Kronologi Ledakan Bom di Polsek Astana Anyar, Satu Orang Polisi Meninggal Dunia

Aksi peledakan bom selalu mengejutkan publik. Seperti yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung pada Rabu (7/12) pagi. Peristiwa tersebut nggak hanya sebagai aksi ancaman, karena bom yang melekat di tubuh pelaku sampai meledak dan menyebabkan sejumlah anggota polisi mengalami luka-luka bahkan ada yang meninggal dunia.

Advertisement

Sebelum ledakan terjadi, pelaku juga sempat mengacungkan senjata tajam pada petugas saat memasuki area polsek. Berikut ini Hipwee rangkum kronologi aksi peledakan bom di Polsek Astana Anyar.

Pelaku datang ke Polsek Astana Anyar saat petugas sedang melakukan apel pagi

Melansir dari DetikNews, Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana mengungkap kronologi terjadinya ledakan bom di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat. Suntana yang saat kejadian itu sedang berada tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, ketika petugas sedang melaksanakan apel pagi.

“Kita berada di dekat TKP, beberapa meter dari Polsek Astana Anyar, yang tadi pagi tepat pukul 08.00 WIB telah terjadi sebuah ledakan di dalam Mako Polsek saat anggota sedang melakukan apel pagi. Pelaku berada di dalam dan memaksa untuk mendekati anggota kita yang sedang apel,” jelas Suntana.

Advertisement

Lebih lanjut Suntana menceritakan, awalnya pelaku memasuki halaman polsek dan mencoba menerobos barisan anggota dengan mengacungkan senjata tajam. Ketika sampai di depan pintu masuk gedung, pelaku dihalangi beberapa anggota. Saat terjadi aksi itu, tiba-tiba bom meledak.

Korban ledakan bom di Polsek Astana Anyar satu orang anggota polisi meninggal dunia

Aksi peledakan bom di Polsek Astana Anyar menyebabkan sejumlah anggota polisi mengalami luka-luka. Melansir dari DetikNews, Suntana mengungkap, ada sepuluh korban luka ringan hingga berat, yang merupakan anggota polisi dan warga yang kebetulan sedang melintasi jalan depan Polsek Astana Anyar. Selain itu, ada juga satu korban meninggal dunia.

Advertisement

“Akibat ledakan itu, total ada sebelas orang menjadi korban, terdiri atas sepuluh polisi, yang salah satunya meninggal dunia atas nama Sofyan. Sembilan masih dalam perawatan karena mengalami luka-luka, dan salah satu warga atas nama ibu Nurhasanah yang mengalami luka ringan. Saat kejadian ibu tersebut sedang jalan melewati Polsek Astana Anyar,” jelas Suntana.

Usai kejadian itu, para korban dilarikan ke rumah sakit, termasuk pelaku yang anggota tubuhnya hancur karena ledakan bom tersebut. Wilayah radius 300 meter dari TKP langsung dibatasi garis polisi dan dilakukan sterilisasi.

Pelaku peledakan membawa dua bom, satu melekat di tubuhnya, satu lagi diletakkan di sekitar TKP

Berdasarkan hasil pemeriksaan TKP, Suntana juga mengatakan bahwa pelaku peledakan bom tersebut membawa dua unit bom ke lokasi. Salah satu bom meledak yang diduga melekat di tubuh pelaku. Sementara satu bom lainnya ditemukan di sekitar lokasi dalam kondisi belum meledak.

“Tadi ada satu yang diledakkan pelaku, dan ada satu lagi kita temukan belum meledak, tapi akhirnya kita ledakan,” kata Suntana.

Bom yang ditemukan belum meledak tersebut diamankan oleh anggota Gegana Brimob kemudian diledakkan di tempat yang aman sekitar pukul 10.45 WIB. Selain itu, Suntana juga mengungkap proyektil dari ledakan tersebut berupa paku tembok dan paku payung. Sementara bahan peledaknya masih dilakukan penyelidikan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE