Luncurkan Program #SamaSamadiTikTok, Kemendikbud Dukung TikTok Tingkatkan Literasi Digital Generasi Muda

Sama-sama di TikTok

Buka aplikasi TikTok kayaknya udah jadi salah satu stress healing populer generasi masa kini. Bagaimana nggak, beragam konten video singkat tersedia di sana dan tinggal pilih mana yang sekiranya menghibur. Mulai yang serius kayak edukasi, sampai yang receh kayak dubbing dialog kocak.

Advertisement

Populernya TikTok ini juga didukung oleh data dari badan riset dan analisa data internasional, YouGov. Menurut data mereka, lebih dari 50% anak muda Indonesia di atas 18 tahun memilih format video singkat seperti TikTok untuk mengekspresikan dan mencari inspirasi kreatif. Jadi nggak sekadar menghibur yang nonton, TikTok hari ini jadi wadah ekspresi kreatif pengguna yang beragam. Nah, keberagaman tujuan dan konten yang dihasilkan pengguna itulah yang ingin dirayakan TikTok dengan meluncurkan program #SamaSamadiTiktok.

Beragamnya kreator dan konten yang dihasilkan di TikTok ibarat keberagaman yang ada di Indonesia

Head of Content and User Operations TikTok Indonesia, Angga Anugrah Putra (Foto: Luthfi Rahmadian/Hipwee) via www.hipwee.com

Melalui program #SamaSamadiTikTok, TikTok ingin mengapresiasi keberagaman yang ada di platform mereka. Head of Content and User Operations TikTok Indonesia, Angga Anugrah Putra, mengatakan perbedaan latar belakang dan konten yang dihasilkan, membuat kreator TikTok jadi unik dalam satu kesatuan platform. Hal itu menurutnya mesti dirayakan.

“Itulah yang menginspirasi kami untuk mengadakan program ini. Di mana para kreator ini sama-sama beda, tapi sama-sama ada di TikTok. Kami berharap TikTok bisa jadi rumah bagi kreativitas dengan video singkat sebagai medium penyalurannya,” ucap Angga dalam pembukaan peluncuran program #SamaSamadiTikTok di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Advertisement

Gandeng Kemendikbud dan beberapa universitas ternama, TikTok ingin berdayakan generasi muda untuk berkarya

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Ir. Harris Iskandar, Ph.D (Foto: Luthfi Rahmadian/Hipwee) via www.hipwee.com

Data yang diperoleh TikTok pada akhir 2019 lalu mengatakan ada perkembangan signifikan terhadap konten yang diminati. Ternyata nggak hanya konten musik dan hiburan yang diminati sebagaimana awalnya TikTok dikenal. Ada konten fashion & beauty, travel, kuliner, dan edukasi yang menyumbang ketenaran platform asal Tiongkok ini.

Menyadari perkembangan positif tersebut, TikTok merasa perlu memberdayakan generasi muda Indonesia untuk terus berkarya dengan pendekatan digital. Hal ini sejalan pula dengan misi pemerintah menggalakkan literasi digital di kalangan generasi muda. Menyikapinya TikTok menggandeng Kemendikbud dengan kerjasama bertajuk #SamaSamaBelajar, selain juga merangkul beberapa universitas ternama di Indonesia.

Advertisement

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Ir. Harris Iskandar, Ph.D, di waktu yang sama mengatakan inti dari kerjasama ini adalah memanfaatkan kemajuan teknologi agar pembelajaran jadi lebih menyenangkan. Meski belum menjelaskan secara rinci bentuk kerjasama yang akan berlangsung, Harris mengatakan kolaborasi sinergis dengan TikTok sedang dipersiapkan guna membantu upaya pemerintah meningkatkan literasi digital.

“Saat ini kami sedang mempersiapkan kolaborasi TikTok guna memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memajukan pembelajaran yang menyenangkan. Kami sangat menyambut baik program ini untuk reach out ke milenial dan gen Z di Indonesia,” jelas Harris.

Fitur menarik seperti cara mendistribusikan konten dan komunitas, memudahkan kreator TikTok menyasar target audience-nya

Para kreator di TikTok dari berbagai segmen konten berbagi pengalaman berkreasi di TikTok (Foto: Luthfi Rahmadian/Hipwee) via www.hipwee.com

Beda dengan konten di media sosial, konten yang dihasilkan kreator di TikTok punya potensi lebih besar untuk bisa dilihat oleh siapa saja. Konten tidak hanya menyasar pengikut akun sang kreator, karena algoritma TikTok bekerja mendistribusikan konten kepada para pengguna yang punya kemiripan ketertarikan. Selain itu TikTok punya fitur komunitas yang sangat menguntungkan kreator karena komunikasi bisa jadi lebih efektif.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Amanda Farliany, kreator TikTok yang fokus membuat konten tentang Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Lahir dengan keterbatasan pendengaran, kehadiran TikTok membuat Amanda bersemangat mewujudkan kesetaraan terhadap akses komunikasi bagi teman tuli lewat edukasi yang ia bawa. Menurutnya, fitur dan kehadiran komunitas di platform TikTok sangat membantu mencapai lebih banyak audience yang harus ia rangkul.

Amanda Farliany, kreator TikTok yang fokus membuat konten tentang Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) (Foto: Luthfi Rahmadian/Hipwee) via www.hipwee.com

“Melalui fitur-fitur menarik dan komunitas TikTok yang sangat luas, saya bisa membagikan video edukasi
tentang BISINDO atau Bahasa Isyarat Indonesia kepada orang banyak. Saya juga berusaha mengajak masyarakat belajar bahasa isyarat. Tujuannya supaya masyarakat tahu dan bisa, sehingga teman-teman tuli dan teman-teman dengar bisa berkomunikasi dengan lancar karena kita setara,” pungkas Amanda.

Nah, untuk kamu yang pengen tahu lebih lanjut soal program #SamaSamadiTikTok, acara peluncurannya berlangsung mulai dari 28 Februari hingga 1 Maret 2020 di Main Atrium, Mal Kota Kasablanka. Di sana ada 5 pop-up booth yang mewakili konten terpopuler di TikTok. Di sana kamu juga bisa berinteraksi langsung dengan para kreator seperti Dien Limano & Natasha Limano dari segmen edukasi dan olahraga, NonaMarten dari segmen edukasi, SimplyBananass dari segmen Fashion & Beauty, Nengayie dari segmen kuliner. Selain itu juga bakal ada penampilan musisi hits seperti Ardhito Pramono, Brisia Jodie dan Arsy Widianto, Aaliyah Masaid, dan Mario Ginanjar.

Nah, kalau kamu paling sering nikmatin atau bikin konten yang kayak gimana nih, di TikTok?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE