Pengalaman Seru 10 Beswan Djarum dalam Asia-Pacific Model United Nations Conference di Australia. Wah, Kayak Gimana Ya?

Beswan Djarum berprestasi dalam Asia-Pacific Model United Nations Conference (AMUNC) 2018

Banyak orang bilang saat menjadi mahasiswa harus berani manfaatkan peluang. Semisal aktif ikut kegiatan, baik itu di dalam atau di luar kampus. Karena bukan cuma menambah lingkup pergaulan, tapi juga pengalaman seru yang tak terlupakan. Seperti cerita seru 10 Beswan Djarum yang tergabung dalam Delegasi Djarum Foundation. Belum lama ini, 10 Beswan Djarum berprestasi dalam konferensi internasional Asia-Pacific Model United Nations Conference (AMUNC) 2018 di Sydney, Australia, pada 8-12 Juli 2018.

Para mahasiswa berprestasi yang berasal dari berbagai kampus ini, sukses membawa penghargaan level tim atau pun level individu. Di level tim, delegasi Djarum Foundation meraih Best English as an Additional Language or Dialect (EALD) Delegation Award. FYI, penghargaan ini atas kinerja tim yang diberikan kepada delegasi dengan bahasa pengantar utama dari negara asalnya bukan bahasa Inggris.

sepuluh beswan djarum dalam AMUNC 2018

Sementara di level individu, tiga delegasi Beswan Djarum 2016/2017 yakni Nur Pratama Abdi Muhammad (Universitas Airlangga), Indra Setiawan (Universitas Diponegoro), dan Irfan Muhammad Yusuf (Institut Teknologi Bandung) masing-masing memperoleh penghargaan Outstanding Delegate Award. Penasaran kayak gimana cerita seru 10 Beswan Djarum di AMUNC 2018? Yuk, simak ulasan ini.

Bukan cuma buat mahasiswa Hubungan Internasional, tapi AMUNC ini bisa dikuti oleh mahasiswa dari jurusan apa saja. Seperti  para delegasi 10 Beswan Djarum ini

para Beswan Djarum yang meraih prestasi dalam AMUNC 2018

“AMUNC itu simulasi sidang PBB, jadi kita di sini merepresentasikan negara lain. Kita ditempatkan pada komite-kmite PBB seperti UNICEF atau WHO. Isu yang dibahas yaitu permasalahan dunia, maka teknik berdiplomasi sangat berperan di sini,” – ujar Ketua Delegasi Beswan Djarum dalam AMUNC 2018, Muhammad Murtadha Ramadhan (biasa disapa Ado) dari Institut Pertanian Bogor (IPB), pada Rabu (18/7/2018) di Jakarta.

Menjadi delegasi dalam simulasi sidang PBB adalah momen yang sangat berkesan. Selama AMUNC 2018, banyak cerita seru yang dialami para 10 Beswan Djarum ini. Mereka berperan sebagai delegasi dari berbagai negara dan organisasi untuk berdiskusi, berdebat dan membuat suatu resolusi bersama atas berbagai isu internasional. Jadi, mereka merepresentasikan delegasi dari negara lain – bukan sebagai wakil dari Indonesia.

AMUNC 2018 terbuka untuk jurusan apa saja

Uniknya, simulasi sidang PBB nggak cuma bisa diikuti oleh mahasiswa dengan jurusan Hubungan Internasional (HI) saja. Justru, ajang internasional ini terbuka untuk mahasiswa dari berbagai jurusan. Nggak percaya? Banyak anggota Beswan Djarum yang ternyata bukan anak HI, lho. Seperti ketua delegasinya yaitu Ado dari IPB jurusan Mathematics and Natural Sciences, Mohammad Gabriell Firdausy Erfan dari Universitas Negeri Malang Fakultas Sastra, dan Nur Pratama Abdi Muhammad dari Universitas Airlangga jurusan Ekonomi dan Bisnis.

“Saya tidak melihat latar belakang kuliah di jurusan pendidikan menjadi sebuah masalah. Justru, saya anggap itu sebagai tantangan. Basic saya adalah guru dan tidak ada sama sekali unsur politik selama kuliah. Jadi, saya berusaha dengan riset sendiri dan dibantu dari tim delegasi dan Djarum untuk menyiapkan,” – ungkap anggota delegasi Beswa Djarum dalam AMUNC 2018, Ranty Kartika dari Universitas Sanata Dharma jurusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan, pada Rabu (18/7/2018) di Jakarta.

Pembekalan tambahan kepada delegasi Djarum Foundation untuk program International Exposure bertujuan memberikan bekal soft skills yang lengkap tentang Model United Nations

berkat pembekalan soft skills dari Djarum

“Dengan raihan prestasi ini, terbukti bahwa beragam soft skills yang diterima mahasiswa Beswan Djarum melalui progam Djarum Beasiswa Plus adalah relevan dan berkualitas hingga level mancanegara,” – jelas Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Laksmi Lestari, pada Rabu (18/7/2018) di Jakarta.

Keberhasilan para Beswan Djarum ini tak lepas dari pelatihan soft skills yang diterima dalam program Djarum Beasiswa Plus yang menyerasikan kecerdasan akademik dari perguruan tinggi dengan kecerdasan emosional. Proses pelatihannya diberikan dalam tiga soft skills utama, yakni karakter, kepemimpinan dan wawasan kebangsaan. Selain pelatihan utama dalam program Djarum Beasiswa Plus tersebut, sebagai persiapan AMUNC sepuluh Beswan Djarum terlebih dahulu mendapat pelatihan intensif soft skills tambahan di Jakarta.

pelatihan yang dipersiapkan dengan matang

Pelatihan ini berisikan tentang gambaran Model United Nations (MUN)  Conference, kepemimpinan yang inklusif hingga praktik simulasi sidang yang akan dilaksanakan dalam AMUNC 2018. Tak hanya itu, kesepuluh Beswan Djarum ini juga diberi kesempatan berkunjung ke United Nations Information Centre (UNIC) di Jakarta untuk berdiskusi mengenai MUN dan berbagai topik internasional lain yang sedang hangat.

Ini pertama kali saya mengikuti program seperti International Exposure. Di sinilah saya merasa pelatihan soft skills dari Djarum Beasiswa Plus sangat bermanfaat. Mulai dari Character Building, Leadership Development, dan Nation Building. Lebih dari itu, mind set kami sangat berkembang dalam soft skills diplomatic leadership yakni bagaimana menjadi pemimpin yang cakap berdiplomasi,” – kata salah satu peraih penghargaan Outstanding Delegate Award AMUNC 2018, Irfan Muhammad Yusuf, pada Rabu (18/7/2018) di Jakarta.

pengalaman seru yang tak terlupakan

Upaya Djarum Foundation berikan kesempatan bagi Beswan Djarum untuk mendapatkan pengalaman berkompetisi dan mengharumkan nama bangsa di skala internasional sudah dijalankan sejak tahun 2013 lalu. Setiap tahunnya Djarum Foundation mengirim delegasi untuk menorehkan prestasi dan mengharumkan nama bangsa. Wah, bangga sekali dengan keberhasilan 10 Beswan Djarum ini, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini