Surabaya Rawan Gempa dan Tsunami. Inilah 5 Langkah Antisipasi dari Bu Risma untuk Menjaga Daerahnya

Surabaya rawan gempa

“Sedia payung sebelum hujan”

Sebagai orang yang tinggal di wilayah yang rawan bencana, kita mungkin harus selalu ingat pepatah di atas. Apalagi ancaman bencana gempa yang tidak dapat diprediksi kapan datangya, tersebar di hampir seluruh wilayah nusantara. Penting artinya untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi gempa bumi yang bisa terjadi tiba-tiba. Seperti apa yang berusaha dilakukan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani atau yang akrab disapa Bu Risma.

Tidak ingin warganya panik dengan pemberitaan tentang potensi gempa besar dan tsunami di Surabaya yang ramai dilaporkan akhir-akhir ini, Bu Risma langsung menjelaskan langkah-langkah antisipasi untuk mengamankan dan menjaga daerahnya dari ancaman bencana. Kalau selama ini banyak orang mencontoh program mitigasi bencana Jepang, Bu Risma kabarnya justru terinspirasi dari Thailand. Wah seperti apa ya langkah-langkahnya? Buat yang penasaran, yuk simak bareng ulasan Hipwee News & Feature ini!

1. Pertama-tama, Bu Risma mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan menyebarkan pesan singkat yang belum terverifikasi

Karena memanfaatkan kepanikan warga, bisa jadi banyak berita simpang siur yang beredar via thetanjungpuratimes.com

Memang sih kabar Surabaya yang rawan gempa dan tsunami itu rawan dimanfaatkan untuk menyebarkan berita hoaks. Apalagi di tengah kepanikan warga, mereka pasti tanpa pikir panjang mudah percaya dan menyebarkan berita seperti itu. Maka dari itu, seperti dilansir dari Kompas , Bu Risma mengimbau masyarakat buat nggak panik dan nggak sembarangan menyebarkan informasi sumir alias pesan singkat. Apalagi informasi yang belum diverifikasi kebenarannya.

2. Kemudian pihak-pihak terkait seperti BMKG diminta untuk memetakan kemungkinan dan potensi gempa di Surabaya secara lebih detail. Misalnya tentang kondisi tanah disana

Dari peta geologi Surabaya, terdapat dua patahan aktif. Pemetaan lebih lanjut bisa dilakukan untuk tahu potensinya via regional.kompas.com

Bu Risma nggak mau gegabah dalam memutuskan langkah antisipasi gempa di Surabaya. Maka dari itu, beliau akan melakukan koordinasi dengan para ahli, akademisi, dan pihak yang terkait. Salah satu pihak yang dimintai pendapat oleh Bu Risma adalah dari Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Menurut CNN , Bu Risma meminta BMKG untuk memetakan kemungkinan gempa serta bagaimana potensi gempa bisa terjadi di Surabaya. Bisa jadi kan struktur tanah maupun batuan di Surabaya berpotensi menimbulkan likuifaksi saat gempa seperti yang terjadi di Palu.

3. Pembangunan sumur, waduk, dan juga taman di daerah sesar yang aktif juga dilakukan sesuai dengan pendapat para ahli

Daerah di Surabaya yang dilalui dua sesar aktif sebaiknya dibangun sumur, waduk, atau taman via peta-penting.blogspot.com

Dari koordinasi yang dilakukan oleh Bu Risma, cara antisipasi yang dicetuskan para ahli adalah dengan memperbanyak sumur, waduk, dan taman. Baik sumur, waduk, dan taman sebaiknya dibangun di daerah yang dilewati sesar aktif. Dengan langkah tersebut, diharapkan risiko bencana gempa di daerah Surabaya serta daerah lain yang dilewati sesar bisa diantisipasi. Tapi masih belum dijelaskan bagaimana pembangunan tiga hal itu bisa mengantisipasi terjadinya gempa.

4. Penanaman tanaman bakau akan diperbanyak di sepanjang daerah pantai. Selain itu, juga akan dibangun tanggul untuk mengantisipasi tsunami

Tanaman bakau memang bisa mengurangi akibat tsunami lho via www.kaskus.co.id

Nggak hanya gempa saja, tapi ternyata patahan aktif yang melalui Surabaya ini punya potensi tsunami juga. Nah, agar akibat tsunami bisa minimal, maka di sepanjang pantai sebaiknya ditanami banyak tanaman bakau. Selain itu, tanggul juga bisa mengurangi risiko tsunami lho. Menurut Bu Risma , langkah tersebut dilakukan karena beliau nggak mau kecolongan.

5. Terakhir, dilakukan penanaman tanaman cemara udang di daerah sepanjang pantai. Tanaman itu efektif menahan tsunami di Phuket, Thailand lho

Nggak hanya buat mencegah tsunami, ternyata pohon cemara udang bisa menghias pantai via www.kompasiana.com

Bukan Jepang, langkah selanjutnya yang diambil Bu Risma terinspirasi dari Thailand. Bu Risma bercerita bahwa ketika beliau di Phuket, Thailand, beliau melihat tanaman cemara udang banyak ditanam di sepanjang pantai. Ternyata, itulah kunci keberhasilan pencegahan tsunami di Thailand. Maka dari itu, Bu Risma ingin daerah pantai yang nggak bisa ditanami bakau, ditanami dengan tanaman cemara udang. Di beberapa pantai Indonesia, program penanaman cemara udang sebenarnya juga sudah ada tapi biasanya hanya untuk mengurangi abrasi. Mungkin ke depannya, bisa lebih fokus ke pencegahan tsunami.

Nah langkah-langkah ini harusnya nggak hanya dilakukan Surabaya aja lho. Sekarang saatnya tiap daerah paham akan potensi bencana di daerahnya masing-masing. Dengan begitu, kan bisa dilakukan langkah antisipasi. Kalau sulit buat mengantisipasi, paling nggak, warga diberitahu cara menangani kalau sudah terjadi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini