Percayalah! Demi Urusan Hati, Cowok Senakal Apapun Akan Ikhlas Memperbaiki Diri

cowok nakal

“Eh, kampret banget si Apoy!”
“Lah? Kenapa emang?”
“Dia bisa dapetin Idel loh!”
“Lah? Apoy mah cocok sama Nurul. Beda kayak lu yang cuman ngarep dapet cewek baik tapi kelakuan masih begitu!”

Usia sekitar 20-an ini adalah usia di mana kita lagi sibuk-sibuknya mempersiapkan masa depan. Cowok-cowok akan mulai bekerja keras demi menghidupi keluarganya. Selain itu, cowok juga sudah mulai memikirkan untuk menjalin hubungan serius dengan cewek yang dia cinta—yang dia harap itu jodohnya.

Nah, bicara soal jodoh, cowok mana sih yang nggak pengen punya jodoh cewek yang baik-baik? Setiap cowok, mau dia cowok baik atau cowok berengsek sekalipun, jawabannya pasti pengen dong punya jodoh cewek yang baik, yang nurut, yang bisa mendidik anak, dan yang bisa membuatnya bahagia. Bukannya bermaksud untuk mengerdilkan dan bilang bahwa cowok berengsek itu nggak  pantas punya jodoh baik, hanya saja apakah adil kalau ada cowok yang gitu-gitu aja menuntut punya jodoh cewek yang baik-baik saat si cowok nggak mau berubah lebih baik juga?

ADVERTISEMENTS

Kamu harus ingat bahwa sainganmu itu nggak cuma satu dua cowok saja. Masih yakin, kamu yang cuma gitu aja bakal dia terima?

Sainganmu gak cuman satu!

Sainganmu nggak cuma satu! via blanket.tech

Kalau berbicara soal persentase, jumlah cowok memang lebih sedikit dari jumlah cewek, jika kita mengacu pada semua rentan umur yang ada. Hanya saja kalau kita melihat hanya pada rentan usia 30-35 tahun, jumlah cewek lebih banyak loh daripada jumlah cowok di Indonesia. Data tersebut diambil dari BPS loh.

Dari data itu bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya kamu punya saingan untuk mendapatkan si gadis pujaan. Ada lebih dari satu dan dua orang yang berebut untuk mendapatkan hatinya. Apalagi kalau ia adalah cewek baik-baik, yang menjadi sainganmu jelas nggak bisa dihitung dengan jari. Banyak, pake banget! Kalau kamu bukan cowok baik-baik dan nggak mau berubah jadi lebih baik, ya, jangan mimpi cintamu bakal diterima.

ADVERTISEMENTS

Secara logika, saat harus disuruh memilih cowok baik-baik dan cowok nggak baik, cewek juga pasti milih cowok baik. Yakin nggak mau berubah?

Cowok baik-baik yang sudah siap!

Cowok baik-baik yang sudah siap! via www.pinterest.com

Kita bicara soal logika sederhana saja. Ketika kamu diminta memilih antara madu atau racun, kamu bakal milih yang mana? Jelas memilih yang madu pasti. Pun demikian saat kamu diminta memilih antara punya istri cewek baik-baik atau cewek yang petakilan dan nggak pernah mau mengerti kamu. Sudah pasti kamu akan memilih punya istri cewek baik-baik yang bisa mendidik anak dong.

Nah, hal itu juga berlaku bagi cewek. Mereka juga pasti akan lebih memilih cowok baik-baik daripada kamu yang masih petakilan dan nggak mau berubah jadi lebih baik lagi. Saat kamu nggak mau berubah, cowok-cowok yang memang sudah melakukan perubahan jadi lebih baik sedari dulu jelas menang dalam urusan memilih pasangan. Secara mental mereka lebih matang dari kamu.

ADVERTISEMENTS

Karena urusan pernikahan juga merupakan penggabungan dua keluarga, sudah pasti keluarga si cewek bakal turut menilaimu

Yakin orangtuanya setuju sama kamu?

Yakin orangtuanya setuju sama kamu? via www.yahoo.com

Karena usiamu sudah mulai memasuki usia siap menikah, urusan memilih pasangan nggak lagi sekadar seperti dulu saat kamu pacaran. Sekarang, urusan mencari pasangan itu artinya kamu sudah siap untuk menjalin ikatan pernikahan. Saat kita berbicara soal pernikahan, kita nggak boleh melupakan peran kedua orangtua dari calon pasanganmu. Meski cewek yang kamu suka sudah mau menerima kamu yang gitu-gitu aja, tapi belum tentu keluarganya mau menerimamu apa adanya.

Bukan berarti keluarganya kurang ajar atau nggak menghargai cintamu. Namun mereka jelas memikirkan masa depan putri mereka dong. Orangtua si cewek bakal menilaimu berdasarkan bibit, bebet, dan bobotnya. Kalau kamu cuma cowok gitu-gitu aja yang bahkan niat berubah untuk jadi lebih baik saja nggak mau, mana mungkin mereka bakal memilihmu?

Untuk itu kamu perlu mengubah pola pikirmu. Nggak ada salahnya dengan mencoba berubah jadi cowok yang lebih baik dari kamu yang sekarang. Bukan berarti kamu sekarang benar-benar berengsek lho, ya. Urusan berengsek atau nggak itu perkara perspektif sih. Tapi nggak ada salahnya, kan, kamu sebagai cowok punya naluri untuk selalu pengen jadi lebih baik lagi? Berubah jadi lebih baik itu perlu, biar kamu nggak kalah sama yang lain. Baik dalam urusan kerjaan hingga jodoh. Selamat memperbaiki diri, Boys!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.