Gelar Festival Gerakan Warung Nasional, Tokopedia Berupaya Memajukan Ekosistem Warung

Festival Gerakan Warung Nasional

Di tengah gempuran minimarket franchise, eksistensi warung perlahan terkikis. Padahal mempertahankan dan memajukan ekosistem warung penting diupayakan. Hal ini karena lebih dari 60% ekonomi negara dipengaruhi oleh kontribusi warung.

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk membuat warung tetap relevan adalah penerapan teknologi. Langkah ini sudah dimulai Tokopedia melalui Gerakan Warung Nasional dan perilisan aplikasi Mitra Tokopedia pada 2018 silam. Inisiasi ini mengedepankan kolaborasi dengan para mitra strategis demi membantu masyarakat khususnya pemilik warung dan pelaku usaha sejenis.

Penerapan teknologi agar warung tetap relevan dengan zaman

Chief Operating Officer Tokopedia, Melisa Siska Juminto, di jumpa pers Festival Gerakan Warung Nasional (Foto: Luthfi Rahmadian/Hipwee) via www.hipwee.com

Chief Operating Officer Tokopedia, Melisa Siska Juminto, dalam jumpa pers Festival Gerakan Warung Nasional, Sabtu, (14/12/2019) di Lapangan Banteng, Jakarta, mengatakan penetrasi penerapan teknologi dalam ekosistem warung tidak gampang. Namun ia melihat adanya keinginan kuat dari para pemilik warung untuk tetap relevan dengan zaman.

“Sejak dirilis tahun 2018 lalu, 400 mitra sudah bergabung menjadi Mitra Tokopedia. Bahkan 80% dari mereka sudah berhasil menaikkan income dengan cukup signifikan. Kami melihat digital itu tidak mudah untuk para mitra warung. Tapi mereka gigih untuk beradaptasi mempelajarinya,” ujar Melisa.

Aplikasi Mitra Tokopedia adalah sebuah platform yang didesain khusus untuk para pelaku UMKM khususnya warung. Melisa menjelaskan melalui aplikasi ini mitra warung dimudahkan untuk memasok kebutuhan warung. Juga akan dibantu untuk bisa menjual produk-produk digital seperti isi ulang uang elektronik. Ke depannya Melisa mengatakan, masyarakat akan bisa melakukan pemesanan tiket pesawat melalui mitra warung.

Pemilik warung yang bergabung dengan Mitra Tokopedia bisa mendapatkan pinjaman dana

CEO dan Co-Founder Warung Pintar, Agung Bezharie Hadinegoro, di jumpa pers Festival Gerakan Warung Nasional (Foto: Luthfi Rahmadian/Hipwee) via www.hipwee.com

Hal yang cukup menarik di aplikasi Mitra Tokopedia ini adalah fitur Financial Lending. Dengan sistem stock now pay later, mitra warung bisa melakukan pinjam uang untuk mengembangkan usaha. Selain itu, mitra bisa mengakses seluruh barang yang ada di seluruh Indonesia melalui Tokopedia untuk menjadi stok dagangan.

Gerakan Warung Nasional adalah hasil inisiatif Tokopedia dan Warung Pintar. Sebuah perusahaan rintisan yang berfokus membuka akses bagi para pemilik warung di Indonesia di era digital. CEO dan Co-Founder Warung Pintar, Agung Bezharie Hadinegoro, mengatakan warung selalu bisa menyediakan lapangan pekerjaan bagi semua golongan masyarakat, karena menjadikan komunitas sebagai basis bisnisnya.

“3,5 juta warung yang ada di Indonesia merupakan tulang punggung bangsa. Menurut data internal kami, 58% mitra Warung Pintar adalah juragan perempuan. Mereka berhasil menyumbang 60% dari total penghasilan keluarga,” jelas Agung.

Festival Gerakan Warung Nasional

Talkshow bersama pemilik warung Mitra Tokopedia dan Mitra Warung Pintar (Foto: Luthfi Rahmadian/Hipwee) via www.hipwee.com

Sebagai puncak dari Gerakan Warung Nasional, Tokopedia melalui Mitra Tokopedia bekerjasama dengan Warung Pintar, OVO dan mitra strategis lainnya untuk menggelar ‘Festival Gerakan Warung Nasional (FWGN)’ pada Sabtu (14/12/2019) di Lapangan Banteng, Jakarta. Festival ini dibuka oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, Teten Masduki, yang menyampaikan dukungan pemerintah terhadap inovasi yang dilakukan untuk memajukan ekosistem warung, termasuk upaya Tokopedia dan Warung Pintar ini.

“Pemilik-pemilik warung adalah bagian dari pegiat UMKM yang berkontribusi lebih dari 60% terhadap ekonomi negara. Keberadaan mereka perlu kita apresiasi. Melalui pemanfaatan teknologi, para pejuang ekonomi ini diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan era dan terus mengambil bagian dalam menyokong perekonomian Indonesia,” jelasnya.

Warung harus bisa berevolusi menggunakan teknologi

Ki-ka: CEO dan Co-Founder Warung Pintar, Agung Bezharie Hadinegoro, Pendiri SAHARA sekaligus Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia, Ir. Sharmila, M.Si, Chief Operating Officer Tokopedia, Melissa Siska Juminto, President Director OVO, Karaniya Dharmasaputra (Foto: Luthfi Rahmadian/Hipwee) via www.hipwee.com

CEO dan Co-Founder Tokopedia, William Tanuwijaya, dalam keterangan tertulis menyampaikan harapannya agar gerakan ini bisa membuat seluruh profesi di Indonesia, bukan hanya pemilik warung, berevolusi dengan menggunakan kekuatan teknologi.

“Lewat gerakan ini, kami berharap seluruh profesi di Indonesia, salah satunya pemilik warung, dapat berevolusi menjadi perusahaan teknologi lewat ekosistem Tokopedia, sehingga mereka dapat selalu relevan dengan perubahan zaman dan terus berperan dalam pemerataan dan pertumbuhan ekonomi nasional.”

Sementara Agung, mengharapkan festival ini bisa jadi gerbang akan komitmen Warung Pintar dalam mendukung para pemilik warung untuk bertumbuh tanpa batasan di era digital ini.

“Lewat Festival Gerakan Warung Nasional, Warung Pintar ingin mendukung komitmen para juragan warung yang ingin bertumbuh tanpa batas menggunakan sistem teknologi yang mudah dipakai dan dipahami,” tutup Agung.

Sejak diluncurkan tahun 2018 , pengguna aplikasi Mitra Tokopedia lebih dari 400 ribu dan tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk basis terpadat pengguna aplikasi masih didominasi kota-kota di Pulau Jawa dan Sumatera. Sebagai bisnis berbasis komunitas, melakukan transaksi yang terjadi di warung berarti mendukung terciptanya multiplayer effect. Uang yang berkisar di warung akan mendukung ekosistem ekonomi akar rumput.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis