Bersama Yayasan Habitat for Humanity, DANA Galang Donasi untuk Penyediaan Tempat Singgah Bagi Tenaga Medis

#TempatSinggahPejuangMedis

Seperti kita tahu, tenaga medis merupakan garda depan sekaligus ujung tombak dalam menangani Covid-19. Namun seiring bertambahnya kasus positif yang terkonfirmasi di Indonesia, tenaga medis pun mulai banyak yang kelelahan baik fisik maupun mental. Ditambah masih minimnya ketersediaan tempat singgah untuk tenaga medis yang nggak mungkin beristirahat di rumah.

Advertisement

Melihat kondisi tersebut, Yayasan Habitat for Humanity tergerak untuk menyediakan tempat istirahat yang layak bagi para pejuang medis melalui crowdfunding. Karena katanya menyelamatkan tenaga medis berarti menyelamatkan diri sendiri dan orang banyak. Nah dalam kampanye yang bertajuk #TempatSinggahPejuangMedis, Habitat bergandengan dengan DANA sebagai platform pembayaran donasi. Dalam fase pertama, Habitat akan menargetkan tempat singgah bagi kurang lebih 600 tenaga medis di zona merah Jakarta.

Tempat singgah yang nyaman bisa bantu tenaga medis mengistirahatkan fisik dan mental untuk kembali bekerja

Pejuang medis di tengah pandemi corona (Foto: dok. DANA) via dana.id

CEO Habitat for Humanity, Susanto, mengatakan solusi yang Habitat tawarkan untuk tenaga medis adalah ketersediaan tempat singgah yang nyaman dan dekat dari lokasi rumah sakit. Dalam hal ini, Susanto memilih hotel sebagai tempat singgah, karena selain punya fasilitas lengkap, hotel yang didaulat jadi tempat singgah juga akan terbantu di masa pandemi ini. Habitat menetapkan satu syarat khusus untuk hotel yang ingin bekerja sama yakni harus tertutup untuk umum demi mengurangi resiko penularan.

“Program kami objektifnya adalah menyediakan tempat tinggal sementara. Dalam hal ini kami menyiapkan hotel yang sudah punya fasilitas lengkap. Output program ini adalah kamar siap pakai, transportasi dan makanan bagi tenaga medis. Lokasi hotel yang kami pilih juga yang berada di dekat lokasi RS,” ucap Susanto dalam konferensi pers virtual DANA x Habitat for Humanity Indonesia, Jumat (24/04/2020).

Advertisement

Susanto mengungkapkan saat ini sepuluh persen dari 600 tenaga medis yang masuk ke dalam fase pertama #TempatSinggahPejuangMedis sudah menempati tempat singgah yang jauh lebih nyaman. Dengan begitu, ia berharap para tenaga medis bisa beristirahat dan memulihkan fisik dan mental untuk kembali bekerja.

Teknologi yang difungsikan membantu masyarakat

DANA x KitaBisa.com x Habitat for Humanity (Foto: dok. DANA) via kitabisa.com

Sementara CEO and Co-Founder of DANA, Vincent Iswara mengatakan dengan kemampuan teknologi yang dimiliki, DANA ingin selalu berorientasi membantu masyarakat, dan dalam hal ini tenaga medis. Selain tim medis Vince mengatakan UMKM merupakan sektor yang cukup dapat perhatian dari DANA selama pandemi ini. Ia mengatakan sudah ada platform yang dikembangkan DANA agar semua orang terdampak pandemi bisa mendapatkan benefit.

“Dengan kemampuan kita sekarang, semua kegiatan kita orientasinya adalah masyarakat. Sebagai perusahaan teknologi, komitmen kita adalah terus menambahkan fitur yang sangat berguna bagi masyarakat salah satunya seperti donasi #TempatSinggahPejuangMedis yang bisa dilakukan dari laman awal aplikasi DANA,” jelas Vince.

Advertisement

Mulai dari dokter hingga petugas laundry rumah sakit sama-sama lelah dan punya risiko tertular yang tinggi

Landing page donasi #TempatSinggahPejuangMedis di aplikasi DANA (Foto: dok. DANA) via dana.id

Direktur Pembinaan Umum (Dirbinum) Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Kolonel dr. Abraham Arimuko, menceritakan kalau tenaga kesehatannya memang sudah banyak yang lelah secara fisik dan mental. Salah satu tekanan fisik yang mungkin nggak kita ketahui adalah hawa panas yang harus mereka rasakan ketika mengenakan APD lengkap. Sementara tekanan mental adalah takut ketularan dan takut menularkan.

Ia juga mengatakan kalau tim medis yang bertugas selama pandemi covid-19 bukan hanya dokter dan perawat. Mulai dari petugas radiologi, petugas laundry, hingga petugas kamar jenazah merupakan tim medis yang punya resiko sama tingginya tertular Covid-19.

Melihat banyaknya tenaga medis yang terlibat di lapangan dalam menghadapi Covid-19, Dr. Abraham menyampaikan persoalan tenaga medis saat ini adalah mengupayakan tempat istirahat yang nyaman. Selain karena takut membawa risiko penularan, stigma di lingkungan tempat tinggal tenaga medis membuat mereka nggak bisa pulang ke rumah.

“Dengan jumlah yang cukup banyak ini problem tenaga medis adalah tempat istirahat yang nyaman. Solusi yang diharapkan adalah tempat istirahat dengan standar kenyamanan yang bisa mempertahankan fisik dan moril mereka. Kita perlu tempat yang nyaman biar bisa istirahat fisik maupun mental,” ucap Dr. Abraham.

Ia mengatakan RSPAD Gatot Subroto setidaknya memiliki tempat singgah yang cukup nyaman bagi tenaga medis, hanya saja jumlahnya nggak mencukupi untuk 600 orang yang bertugas. Makanya insiatif donasi penyediaan tempat singgah ini sangat diapresiasi oleh tenaga medis.

“Saya barusan dapat laporan bahwa teman-teman tenaga kesehatan dalam beberapa hari yang lalu sudah masuk ke hotel yang disediakan oleh Habitat. Mereka sangat senang di sana dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat luas atas dukungannya,” tutup Dr. Araham.

Periode program #TempatSinggahPejuangMedis dijadwalkan berlangsung selama Covid-19. Sementara jumlah tenaga medis yang akan dibantu serta wilayah penyediaan tempat singgah, akan berkembang mengikuti jumlah donasi yang terkumpul. Saat ini penyaluran donasi masih berfokus di daerah zona merah penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE