10 Nostalgia Pengalaman Pemilu Pertama yang Seringkali Kocak. Maklum ‘Kan Masih Pemula

Pengalaman pemilu pertama

Seperti yang kita semua tahu, tahun ini kita akan melaksanakan pesta demokrasi rutin 5 tahunan yang euforianya mungkin sudah terasa sejak berbulan-bulan lalu. Pemilu Presiden –penentuan pemimpin negara untuk jangka waktu 5 tahun ke depan– akan diselenggarakan serentak bulan April ini. Kedua pasangan calon sudah mulai sibuk berkampanye, mempromosikan visi dan misinya lewat berbagai saluran.

Bicara soal pemilihan umum, setiap orang pasti akan melewati masa-masa mencoblos untuk pertama kalinya. Di Indonesia sendiri, kita baru bisa berpartisipasi dalam pemilu kalau sudah punya KTP, alias umur 17 tahun. Mungkin ada juga sih yang sudah berumur tapi belum pernah mencoblos sekalipun seumur hidup. Tapi bagi mereka yang sudah melewati fase memilih pertama, biasanya ada memori berkesan tersendiri yang terlalu sayang untuk tidak dibagi. Kali ini, Hipwee News & Feature sudah merangkum 10 pengalaman anak muda dalam pemilu pertamanya. Yuk, simak!

1. Waktu mencoblos pertama kali, kita masih sering belum tahu latar belakang calonnya. Apalagi kalau pilkada, sudah namanya banyak dan visi misinya juga mirip-mirip nggak jelas gitu~

Jadinya terpaksa memilih pilihan yang sama kayak ortu. Belum punya pendirian sendiri~ via www.hipwee.com

2. Karena nggak tahu siapa aja calonnya, pas disodorkan kertas besar berisi foto-foto paslon, malah bingung. Alhasil, yang dicoblos yang mukanya familiar aja

Siapa yang paling banyak pasang spanduk, berarti kemungkinan dipilihnya makin besar ya~ via www.hipwee.com

3. Bagi yang tinggal di perantauan, pemilu seringkali jadi perjuangan tersendiri. Harus bolak-balik minta surat domisili ke RT/RW setempat, dan lain-lain

Harus rela ribet kalau pengen nyoblos via www.hipwee.com

4. Selain buat difoto dan diunggah di medsos, banyak juga lo tempat makan yang memberi diskon pelanggan dengan tinta ungu di jarinya. Ternyata ini strategi jitu buat menarik minat pemilih

Kabar gembira bagi para mahasiswa nih~ via www.hipwee.com

5. Nggak sedikit juga yang awalnya berpikiran golput, tapi setelah termakan rayuan salah satu calon, jadi mencoblos deh

Mencoblos dan berpihak setelah memahami visi capres. Ya idealnya sih begini. via www.hipwee.com

6. Bahkan ada lo yang memilih karena ada cagub yang mau melunasi semua utang PNS di provinsinya. Entah beneran terbukti atau nggak…

Semoga aja sekarang jadi pemilih yang lebih kritis via www.hipwee.com

7. Tinta ungu memang terbukti bisa membawa ketertarikan sendiri pada banyak pemilih pemula. Rasanya bangga gitu ‘kan kalau jari ada ungu-ungunya~

Buat pamer tinta ungu~ via www.hipwee.com

8. Ini lagi, saking banyaknya calonnya, dan nggak sempat (atau nggak kepikiran) buat riset sebelumnya, jadinya nggak tahu mau memilih siapa

Pas masih sibuk milih, eh malah disuruh cepat-cepat sama petugas TPU-nya via www.hipwee.com

9. Ajakan teman untuk seru-seruan nyoblos juga jadi latar belakang pengalaman #PemiluPertama banyak orang

Mencoblos karena pengaruh teman via www.hipwee.com

10. Karena belum melek politik, banyak juga yang termakan hoaks. Terus menyesal karena pilihannya salah. Semoga bisa jadi pelajaran buat mencoblos selanjutnya deh ya

Informasi politik dari medsos itu belum tentu benar ya, jadi jangan mudah percaya via www.hipwee.com

Mirisnya, ternyata nggak sedikit anak muda 20-an ke atas yang belum pernah merasakan pemilu. Kebanyakan karena tinggal di kota lain, dan terlalu malas mengurus dokumen-dokumen sebagai syarat mencoblos di tanah rantau

Mungkin bisa jadi pertimbangan KPU buat mempermudah syarat-syarat ini, biar nggak banyak yang golput via www.hipwee.com

Kalau lihat alasan-alasan di atas, ternyata sistem pemilu kita memang masih jauh dari kata sempurna ya. Mungkin bisa dibilang kalau calon-calon yang terpilih selama ini, tidak murni terpilih karena para pemilih tahu dan paham visi misinya. Banyak banget mereka –terutama pemilih pertama– yang nggak paham sama calon pilihannya sendiri, dan ikut pemilu karena alasan lain.

Semoga aja ke depannya para pemilih muda ini bisa mendapat sosialisasi baik mengenai pemilu secara umum sampai seluk beluk kandidat paslon. Minimal dari sekolah lah, biar nggak buta-buta amat~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE