama

Sepertinya rencana pemerintah untuk memindahkan Ibukota ke Palangkaraya semakin bulat. Apalagi menurut perkembangan terbaru, lebih dari 15 juta pendatang baru tiba di Jakarta setelah lebaran 2017 ini. Bagaimanapun juga, ibukota negara pasti punya daya tarik sendiri bagi para pengejar mimpi. Jakarta yang sudah tua dan tak mampu lagi menampung penghuni harus segera dibuatkan rencana penyelamatan diri. Memindahkan pusat negara ke Kalimantan adalah salah satu solusi.

Advertisement

Sejak isu pemindahan ibukota ini muncul, Palangkaraya yang terletak di Kalimatan Tengah selalu menjadi pilihan pertama. Padahal kota-kota lain seperti Palembang, Jayapura, atau Makassar juga tidak kalah kerennya. Namun pastinya ada alasan kenapa Palangkaraya selalu menjadi primadona. Inilah beberapa alasan yang sudah Hipwee News & Feature rangkum untuk kamu. Yuk Scroll ke bawah!

1. Wacana pemindahan ibukota bukan topik baru. Sudah ada dalam rencana Presiden pertama kita, Palangkaraya yang menjadi pilihan pertamanya

Bung Karno pernah merencanakannya via smart-pustaka.blogspot.com

Palangkaraya memiliki sisi historis yang sangat kental. Sejak awal Indonesia berdiri, Palangkaraya sudah menjadi opsi pertama dalam rancangan Presiden Soekarno. Pada waktu itu Presiden Soekarno juga mempertimbangkan Sulawesi, tapi pada akhirnya tetap memilih Palangkaraya. Sebagai negara yang baru saja memerdekakan diri dari penjajahan, Indonesia perlu membuat satu simbol kebebasan. Salah satunya adalah memiliki ibukota baru yang dibangun oleh anak negeri karena Jakarta adalah pusat negara yang dibangun oleh Belanda.

Rencana pemindahan ini gagal karena berbagai hal, seperti masih sangat minimnya fasilitas di Palangkaraya dan banyaknya aktivitas internasional yang harus dilakukan Bung Karno di ibukota negara.

Advertisement

2. Pemindahan ibukota haruslah ke luar Pulau Jawa. Sebab percuma bila pusat kemacetan dipindah ke kota-kota lain di Jawa yang sudah sama macetnya

Pulau Jawa sudah terlalu padat via interaktif.kompas.id

Mungkin muncul pertanyaan kenapa ibukota tidak dipindahkan ke Jogja saja, seperti yang pernah terjadi di masa peperangan melawan Belanda. Namun Pulau Jawa saat ini sudah terlalu padat penduduknya. Kota-kota besar seperti Surabaya, Jogja, Semarang, atau Bandung sudah sama macetnya dengan Jakarta. Jadi pastinya percuma kalau ibukota dipindahkan ke salah satu kota di Pulau Jawa. Sementara Indonesia punya banyak wilayah lain di luar Pulau Jawa yang memenuhi kriteria.

3. Posisinya ada di tengah-tengah Indonesia. Jadi nggak berat sebelah dan dekat dari mana-mana

Letaknya strategis via www.infoitah.net

Saat ini Palangkaraya adalah ibukota privinsi Kalimantan Tengah. Posisinya berada tepat di tengah Indonesia, tidak jauh dari Jakarta dan tidak jauh pula dari Jayapura. Posisi yang strategis ini pastinya membuat perhatian pemerintah pusat menjadi lebih adil dan tidak berat sebelah. Bila rencana ini benar-benar berjalan, semoga kelak daerah-daerah yang terabaikan karena terlalu jauh dari pusat pemerintahan bisa segera mengejar ketertinggalannya.

4. Tak hanya di tengah-tengah Indonesia, Palangkaraya juga daerah yang relatif aman dari gempa dan bencana

Advertisement

Datarannya luas via www.inspirasimakassar.com

Sebagai pusat pemerintahan suatu negara, aman dari bencana tentu menjadi nilai plus. Palangkaraya yang berada di luar ring of fire, atau daerah rawan bencana gunung berapi ataupun gempa bumi. Secara geografis, Palangkaraya terdiri dari dataran yang datar minim gunung api. Posisinya juga tidak dekat dengan daerah pertemuan dua lempeng tektonik. Tak seperti Jakarta yang rawan banjir, Palangkaraya yang dekat dengan Khatulistiwa juga punya cuaca yang “aman-aman” saja.

Selain itu, daratannya yang luas juga sangat menguntungkan untuk sisi pertahanan. Di Kalimantan yang juga dekat dengan perbatasan, mungkin pemerintah bisa membantun benteng pertanahan. Sesuatu yang mustahil dibangun di Jakarta yang nyaris seluruh lahannya sudah terisi semua.

5. Sebagai pulau terbesar di Indonesia, penduduk Kalimantan masih terhitung sedikit. Pembangunan dapat digalakkan dengan pemindahan pusat pemerintahan

Masi banyak lahan via www.mongabay.co.id

Seperti yang kita tahu, Kalimantan adalah pulau terbesar di Indonesia setelah Papua. Tapi penduduknya masih sangat jarang dibandingkan dengan Pulau yang lain, terutama Jawa dan Bali. Dilansir dari BBC , Palangkaraya luasnya 2400 km persegi sementara daerah yang tuntas dibangun baru sekitar 50 km persegi. Karena itu, pastinya sayang kalau pulau yang luas dan subur ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Selain itu Kalimantan memiliki banyak wilayah yang menjadi milik negara. Dengan begitu, pemindahan ibukota ini tidak perlu mengambil alih tanah warga.

Pindah ibukota negara bukanlah hal yang baru. Negara seperti Amerika Serikat, Brazil, Jepang, dan Myanmar juga pernah melakukan hal yang sama. Meskipun begitu, rencana pemindahan ibukota negara tentu perlu dipikirkan dan digodog masak-masak. Rencananya, bila ibukota jadi pindahan, Jakarta akan tetap jadi pusat bisnis jasa dan perdagangan. Akankah kelak jutaan pendatang masih akan datang atau berpindah haluan ke Kalimantan, kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE