Nostalgia Air Tajin, Pengganti Nutrisi yang Bikin Masa Kecil Kita Nggak Kalah sama Anak Susu Formula

Nggak dimungkiri lagi bahwa zaman dulu banyak banget orang berada di dalam kesusahan, terlebih pada masa yang bisa dibilang belum semodern seperti saat ini—termasuk era reformasi. Jangankan untuk mengenyam bangku pendidikan, untuk menghidupi anak dan memberikan susu yang layak aja terkadang juga nggak mampu. Makanya nggak heran jika di zaman tersebut, air tajin menjadi salah satu primadona sebagai pengganti susu yang harganya nggak terjangkau.

Advertisement

Bagi yang belum tahu, air tajin sendiri adalah air yang dihasilkan dari beras yang mendidih. Dulu, kedudukan air tajin ini benar-benar ngetren banget sampai bisa ngalah-ngalahin predikat anak SGM. Tahu sendiri, kan, zaman segitu harga susu mungkin banyak nggak terjangkau oleh orang tua kita, apalagi susu SGM yang terbilang cukup mewah. Kalau dulu kamu pernah mengalami masa-masa ini, berarti kamu sempat melewati masa penuh perjuangan. :’)

Dulu bocah-bocah yang bisa menikmati susu formula udah dapat dipastikan bahwa dia berasal dari keluarga berada. Beda citra dengan anak-anak yang tiap hari cuma minum air tajin 😀

Kaleng susu SGM jadul. | Credit: Cilegonantik via cilegonantik.blogspot.com

Kita mungkin nggak pernah merasakan secara langsung masa-masa penuh derita dan perjuangan tersebut, tapi faktanya zaman dulu harga susu di pasaran banyak yang nggak terjangkau oleh ibu dan bapak kita. Maklum jika orang-orang yang bisa beli dan menikmati SGM setiap harinya punya derajat tersendiri dibandingkan dengan yang lainnya. Ibaratnya, kalau udah pernah merasakan SGM di zaman segitu paling nggak dia pernah merasakan kemewahan bocah sejak dini.

Predikat anak susu SGM atau anak susu formula pun akhirnya muncul pada masa-masa tersebut dan hampir setiap anak pasti pengin memiliki titel tersebut. Wajar aja, citra anak SGM sendiri adalah anak yang pinter, sehat, dan tentunya berasal dari keluarga yang serba berkecukupan. Nggak kebayang sih, gimana susahnya dan perjuangan orang tua kita saat itu biar kita bisa merasakan nikmatnya segelas susu dengan layak.

Advertisement

Nggak seperti sekarang, dulu orang tua kita rela bela-belain nungguin air rebusan beras terus diolah biar jadi pengganti susu biar kita tetap sehat. Padahal kandungan gizinya juga nggak bisa disamakan sih 😀

Ilustrasi air tajin | Credit: Klikdokter via www.klikdokter.com

Kalau sekarang air bekas rebusan beras jarang banget dipakai atau paling-paling cuma buat nyiram taneman, beda dengan zaman dulu. Penuh dengan ketelatenan, orang tua kita dulu pasti sabar banget nungguin beras saat ditanak, kemudian air tajinnya diambil dan diolah buat jadi pengganti susu kita.

Namanya juga dalam situasi penuh dengan keterbatasan, apa pun itu pasti bakal dilakukan oleh orang tua biar masa kecil kita tetap sehat dan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Padahal kalau ditelisik lebih lanjut, kandungan yang ada dalam air tajin itu jauh berada di bawah susu pada umumnya lo. Tapi nyatanya kita juga doyan-doyan aja sih, iya nggak? 😀

Meski dulu terkesan sobat miskin banget, nyatanya banyak kok anak generasi air tajin yang sekarang jadi orang sukses 😀

Generasi air tajin | Credit: Blog Insanmedika via blogs.insanmedika.co.id

Advertisement

Karena situasi yang serba kepepet itu, nggak heran jika orang-orang yang memberi anaknya dengan air tajin di masa itu terkesan sebagai sobat miskin. Entah itu orang desa atau orang kota, pasti ada aja yang merasakan momen-momen ini. Bahkan, sebagian dari kita pun dulu juga sering banget kok diberi air tajin sama ibu, terlebih saat akhir bulan dan uang simpanan udah nggak ada. Tapi, meski terkesan jadi sobat miskin pada saat itu, faktanya sekarang banyak juga anak generasi air tajin yang nggak kalah sukses dengan bocah-bocah yang diberi susu dengan merek dan harga mahal saat itu.

Zaman sekarang masih ada nggak, ya, orang-orang yang memberikan anaknya air tajin sebagai pengganti susu? Kalaupun ada, mungkin nggak sebanyak zaman dulu kali, ya? Lha wong sekarang harusnya udah banyak juga susu murah dan bersubsidi dengan kualitas yang nggak kalah tinggi dengan susu-susu ternama lainnya. Kecuali kalau dana subsidi buat orang kurang mampu dicolong dikit-dikit sama pemerintah di masa yang serba susah kayak gini sih. Jahat bener. 🙁

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE