Rilis Laporan Keberlanjutan 2021, Tetra Pak Soroti Pangan dan Iklim Demi Capai Ekonomi Sirkular

Laporan Keberlanjutan 2021 Tetra Pak

Tingkat konsumsi masyarakat yang kian tinggi membuat volume sampah di dunia menggunung hingga mengganggu keseimbangan iklim Bumi. Sampah tersebut meliputi limbah pakaian, limbah rumah tangga hingga makanan. Meski begitu, kita masih punya harapan Bumi pulih dari kondisi yang mengkhawatirkan, karena ada banyak komunitas, organisasi, atau perusahaan yang menggencarkan gerakan peduli lingkungan.

Tetra Pak adalah satu dari sekian banyak perusahaan yang berkomitmen mengurangi sampah plastik yang sulit terurai di alam, dengan cara menghadirkan solusi pengemasan dan pemrosesan makanan menggunakan kemasan karton daur ulang. Baru-baru ini, Tetra Pak merilis laporan keberlanjutan sebagai bentuk komitmen mewujudkan ekonomi sirkular di Indonesia.

Memperkuat ambisi dan komitmen mewujudkan ekonomi sirkular di Indonesia

Photo by Alfonso Navarro on Unsplash

Laporan Keberlanjutan 2021 yang dirilis Tetra Pak pada tanggal 5 Oktober 2021 disebutkan untuk memperkuat ambisi dan komitmen perusahaan dalam melindungi makanan, manusia, dan planet demi masa depan yang lebih berkelanjutan. Dalam keterangannya, Tetra Pak menyampaikan laporan tersebut menekankan pentingnya mengatasi tantangan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang saling terkoneksi satu sama lain.

Managing Director Tetra Pak Malaysia, Singapura, Filipina dan Indonesia Michael Wu mengatakan Tetra Pak telah membantu memperluas pengumpulan sampah minuman karton selama hampir 50 tahun, dan menegaskan komitmen jangka panjang untuk berkontribusi terhadap ekonomi sirkular. Ia juga menyampaikan pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen terhadap manajemen sampah dan mengatur target nasional untuk pengurangan sampah.

“Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang sangat besar terhadap manajemen sampah, mengatur target nasional sebesar 30 persen untuk pengurangan sampah dan 70 persen untuk manajemen sampah di tahun 2025. Di Tetra Pak Indonesia, seluruh pekerjaan berkelanjutan kami bertujuan untuk mencapai hal-hal ini,” ujar Michael melalui keterangan tertulis, Selasa (5/10).

4 hal yang menjadi sorotan global dalam Laporan Keberlanjutan 2021

Dalam Laporan Keberlanjutan 2021 Tetra Pak memberi sorotan global untuk empat hal, di antaranya melakukan kolaborasi dengan manufaktur makanan dan minuman untuk menjamin ketersediaan pangan dan meningkatkan ketahanan sistem pangan sepanjang pandemi Covid-19. Sorotan kedua adalah mencapai target iklim 2020, memisahkan pertumbuhan bisnis dari emisi GHG di seluruh value chain. 

Sorotan global ketiga Tetra Pak adalah telah meningkatkan inovasi dengan menyediakan solusi berkelanjutan dalam pemrosesan dan pengemasan kepada konsumen. Sementara yang keempat, Tetra Pak berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan yang berkaitan dengan value chain daur ulang dalam berbagai macam aktivitas yang berkontribusi pada bertambahnya kemasan karton daur ulang global hingga 27% di tahun 2020.

“Di Indonesia, misalnya, Tetra Pak telah merancang suatu proses bagi petani-petani kecil untuk menjaga rasa air kelapa dan mentransformasikan bagian-bagian lain dari buah menjadi krim kelapa, minyak, dan susu yang bernilai tinggi,” tulis Tetra Pak mengenai sorotan global ketiga.

Upaya yang telah dilakukan Tetra Pak untuk mewujudkan ekonomi sirkular di Indonesia

Photo by Jasmin Sessler on Unsplash

Sejak tahun 1975, Tetra Pak telah berkontribusi untuk meningkatkan daur ulang karton di Indonesia dengan melaksanakan program dan inisiatif kolaboratif dengan pemilik brand, perusahaan pengelolaan sampah dan daur ulang serta pembuat kebijakan. Hingga saat ini, Tetra Pak telah menggandeng lebih dari 100 unit bank sampah dan memasang 160 titik daur ulang di berbagai sekolah, hotel, restoran dan kafe di seluruh Indonesia untuk membantu memisahkan serta mengumpulkan sampah kemasan karton bekas minum.

Belum lama ini Tetra Pak menambah enam mitra pengumpulan karton bekas minum di tujuh provinsi di Jawa dan Bali. Selain itu, saat ini Tetra Pak tengah bekerja sama dengan aplikasi Rapel yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, untuk mengumpulkan sampah karton bekas minuman langsung dari konsumen di Yogyakarta. Sustainability Manager Tetra Pak Indonesia mengungkapkan program daur ulang sampah ini sangat penting demi menunjang transformasi menuju ekonomi sirkular yang rendah karbon.

“Membangun dan meningkatkan program daur ulang sangat penting untuk bertransformasi ke ekonomi sirkular yang rendah karbon. Hal ini menjadi alasan mengapa kami terus bekerja sama dengan jaringan pengumpulan sampah di seluruh Indonesia untuk berinvestasi dalam mewujudkan perubahan dalam skala yang luas untuk mendorong nilai sosial dan ekonomi,” ujar Reza.

Tetra Pak berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam inisiatif industri daur ulang dan sirkular

Lebih lanjut, Tetra Pak berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam inisiatif industri daur ulang dan sirkular. Hal tersebut demi mempercepat praktik ekonomi sirkular dan mendukung implementasi extended producer responsibility (EPR). Disampaikan kalau Tetra Pak dan anggota PRAISE Indonesia (Packaging and Recycling Association of Indonesia Sustainable Environment) baru saja menandatangani sebuah perjanjian.

Isi perjanjian yang turut ditandatangi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, McKinsey.org, ecoBali Recycling, dan Bali PET itu adalah mendukung pembangunan kapasitas dari pengumpulan sampah kemasan, menyediakan skema pendanaan kolaboratif untuk pengelolaan sampah yang berbasis komunitas, dan mendorong perubahan perilaku untuk mencapai inklusi sosial.

Dalam keterangannya, Tetra Pak juga mengatakan telah membuat jejak berkelanjutan di seluruh Asia Tenggara. Di Malaysia, misalnya, Tetra Pak memberi dukungan kepada start-up WatertreeTM Project yang memperkenalkan merek lokal air kemasan karton pertama. Di Filipina, Tetra Pak menginvestasikan sebuah fasilitas daur ulang untuk membantu meningkatkan kapabilitas daur ulang di sebuah kota kunci, Luzon.

Untuk ke depannya, Tetra Pak telah mengumumkan akan berupaya mencapai netzero emissions di seluruh operasi bisnis pada tahun 2030, dengan ambisi mencapai net-zero emissions di sepanjang value chain pada 2050. Selain itu, Tetra Pak juga tengah berusaha menciptakan kemasan berkelanjutan yang dibuat hanya dari bahan-bahan berbasis tumbuhan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Editor