Demi Biayai Adik, Perempuan Ini Cuma Makan Nasi dan Cabe Tiap Hari. Akhirnya Ia Meninggal Dunia!

Hidup Ngirit Demi Adiknya

Banyak orang yang rela berkorban mati-matian demi keluarga tersayang. Salah satunya adalah Wu Huayan, seorang perempuan asal Cina yang sungguh inspiratif. Kehidupannya sungguh berat. Ibunya meninggal saat Wu berusia empat tahun, disusul oleh kematian sang ayah saat Wu masih bersekolah. Dia pun hidup sebatang kara bersama seorang adik lelakinya. Syukurlah mereka ditampung oleh kerabat jauh.

Namun tanpa keberadaan orang tua, Wu dan adiknya mengalami masalah finansial. Apalagi sang adik harus menjalani pengobatan yang menguras biaya. Lantas Wu melakukan pengorbanan yang mengharukan. Ia makan nasi sama cabe saja.

Selama bertahun-tahun, seorang perempuan cina bernama Wu Huayan hidup hanya dengan 2 yuan (sekitar 4.000 rupiah) per hari. Itu dilakukan demi membiayai adik lelakinya

Wu Huayan berusaha tegar demi adiknya via www.asiaone.com

Dilansir dari BBC , Wu dan adiknya dirawat oleh nenek mereka setelah menjadi yatim piatu. Paman dan bibinya pun memberi uang 300 yuan (sekitar 600 ribu rupiah) per bulan untuk kehidupan sehari-hari. Namun sayangnya, bantuan tersebut tidak cukup. Sebab adik Wu mempunyai masalah kesehatan jiwa sehingga harus menjalani pengobatan dengan biaya yang cukup tinggi.

Demi adiknya, Wu berhemat mati-matian. Dia hanya makan nasi dan cabe setiap hari selama lima tahun. Jadi dia hanya perlu mengeluarkan uang 2 yuan (sekitar 4.000 rupiah) per hari. Lalu sebagian besar uang lainnya digunakan untuk membayar biaya pengobatan sang adik. Mengharukan banget ya pengorbanannya.

Gara-gara kondisi tersebut, tubuh Wu Huayan menjadi lemah dan sakit-sakitan. Dia pun dirawat di rumah sakit, lalu akhirnya meninggal dunia dalam usia muda

Wu Huayan saat di rumah sakit via bitterwinter.org

Wu kekurangan nutrisi karena hanya makan nasi dan cabe tiap hari. Pada Oktober 2019, dia dibawa ke rumah sakit karena mengalami keluhan pernapasan. Saat itu kondisi fisiknya sungguh memprihatinkan. Tinggi badannya hanya 135 cm, sedangkan berat badannya hanya 20 kilogram lebih sedikit. Bahkan alis dan 50% rambutnya telah rontok. Gadis muda ini tampak seperti anak-anak.

Setelah diperiksa, ternyata Wu mengalami masalah jantung dan ginjal. Dia pun dirawat selama beberapa bulan di rumah sakit. Namun sungguh nahas, akhirnya Wu mengembuskan napas terakhir pada Senin (13/1). Adik lelakinya berkata kalau Wu meninggal dalam usia 24 tahun. Sungguh disayangkan. Apalagi, saat itu Wu masih menjadi mahasiswi tahun ketiga di kampus.

Sebelum Wu Huayan meninggal, masyarakat telah memberi banyak donasi untuknya lewat badan amal. Namun ternyata, hanya sebagian kecil yang diterima oleh perempuan itu

Penggalangan dana untuk Wu Huayan via www.bbc.com

Kasus Wu sudah viral di Cina sejak akhir tahun 2019. Foto-foto kondisi fisiknya yang memprihatinkan telah membuat banyak orang bersimpati. Rupanya, Wu sengaja menghubungi media untuk meminta bantuan. Sebab Wu tidak ingin berakhir sama seperti ayah dan neneknya yang meninggal dunia karena tak punya uang untuk berobat.

Lantas, badan amal bernama Charity 9958 membuat penggalangan dana untuk membayar operasi jantung bagi Wu. Donasi pun membanjir masuk dari mana-mana. Namun dilansir dari BBC , ternyata hanya sebagian kecil donasi yang sampai pada Wu. Catatan resmi menunjukkan kalau hanya ada 20.000 yuan (sekitar 39,6 juta rupiah) yang dibayarkan untuk tagihan rumah sakitnya. Padahal total donasi yang terkumpul adalah 1 juta yuan atau 1,9 miliar rupiah!

Kenyataan tersebut membuat masyarakat di Cina mengamuk. Badan amal Charity 9958 dituding melakukan penipuan. Bahkan Zheng Hehong, seorang aktivis, berpendapat kalau Charity 9958 sengaja mencari orang-orang yang sakit. Lantas mereka menahan dana sumbangan hingga pasien meninggal dunia. Menurut Zheng, secara hukum, uang yang sudah terlanjur terkumpul bisa diberikan sebagai bonus staf alih-alih bantuan amal.

Menanggapi tudingan tersebut, Charity 9958 berkata kalau donasi untuk Wu sengaja ditahan atas permintaan keluarga. Mereka juga berkata kalau sumbangan belum diberikan karena Wu belum memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk operasi. Sebab menurut sejumlah laporan, berat badan Wu memang tak pernah mencapai standar untuk operasi, bahkan beratnya kurang dari 30 kilogram saat meninggal. Badan amal Charity 9958 berniat menyalurkan donasi pada Wu kalau dia sudah siap operasi.

Namun, seorang kenalan Wu berkata pada media The Cover kalau perempuan itu tak tahu tentang uang sumbangan sebesar 400 ribu yuan (sekitar 792 juta rupiah). Masalah pun semakin rumit saat Charity 9958 berkata kalau dulu mereka berhenti menggalang dana untuk Wu karena pemerintah setempat sudah berinisiatif mengambil alih kepengurusan Wu. Namun saat dikonfirmasi, ternyata pemerintah setempat bahkan nggak pernah berbicara dengan badan amal tersebut.

Waduh, jadi mana nih yang benar? Semoga masalah ini bisa diusut sampai tuntas supaya Wu dan keluarganya mendapat keadilan. Donasi yang sudah terkumpul juga harus dipantau agar tak disalahgunakan. Terakhir, mari kita doakan agar Wu bisa beristirahat dengan tenang di alam sana.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tinggal di hutan dan suka makan bambu

Editor

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo