Mengenal Apoteker, Profesi dengan Peran Tak Tergantikan Meski Jarang Dapat Perhatian

Mengenal profesi apoteker

Pengetahuan sebagian masyarakat Indonesia terkait profesi dunia kesehatan masih identik dengan dokter dan perawat saja. Sementara apoteker cenderung dipahami sebagai petugas di balik loket obat belaka. Padahal dengan kompetensinya, peran apoteker sama berartinya dengan dokter karena bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menyelamatkan nyawa pasien.

Advertisement

Masa-masa pandemi ini bisa jadi salah satu contoh kasus di mana apoteker berada di garda depan dunia kesehatan. Ketika rumah sakit dan puskesmas harus menutup sementara layanan mereka, apotek tetap buka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap obat dan alat kesehatan. Nah, biar pengetahuan kita terkait dunia kesehatan bertambah, yuk simak penjelasan tentang profesi apoteker berikut ini.

Pengertian apoteker dan tugas profesinya

Apoteker secara sederhana merupakan sebutan bagi profesi farmasi di Indonesia. Dalam bahasa Inggris profesi ini disebut pharmacist, sedang dalam bahasa Belanda, Jerman, dan Belgia dinamakan apotheker. Bidang pekerjaan kefarmasian apoteker secara garis besar dibagi tiga, yakni produksi, distribusi, serta pelayanan obat dan obat tradisional. Sedangkan dalam industri farmasi, apoteker umumnya bertugas dalam pengendalian dan pemastian mutu, serta produksi obat. Di luar itu, apoteker juga bisa terlibat dalam penelitian dan pengembangan untuk obat-obatan baru.

Untuk bisa menjadi apoteker, jalan yang ditempuh juga nggak singkat lo. Seseorang terlebih dahulu harus menjadi sarjana (S1) program farmasi. Setelah itu ditambah dua semester pendidikan profesi apoteker sebelum mengucap sumpah profesi apoteker. Hanya sampai di sana? Enggak. Seseorang yang ingin bekerja sebagai apoteker harus mengikuti dan lulus Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) yang diselenggarakan oleh panitia nasional.

Advertisement

Salah satu contoh peran apoteker yang nggak jarang diketahui masyarakat

Pengajar Farmakologi dan Farmasi Klinis Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Lailaturrahmi dalam tulisannya di laman The Conversation memberikan satu contoh peran penting apoteker yakni saat pendistribusian obat-obatan. Ia menjelaskan, setiap obat-obatan yang diproduksi oleh industri farmasi Indonesia maupun yang diimpor, akan didistribusikan oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF) sebelum bisa dibeli di apotek. Nah, setiap PBF yang ingin mendistribusikan obat-obatan ini setidaknya harus punya satu orang apoteker sebagai penanggung jawab.

Apoteker sebagai penanggung jawab dibutuhkan karena pendistribusian obat harus dilakukan secara baik sesuai pedoman agar produk sampai dalam kondisi baik, aman, dan terjaga khasiatnya. Di sini lah ilmu apoteker diperlukan. Karena tanpanya, pengiriman obat-obatan bukan nggak mungkin dilakukan dengan keliru. Pengusaha tentu nggak paham bedanya penanganan distribusi vaksin yang sensitif terhadap perubahan suhu dengan obat pilek, misal.

Tugas apoteker ternyata nggak cuma melayani resep obat

Advertisement

Nah, kalau kamu sering melihat apoteker di loket obat apotek, puskesmas, atau rumah sakit, ternyata mereka nggak hanya melayani resep obat saja lo. Apoteker juga harus melakukan penelusuran riwayat penggunaan obat, evaluasi penggunaan obat, pemantauan terapi obat, pelayanan infomasi obat, serta konseling terhadap pasien. Dalam memberikan pelayanan, Lailaturrahmi menjelaskan apoteker sering berkolaborasi dengan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dah ahli gizi agar pengobatan yang diberikan aman dan efektif bagi pasien.

Selain itu, apoteker juga berperan dalam pengelolaan obat dan alat kesehatan di fasilitas layanan kesehatan. Hal ini penting karena tanpa pengelolaan dari apoteker, pelayanan kesehatan bisa saja terkena imbas karena rentan kehabisan stok obat atau sebaliknya stok menumpuk hingga kadaluarsa.

Buat kamu yang selama ini masih mengira prospek menjadi seorang apoteker hanyalah di apotek, puskesmas, dan rumah sakit, maka sekarang mari kita lihat betapa dibutuhkannya apoteker di lintas sektor. Faktanya, apoteker juga dibutuhkan di level kementerian, seperti di kementerian kesehatan untuk ikut menyusun regulasi dan mengendalikan obat-obat bagi masyarakat. Sementara di Badan POM, apoteker juga dibutuhkan karena bisa bekerja mengevaluasi obat, suplemen  kesehatan, kosmetik, dan juga pangan yang beredar di masyarakat. Profesi ini bahkan bisa masuk ke lembaga seperti BNN karena juga berperan dalam mengawasi penggunaan narkotika dan psikotropika.

Nah, itu dia profesi apoteker yang meski masih belum begitu disadari masyarakat, tapi punya peranan yang sangat dibutuhkan. Karena selain punya tugas yang jauh lebih kompleks dari pengetahuan kita selama ini, prospek profesi apoteker juga nggak hanya di balik loket obat sebagaimana kita ketahui.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.

CLOSE