9 Alasan Ini Lebih dari Cukup Buat Meyakinkanmu untuk Ogah Ikut Main Pokemon GO!

Apakah permainannya juga seseru itu? Bisa saja Kamu akan kecewa karena yang terjadi dengan Pokemon starter-mu tak akan sesuai dugaan

CP-nya kecil. Dibuang aja lah!

CP-nya kecil. Dibuang aja lah! via www.pocketgamer.co.uk

Pecinta game Pokemon yang juga memainkan versi GBA hingga 3DS-nya juga pasti merasa sedikit kecewa dengan sistem Pokemon starter yang dimiliki game ini. Jika pada versi Pokemon lain Pokemon starter-mu bisa kamu latih untuk menjadi yang terbaik, pada Pokemon GO, starter-mu bisa dengan gampang dibuang jika sudah menemukan Pokemon lain yang lebih kuat. Tak adanya rasa puas saat melihat Pokemon starter kita jadi kuat akibat didikan kita menimbulkan rasa kecewa pada game ini.

Kamu butuh dana banyak juga untuk bisa menjadi Pokemon Master sesungguhnya. Lagi-lagi game yang bisa ‘dibeli’

Silahkan kalau mau keliling dunia

Memang sih hal ini bisa diartikan sebagai memberikan kemudahan bagi mereka yang punya uang untuk menjadi Pokemon master dengan cepat. Maklum lah, mereka bisa beli item yang memudahkannya naik level dengan segera. Namun di samping itu, kalau kamu ingin benar-benar menjadi Pokemon Master yang sukses menangkap semua Pokemon, kamu harus punya uang banyak untuk berkeliling dunia! Karena ada 4 Pokemon yang hanya akan muncul di negara tertentu, tentu kamu butuh dana untuk terbang kesana. Kubur dalam-dalam mimpimu menangkap semua Pokemon kalau kamu nggak punya banyak uang T.T

Ada indikasi Pokemon GO mengampanyekan aksi kekejaman pada hewan

Pokemon-Go-screen-1-970-80

Narasi cerita Pokemon sendiri sudah menyiratkan ada nilai-nilai yang bikin miris: Seorang cowok (Ash) melakukan perjalanan untuk menangkap banyak Pokemon, melatihnya bertarung, lalu mengadunya dengan Pokemon lain berulang-ulang kali.  Sebenarnya memang sudah kerap kali Pokemon mendapat sorotan terkait pesan-pesan kekerasan di dalamnya. Namun, belakangan isu ini pun menyeruak kembali dikarenakan kali ini Pokemon GO sanggup melibatkan pemain untuk memperagakan langsung apa yang dilakukan oleh Ash dalam filmnya. Sedikit banyak, keresahan mereka yang memprotes ini bisa kita cerna sih. Tentu Pokemon bukan makhluk hidup asli, tapi  secara perlahan, psikologis kita dilatih untuk melakukan hal sejenis pada mahkluk yang lain.

“Menangkap Pokemon tidak jauh berbeda dari menangkap hewan liar dan menaruhnya di kebun binatang, sirkus, dan tempat-tempat lain untuk dieksploitasi dan disiksa,” People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), dilansir dari qz.com

Bagaimanapun Pokemon GO sudah menjadi bagian dari budaya kaum muda di Indonesia sih. Game ini telah meraih status viral dan sulit untuk dihentikan persebarannya. Toh Pokemon GO juga punya banyak kelebihan, apalagi jika dibandingkan dengan sesama video games. Tanpa berniat untuk melarang, Hipwee sekedar menyuguhkan pandangan baru saja. Buat Kamu insan-insan beruntung yang belum sempat kena candu dari game ini, kalau memang sudah matang dan kukuh masih ingin bermain ya silahkan. Yang penting kamu sudah paham dengan risikonya. 😀

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.