5 Alasan Kenapa Video Prank Makin Marak di Medsos. Mirisnya, Justru Banyak yang Nggak Berfaedah!

Alasan mengapa konten prank selalu beredar di medsos

YouTube sekarang menjadi lahan basah bagi siapa saja yang ingin berkecimpung di dalamnya. Nggak heran kalau sekarang banyak hal yang viral berasal dari YouTube. Salah satu konten yang jadi viral adalah konten prank. Kamu penasaran nggak sih, dari sekian banyak konten yang bisa dibuat, kenapa prank jadi konten yang sering beredar? Nah, kali ini Hipwee Hiburan coba mengungkap alasannya.

1. Konten prank banyak disukai, sehingga para youtuber terus-terusan membuat video kejahilan-kejahilan lain

banyak orang suka via www.youtube.com

Maraknya video prank yang beredar di media sosial nggak bisa dipisahkan dari banyak orang yang menyukainya. Content creator atau youtuber akan memilih membuat konten yang sudah jelas disukai pasar daripada membuat sesuatu yang spekulatif. Nggak heran kalau mereka gemar membuat konten prank.

Lantas, kenapa prank disukai? Setiap manusia memiliki sifat penasaran. Penasaran sama reaksi orang dikageti, reaksi orang dikerjain, atau reaksi orang saat ketemu orang gila yang punya Lamborghini. Sifat gampang penasaran ini mungkin yang jadi salah satu faktor konten video prank hampir selalu laku.

2. Banyak orang yang punya kebiasaan jahil juga berpengaruh kenapa konten prank banyak dibuat. Prank, kan, bentuk kejahilan juga

banyak orang jahil via news.detik.com

Prank adalah bentuk kejahilan yang dikonsep dan direkam dan dijadikan konten video. Meski seringnya nggak berfaedah dan merugikan orang lain (terutama yang jadi korban), entah kenapa video perbuatan jahil atau ngerjain orang ini banyak yang menggemari. Salah satunya mungkin karena banyak orang yang punya sifat jahil. Nggak usah jauh-jauh deh, kamu sendiri juga pasti sering melakukan atau melihat orang terdekat berlaku jahil?

3. Suksesnya prank yang dilakukan para youtuber kondang membuat content creator pemula tergiur untuk mengikuti idolanya 🙂

banyak yang meniru via www.youtube.com

Idola sering kali dijadikan rujukan saat seseorang membuat sesuatu. Pun halnya dengan para content creator atau youtuber, besar kemungkinan mereka terpengaruh dengan segala hal yang dilakukan idolanya. Saat youtuber kondang bikin konten yang menarik, maka fansnya juga akan membuat hal serupa. Apalagi kalau konten itu banyak penontonnya. Langsung gercep, bahkan kadang mereka menirunya sama persis.

4. Dibanding konten horor yang mesti nekat ke rumah angker dulu, bikin konten prank lebih aman. Bikinnya pun nggak susah, yang penting konsepnya mateng

Nggak seribet konten horor. via www.youtube.com

Sebelum konten prank yang ramai, tema horor jadi konten yang semarak di YouTube. Jika dibandingkan, tentu saja content creator memilih prank sebab relatif lebih aman. Nggak perlu susah payah survei rumah angker, ajak orang indigo, dan tentu saja nggak perlu waswas juga lihat makhluk halus. Teknis prank pun bisa dibilang lebih mudah. Elaborasi ide, persiapan, turun ke jalan sambil syuting, kelar.

5. Ada beberapa content creator yang syuting prank sekali, tapi bikin videonya lebih dari satu. Makin banyak deh di YouTube~

konten dipotong-potong via www.brilio.net

Selain gerebek rumah, prank orang gila sekarang lagi booming di Indonesia. Bagi sebagian orang yang nggak suka, tentu KZL lihat algoritma YouTube isinya prank semua. Sebenarnya itu bisa dimaklumi ketika prank yang dilakukan berfaedah, tapi, kan, seringnya nggak. Kekesalan ini semakin bertambah saat ada youtuber yang—entah karena malas syuting lagi atau bagaimana—menggunggah video dengan konten yang serupa dengan sistem episode. Makanya banyak video prank di YouTube.

Boleh dibilang, prank adalah konten yang selalu punya kans diminati banyak orang. Tapi ngomong-ngomong soal prank, ada hal yang bikin heran. Kenapa makin ke sini, tren prank cenderung yang aneh-aneh dan sama sekali nggak berfaedah? Contohnya prank handuk melorot yang belakangan viral ini.

Miris, kan? 🙁

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.