Bercitra Horor, Ternyata Ini Alasan Ilmiah Kenapa Pohon Kamboja Selalu Ada di Kuburan. Masuk Akal!

Pohon Kamboja di kuburan

Selain deretan batu nisan lengkap dengan gundukan tanah yang berjajar rapi, pemandangan lain yang hampir selalu kita jumpai saat berkunjung ke area pemakaman adalah pohon kamboja. Mungkin tak sedikit dari kalian yang bertanya-tanya mengenai keberadaan pohon-pohon tersebut. Kamboja yang juga sering disebut ‘pohon keramat’ itu selalu ada dan tersebar di kuburan-kuburan tanah air. Mulai yang berukuran kecil, sedang, sampai besar.

Advertisement

Saking seringnya ketemu pohon kamboja di kuburan, masyarakat pun kerap mengaitkannya dengan hal-hal yang berbau mistis. Tak heran jika pohon ini juga sering nongol di film atau sinetron berbau horor. Padahal, setelah ditelusuri lebih lanjut, ada alasan logis dan ilmiah yang tentu lebih masuk akal untuk diterima akal sehat, terkait alasan mengapa pohon-pohon itu selalu ada di peristirahatan terakhir manusia.

Pohon kamboja bukannya tumbuh secara liar. Ternyata masyarakat sekitar memang sengaja menanamnya lo!

Bunga kamboja gugur saat masih belum layu | Credit: B.navez, CC BY-SA 3.0 via commons.wikimedia.org

Tak sedikit orang yang mengira bahwa keberadaan pohon kamboja ini tumbuh secara liar. Padahal, pohon berbunga cantik ini memang sengaja ditanam oleh masyarakat di sekitar kuburan. Hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan karena pohon kamboja memiliki bentuk ranting dan juga daun yang bersifat melebar dan rimbun ketika sudah berumur dewasa.

Dengan begitu, pohon tersebut dapat berfungsi sebagai peneduh bagi orang-orang yang hendak ziarah. Dan otomatis bisa menjaga keasrian kuburan itu sendiri.

Advertisement

Tapi kenapa harus pohon kamboja ya? Kan banyak jenis pohon lain yang bisa ditanam. Hmm.. ternyata ia memiliki karakteristik bunga yang sangat unik, Guys~

Tanaman unik yang bunganya gugur saat masih segar | Credit: Forest & Kim Starr, CC BY 3.0 via commons.wikimedia.org

Fakta dan alasan kedua yang mungkin tak diketahui oleh banyak orang adalah keunikan dari bunga kamboja itu sendiri. Selain tampilan dan warnanya yang begitu cantik, bunga kamboja yang notabene punya citra mistis ini punya karakteristik yang bisa dibilang jarang ditemukan pada tanaman berbunga lainnya. Bunga ini selalu gugur saat masih segar alias belum layu. Maka tak heran jika kita sering melihat bunga-bunga tersebut berserakan di sekitar batu nisan. Rupanya, memang itulah ciri khas dari pertumbuhannya. Bunga-bunga berguguran itu otomatis akan menciptakan kesan wangi di area sekelilingnya.

Selain itu, pohon kamboja adalah jenis tanaman yang perlu banyak nutrisi. Tapi tak perlu khawatir karena pembusukan yang berasal dari jasad orang-orang yang sudah meninggal akan membantu menyuburkannya

Pohon kamboja dapat tumbuh subur di kuburan | Credit: B.navez, CC BY-SA 3.0 via commons.wikimedia.org

Setiap tumbuhan pasti memiliki cara hidupnya sendiri-sendiri. Begitu juga dengan jenis pohon yang satu ini. Melansir dari laman Suara , pohon kamboja memerlukan nutrisi yang banyak untuk membuatnya dapat bertahan hidup hingga usia dewasa. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan kuat mengapa pohon ini sengaja ditumbuhkan di kuburan.

Advertisement

Jasad dari orang-orang yang telah meninggal di dalam tanah dan mengalami penguraian secara alami, dapat membuat tanah di sekitarnya menjadi subur. Dengan begitu, pertumbuhan pohon kamboja akan semakin subur ketika ia hidup di area pemakaman. Maka jangan heran jika banyak pohon kamboja yang memiliki ukuran besar dan berusia puluhan tahun di tempat itu.

Jadi makin percaya sih kalau ada yang bilang “Setiap apa yang hidup di bumi ini pasti membawa manfaat bagi sekelilingnya”. Begitu pun dengan pohon kamboja, yang mungkin banyak orang mengabaikannya setiap berkunjung ke area pemakaman. Nyatanya ia memiliki fungsi yang begitu penting. Coba bayangkan jika tidak ada pohon kamboja di kuburan, selain panas, mungkin kuburan akan memicu bau busuk yang kurang mengenakkan bagi masyarakat sekitar.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

An amateur writer.

CLOSE